Pembunuhan Vina Cirebon

Gara-gara Bukti Chat Vina Cirebon, Razman Nasution Sindir Mega dan Widi: Kenapa Baru Sekarang?

Terkuaknya chat Vina Cirebon sebelum tewas menuai beragam reaksi dari berbagai pihak. Razman Nasution sindir Mega dan Widi.

Tribunnews
Razman Nasution. Gara-gara Bukti Chat Vina Cirebon, Razman Nasution Sindir Mega dan Widi. 

"Dan kemudian saya ketemu kata kuncinya di situ angka 58 ada kata Widi. Nah dari kata Widi itulah saya telusuri ke atas saya di angka 55 lebih terang bahwa di pukul 22.14.10 masih ada percakapan Vina dan Widi sebagaimana penjelasan Mega dan Widi ketika menjadi saksi di PN Cirebon," pungkasnya.

Sementara itu, menurut Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, jika bukti chat Vina Cirebon itu otentik alias nyata, maka akan mematahkan narasi yang menyebut bahwa Vina dianiaya dan diperkosa massal sebelum dibunuh bersama pacarnya, Muhammad Rizky alias Eky.  

"Bukti itu, sekiranya otentik, nyata-nyata mematahkan narasi bahwa Eky dan Vina dianiaya, diperkosa massal, dibunuh secara terencana, dan jasad mereka dipindah-pindah ke sejumlah lokasi, yang semua itu dilakukan oleh delapan terpidana plus tiga DPO," kata Reza dalam keterangannya, Sabtu (10/8/2024).

Menurut Reza, Mabes Polri perlu menjawab dua hal terkait hal ini.

Pertama, apakah bukti ekstraksi data itu adalah benar? 

Jika ya, kedua, mengapa Polda Jabar tidak membawa bukti penting itu ke dalam berkas bukti di persidangan 2016?

Baca juga: Pantesan Oegroseno Yakin 100 Persen Kasus Vina Cirebon Direkayasa, Beber Gelagat Atasan Iptu Rudiana

Menurutnya, sikap Polda Jabar itu terindikasi sama dengan temuan bahwa, dalam banyak kasus salah pemidanaan, penyidik secara sengaja menutup-nutupi bukti yang dapat meringankan bahkan membebaskan terdakwa.

Sayangnya, para terpidana tidak mempunya akses untuk memperoleh bukti ekstraksi data gawai tersebut.

Reza mengatakan Kapolri seharusnya mengeluarkan perintah khusus kepada Propam, Itwasum, Bareskrim, Puslabfor, dan Divisi Hukum Mabes Polri segera pastikan validitas bukti komunikasi elektronik dimaksud.

Ekstraksi data itu kemudian dijadikan sebagai novum guna menggerakkan mekanisme peninjauan kembali.

Menurutnya, delapan tahun hidup para terpidana tersia-siakan. Delapan tahun argo dosa bergerak kencang.

"Sekaranglah waktunya, selekasnya, Polri melakukan langkah koreksi dengan melayani, melindungi, dan mengayomi kedelapan WNI tersebut. Plus, tegakkan hukum dengan dengan target membebas-murnikan delapan orang yang tak bersalah itu," kata Reza.

Reza juga mempertanyakan hasil tim khusus bentukan Kapolri  untuk mengeksaminasi peristiwa tewasnya Vina Cirebon dan Eky.

Reza Indragiri membandingkan dengan kasus yang menimpa mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir Josua tewas ditembak pada 8-7-2022. Kapolri mengumumkan pembentukan tim investigasi pada 12-7-2022. Lalu, berkas perkara diterima Kejagung pada 19-8-2022 dan disampaikan pada rapat DPR pada 24-8-2022.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved