Berita Surabaya

Pertahankan Kinerja Positif di Semester I/2024, SIG Fokus Bikin Peluang Pertumbuhan dari Semen Hijau

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mampu mempertahankan capaian kinerja profitabilitas yang positif di semester pertama 2024 ini.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Rumah contoh MBR T36 pada instalasi Bangunan Contoh Teknologi SIG di IKN yang dibangun menggunakan solusi bata interlock yang ramah lingkungan. PT Semen Indonesia (SIG) menjalin kerja sama dengan Otorita IKN dan PT Bina Karya (Persero) dan memiliki saham di PT Karya Logistik Nusantara, untuk memasok semen hijau, solusi berkelanjutan dan pengelolaan logistik untuk berbagai kebutuhan pembangunan seperti hunian dan infrastruktur penunjang di IKN. 

Vita memaparkan bahwa upaya menyasar Blue Ocean dengan solusi berkelanjutan, telah menjadi bagian dari Road Map SIG dalam jangka panjang.

Selain menghadirkan semen hijau dan produk turunannya, SIG juga terus mendorong peningkatan operational excellence, pengelolaan pasar dan harga, optimalisasi jaringan produksi dan distribusi, pembangunan berkelanjutan, dan pengelolaan keuangan melalui program efisiensi biaya dan deleveraging.

Selain peluang pertumbuhan di pasar domestik, SIG juga menyasar peningkatan ekspor melalui proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jatim yang direncanakan akan operasional pada tahun 2025 mendatang.

Proyek yang merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dengan Taiheiyo Cement Corporation, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar minimum 500 ribu ton per tahun di pasar Amerika Serikat (AS).

Pada aspek pembangunan berkelanjutan, hingga akhir semester I/2024, Perusahaan terus meningkatkan substitusi energi panas (TSR) dan efisiensi konsumsi energi sehingga Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca terus turun sebesar 19,21 persen dari baseline 2010.

"Capaian ini diperoleh dari pengembangan produksi semen yang lebih ramah lingkungan (semen hijau), melalui pemanfaatan bahan bakar alternatif, digitalisasi untuk efisiensi sumber daya dan optimalisasi produksi, serta pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT)," pungkas Vita.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved