Berita Viral

Kekayaan AKBP Bayu Pratama Kapolres Jember yang Beri Sepeda Siswa Yatim Piatu Lari 5 Km ke Sekolah

Segini harta kekayaan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Kapolres Jember yang jadi sorotan usai memberikan bantuan siswa yatim piatu lari 5 km ke sekolah.

kolase SURYA.co.id
Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama saat memberikan sepeda kepada siswa yatim piatu Lari 5 Km ke Sekolah (kanan). Segini harta kekayaannya. 

Jika teman-temannya pergi ke sekolah menggunakan sepeda atau diantar, Alif justru berangkat dengan berlari.

Setiap hari ia menempuh jarak sejauh lima kilometer (Km) dari rumahnya di Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Rutinitas itu sudah dilakukan Alif sejak masih mengenyam pendidikan di MTs As-Syukriah.

Bukan tanpa alasan, ia terpaksa melakukan hal tersebut karena tidak memiliki kendaraan. Juga karena rumahnya tidak terjangkau oleh angkutan umum.

“Setiap pagi saya berangkat pukul 05.10 WIB menuju titik penjemputan di Patrang,” kata dia dikutip dari Kompas.com.

Alif harus berangkat sangat pagi karena mengejar mobil jemputan dari sekolah yang ada di daerah Kecamatan Patrang.

Dari rumah ke titik mobil penjemputan itu, Alif harus menempuh jarak sejauh 5 kilometer.

Sebelum berangkat, ia selalu mempersiapkan buku pelajaran untuk dibawa. Ia juga mengenakan kaus dan celana pendek untuk lari.

Ketika tiba di sekolah, Alif mandi terlebih dahulu dan mengganti pakaiannya dengan seragam. Setelah itu, ia masuk kelas untuk mengikuti pelajaran.

Alif Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah (kiri), Alif dapat sepeda dari Kapolres Jember (kanan).
Alif Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah (kiri), Alif dapat sepeda dari Kapolres Jember (kanan). (kolase Kompas.com dan TikTok)

“Sebenarnya dulu saya punya sepeda angin pemberian sekolah, tapi sudah rusak,” jelas siswa kelas XI ini.

Sejak itulah, ia memilih untuk lari menuju sekolah sejauh 5 kilometer. Sebab, ia tak mampu untuk membeli sepeda lagi.

Selama ini, Alif mengaku hanya tinggal dengan neneknya.

Sejak SMP, ia sudah menjadi yatim piatu. Sang ayah meninggal ketika ia masih kecil, dan ibunya meninggal saat ia dibangku SMP.

Tak hanya ketika berangkat sekolah Alif lari, saat pulang dari sekolah sekitar pukul 14.00 WIB, ia juga harus lari.

Bahkan, tantangan untuk pulang ke rumah lebih besar. Sebab, ia harus melewati tanjakan untuk menuju rumahnya di kawasan Rembangan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved