Adik Aniaya Kakak Hingga Tewas di Surabaya, Pelaku Ternyata Mahir Teknik Pukulan MMA

Setelah berpisah tempat tinggal, rumah korban didatangi seseorang yang mengaku sebagai karyawan tempat tersangka bekerja.

Ternyata, tersangka pernah disomasi terkait penggelapan uang perusahaan sekitar Rp 40 juta.

"Karena sebelumnya DS dan PS sudah pernah berselisih dan tidak saling berbicara, kabar tersebut disampaikan kepada adiknya yang paling kecil dan ibunya," ujar Teguh.

PS marah ketika kabar itu sampai ke ibu adiknya. Pada Minggu (28/7/2024) sekitar pukul 23.30, PS berpamitan kepada ibunya untuk jogging. Ibunya tidak curiga karena PS memang sering berolahraga malam.

Namun, alih-alih berolahraga, PS pergi ke rumah kakaknya. Setibanya di sana, PS menemukan rumah dalam keadaan terkunci dan sempat tidur di halaman sebelum masuk ke rumah kakaknya keesokan paginya.

Tujuan PS ke rumah korban adalah menanyakan mengapa kabar menggelapkan uang perusahaan disampaikan ke mamanya.

Ketika mereka bertemu, terjadi keributan. DS mengambil sebuah pisau dan meminta PS untuk membunuhnya dengan mengatakan, "bunuh saja aku."

"Dari situ, tersangka mungkin terpancing," terang Teguh.

PS menganiaya kakanya. Setelah dianiaya, PS mencoba membangunkan DS, tetapi tidak ada reaksi. 

PS ketakutan berusaha membuat seolah Sandra meninggal dalam kondisi gantung diri.

DS yang diduga telah tewas kemudian diangkat ke tangga lantai dua dan lehernya diikat dengan kabel HDMI untuk menciptakan kesan bunuh diri.

Dua hari kemudian, pembunuhan terungkap setelah satpam melihat pintu rumah yang menjadi lokasi kejadian terbuka.

Ketika diperiksa, ditemukan jenazah perempuan di tangga dengan leher terlilit kabel HDMI.

Melalui rekaman CCTV, diketahui bahwa orang terakhir datang ke rumah itu ialah PS.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS