Berita Viral

Kisah Soborno Anak Sekuriti Dapat Beasiswa di New York, Usia 2 Tahun Pecahkan Rumus Kimia dan Fisika

Bocah 12 tahun bernama Soborno Isaac Bari punya prestasi yang tak main-main. Ia mendapat beasiswa di New York. Begini kisahnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Instagram Soborno
Soborno 

SURYA.CO.ID - Bocah 12 tahun bernama Soborno Isaac Bari punya prestasi yang tak main-main.

Bagaimana tidak, jika anak-anak seusianya rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) atau sekolah menengah pertama (SMP) awal, ia justru sudah meraih beasiswa penuh gelar ganda atau Double Degree di New York University.

Ia akan menjalani perkuliahan di Program Studi Matematika dan Kimia pada Agustus 2024 mendatang. 

Ia pun dijuluki sebagai profesor termuda karena pernah menjadi profesor tamu di Universitas Mumbai, India.

Dilansir dari laman Bari Science Lab, Soborno merupakan anak pasangan Rashidul dan Shaheda, yang berasal dari Bangladesh.

Mereka adalah warga Bangladesh yang memilih bekerja di Amerika.

Kejeniusan Soborno nampaknya menurun dari orangtuanya.

Ayahnya menyandang lima gelar bachelor dan dua gelar master.

Rashidul dikenal sebagai sosok yang tak gampang putus asa.

Ia pernah ditolak lamaran kerja berkali-kali dan memutuskan bekerja sebagai sekuriti selama 14 tahun sehingga hidupnya pas-pasan.

Walaupun, memiliki gelar pendidikan yang cukup banyak.

Baca juga: Sosok Difa Bagus Anak Penjual Sate di Kebumen yang Lolos Taruna AAL, Kalahkan 1.198 Peserta Lain

Pecahkan Rumus Kimia dan Fisika

Sementara Soborno lahir di New York pada 9 April 2012 lalu, mulai menunjukkan kecerdasannya pada usia 2 tahun.

Saat itu ia mulai mengenal angka dan berhitung secara sederhana.

Bahkan, ia sudah paham dan hafal tabel periodik di usia dini.

Seiring berjalan waktu, ia selalu mengkritisi konsep matematika, fisika, sampai kimia. Bahkan konsep rumus yang seharusnya dipahami siswa SMA atau mahasiswa.

Saat ia menginjak usia tujuh tahun, ia diberi gelar “God of Mathematics” atau Si Dewa Matematika oleh kaum akademisi.

Ayah dan ibunya mulai mencari tahu perkembangan yang tidak biasa pada putranya. Sampai saat Soborno sekolah, ia sempat lompat kelas atau akselerasi dari kelas 4 ke kelas 8 dan dari kelas 9 ke kelas 12 dengan durasi sekolah yang lebih singkat.

Soborno diketahui lulus studi setara SMA di Malverne Union Free School dan lulus hanya dalam waktu 2 tahun dengan IPK 98 pada skala 100 poin ketika dia lulus SMA.

Lalu mengikuti perkuliahan non-degree di beberapa universitas, seperti New York University, Stony Brook University, City University of New York, dan Brooklyn College.

Dapat pengakuan dari Presiden Amerika Serikat

Ia sempat diundang oleh Ruia College of Mumbai University, India untuk berkuliah. Pencapaiannya inilah yang diakui sebagai profesor termuda di dunia.

Soborno sudah berkali-kali mendapat penghargaan. Misalnya, pada usia empat tahun ia menerima surat pengakuan dari Presiden Barack Obama atas prestasinya dalam bidang matematika dan sains.

Lalu mendapat penghargaan 'Global Child Prodigy Award' dari Pemenang Nobel Kailash Satyarthi.

Lalu di usia 6 tahun, ia telah menerima pengakuan dari Universitas Harvard atas kemampuannya memecahkan masalah dan diterima di program berbakat dan berprestasi di New York City.

Bahkan, ia merupakan salah satu dari 100 anak ajaib terbaik di dunia versi Global Child Prodigy Award Tahun 2020.

Soborno juga pernah menulis buku berjudul "The Love" pada tahun 2019 yang berisi pandangannya akan cinta damai dan anti-terorisme.

Walaupun menyukai matematika, kimia, dan fisika, ia sendiri juga mahir melukis, debat, hingga bermain piano.

Rencananya, setelah mendapat beasiswa di New York University, ia bisa memperoleh gelar Sarjana pada usia 14 tahun dan Doktor pada usia 18 tahun.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved