Pilwali Surabaya 2024

Baru Eri Cahyadi-Armuji yang Dipastikan Ikut Pilwali Surabaya 2024

baru ada satu bakal paslon yang dipastikan akan maju Pilwali Surabaya 2024, yakni petahana Eri Cahyadi-Armuji

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
ist
Reklame bacawali-bacawawali Pilwali Surabaya 2024, Eri Cahyadi dan Armuji, terpasang di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya Barat, Selasa (13/8/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sekitar dua pekan menjelang masa pendaftaran bacawali dan bacawawali Pilwali Surabaya 2024, baru ada satu bakal paslon yang dipastikan akan maju, yakni petahana Eri Cahyadi-Armuji.

Bahkan, reklame paslon yang menyebut dirinya Erji (Eri-Armuji) ini juga sudah mudah ditemukan di ruas-ruas jalan, seperti terlihat di Jalan Mayjend Sungkono Surabaya Barat.

Dalam reklame itu tampak foto Wali Kota Surabaya aktif Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji kompak dengan peci dan paduan baju putih.

Persis di tengah atas tertera nama, nomor dan kambang partai PDIP.

Sementara persis di antara foto keduanya tertera tagline 'Surabaya BersinERJI, Surabaya BerenERJI'.

Kemudian di bagian bawah tengah tertera tulisan, Eri Cahyadi-Armuji Lanjutkan.

Partai PDIP ada di bagian atas tengah berukuran kecil.

Erji tidak lain adalah kader partai ini.

Keduanya memasuki periode kedua dan maju lagi diusung partai yang sama.

Hanya PDIP yang bisa mengusung calon sendiri di Pilwali Surabaya 2024.

Selain PDIP yang pasti mengusung Erji, partai lain yakni PKB, PPP, PAN dan Demokrat sudah memberi rekomendasi kepada paslon petahana itu.

Golkar Surabaya ajukan surat tugas untuk Eri Cahyadi sebagai bakal cawali.

Kini tinggal Gerindra, Nasdem, dan PSI yang belum menentukan calon yang mereka usung.

Gerindra sempat menyebut akan mengusung kader sendiri, Ketua DPC Gerindra Surabaya Cahyo Harjo Prakoso dan anggota DPRD Jatim Hadi Dediansyah.

Ada juga nama Ketua Projo Jatim Bayu Airlangga yang juga menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo.

Namun ketiga nama-nama itu tak ditemukan sosoknya dalam baliho.

Hanya ada baliho Paslon petahana Eri-Armuji.

Saat dikonfirmasi keberadaan reklame di Surabaya Barat, Armuji secara diplomatis menyebut bahwa dirinya akan fokus memajukan Surabaya.

"Wis ojo takok baliho. Sing penting warga Surabaya ini sejahtera. Saya lebih suka turun bersama warga timbang mbahas baliho," ucap Cak Ji.

Calon Tunggal Tak Boleh Terjadi
Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam berharap tidak boleh terjadi calon tunggal di Pilwali Surabaya.

Kota sekelas Surabaya tetap harus menghidupkan keberlangsungan demokrasi.

"Bumbung kosong artinya tidak ada yang berani mengajukan Paslon melawan petahana. Tentu ini sungguh fenomena aneh bin ajaib. Tak ada lagi dinamika politik,  kontes dan diskursus publik tentang kepemimpinan publik di Surabaya," kata Surokim.

Selain itu, pesta demokrasi yang mestinya penuh energi dan semangat menjadi senyap.

Surokim menyinggung soal Pilwali 2020 lalu, PDIP telah menyelamatkan Surabaya dari fenomena calon tunggal.

Partai tunggal bersama PSI waktu itu melawan partai di luar keduanya.

Kini berbalik, PDIP menjadi magnet utama sehingga hampir semua parpol merapat mendukung petahana.

Terlepas apakah ada kesepakatan tingkat elit atau alami, bagi Surokim rasanya naif kota dengan 3 juta pemilih hanya ada 1 paslon.

"Menurut hemat saya hal ini seharusnya tidak boleh terjadi. Sungguh nyesek kalau ini terjadi. Apa yg hendak dikontestasikan jika hanya ada 1 paslon. Bagaimana selama ini Parpol menyiapkan kaderisasi untuk  menghasilkan calon calon pemimpin publik di Surabaya," tanya pria asal Lamongan ini.

Semua berharap hingga masa pendaftaran Paslon pada 27-29 Agustus besok.

"Saya berharap partai sisa berani mengajukan Paslon. Inilah pesta demokrasi dan kontestasi Pilkada. Semoga partai sisa benar-benar bikin kejutan," tandas Surokim.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved