Doa Disembuhkan dari Penyakit Menurut Kisah Nabi Ayub

Berikut salah satu dzikir atau doa disembuhkan dari penyakit menurut kisah Nabi Ayub Alaihissalam (As). 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
Doa disembuhkan dari penyakit 

SURYA.CO.ID - Berdoa memohon pertolongan Allah Swt bisa dilakukan kapan saja, termasuk ketika sedang sakit. Berikut salah satu dzikir atau doa disembuhkan dari penyakit menurut kisah Nabi Ayub Alaihissalam (As). 

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bacaan doa tersebut dapat diamalkan agar mendapat kesembuhan. 

Mengawali ceramahnya yang diunggah di akun YouTube Adi Hidayat Official, ia mengajak umat muslim untuk senantiasa mengingat kuasa Allah Swt dan pentingnya berdoa. 

Ustadz Adi Hidayat lantas mencontohkan salah satu doa agar diberikan kesembuhan penyakit, sebagaimana kisah Nabi Ayub As.

Doa Disembuhkan dari Penyakit

Doa tersebut tertuang dalam Al Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 83 sebagai berikut. 

 وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ​  

Latin: Wa Ayyuuba iz naadaa Rabbahuuu annii massaniyad durru wa Anta arhamur raahimiin 

Artinya: dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang." 

"Belajar dari Nabi Ayub As yang diuji dengan penyakit, penyakitnya dulu disimpulkan dengan penyakit yang sulit disembuhkan dan tidak pernah ada yang mengalaminya setelahnya, medis sudah angkat tangan, maka ini petunjuk agar meminta kepada Allah," jelas Ustadz Adi Hidayat. 

Penyakit yang tidak bisa disebuhkan dengan usaha manusia adalah pertanda agar terus meningkatkan ibadahnya kepada Allah Swt.  

Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara mengamalkan doa Nabi Ayub As tersebut, menggunakan kata anni untuk diri sendiri, dan diganti annahu untuk orang lain. 

"Bisa dibaca full sesuai ayatnya, diniatkan ibadah, dibacakan dalam sujud sambil shalat Tahajud malam, minta dengan Allah bersungguh-sungguh, didorong dengan sedekah, dengan kebaikan-kebaikan, niatnya untuk itu," terang Ustadz Adi Hidayat. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved