Pembunuhan Vina Cirebon
Dituding Dibayar Orang Besar 'Bekingan' Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon, Elza Syarief: Sukarela
Elza Syarief angkat bicara terkait tudingan yang menyebut dirinya dibayar oleh orang besar 'bekingan' Iptu Rudiana di kasus Vina Cirebon.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Elza Syarief angkat bicara terkait tudingan yang menyebut dirinya dibayar oleh orang besar 'bekingan' Iptu Rudiana di kasus Vina Cirebon.
Elza membantah tudingan tersebut, ia menyebut dirinya mau jadi kuasa hukum Iptu Rudiana atas dasar sukarela.
Elza Syarief juga menjelaskan awal mula dia bersama Pitra dihubungi langsung untuk menjadi kuasa hukum Iptu Rudiana.
Ia menegaskan pihaknya tidak menawarkan diri untuk menjadi kuasa hukum Iptu Rudiana.
"Iptu Rudiana menghubungi saya dengan Sekjen saya Pitra, dan saya tidak boleh menawarkan diri untuk membantu, tapi kita diminta, pertama dengan pak Pasren dan Kahfi, sekarang Iptu Rudiana," kata Elza Syarief lewat Youtube tvOneNews.
Baca juga: Ketua RT Abdul Pasren dan Iptu Rudiana Diduga Kena Imbas Kebohongannya, Farhat Abbas: Tak Dilindungi
Sementara soal dugaan orang besar di belakang Iptu Rudiana sehingga bisa menggandeng dirinya menjadi kuasa hukum, Elza menyebut dirinya tak memandang materi.
Menurutnya, ia bertekad ingin membantu Iptu Rudiana karena sudah meneliti kasus Vina.
"Kasus-kasus di kantor saya yang berduit sama yang tidak berduit, lebih banyak yang tidak berduit. Kita pro bono (sukarela), ke mana-mana biaya kami sendiri kok," terangnya.
Elza menyakini kasus Vina ini pembunuhan bukan kecelakaan.
"Karena itu kita semua bertekad karena saya sudah meneliti dengan baik putusan-putusan itu, dalam putusan sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan majelis hakim tingkat mahkamah agung sangat profesional, soal kecelakaan itu sudah dipertimbangkan oleh hakim bahwa ini bukan kecelakaan tapi membunuhan," ujarnya.
"Dari dokter forensik, hasil visum tapi dari va** mengalir darah, serem dan saya pikir ini harus dibantu," terangnya.
"Salah satu pemandi jenazah Vina bilang ini pasti pembunuhan, selain ada sayatan dari benda tajam, dia memberiskan va**na gak mungkin lendirnya banyak yang mungkin gak tau itu pemerkos**an," imbuhnya.
Baca juga: Yakin Iptu Rudiana Diduga Langgar Kode Etik Berat di Kasus Vina Cirebon, Eks Wakapolri: Sangat Fatal
Kendati begitu, alasan Elza membantu Iptu Rudiana ingin mencari kebenaran dan keadilan.
"Kita mencari kebenaran dan keadilan, dan ini tidak imbang dengan berita yang diputer balikan fakta sehingga kita harus membuat perimbangan dan mencari kebenaran, apa lagi ini sudah mempunyai kekuatan tetap," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, ayah Eky, Iptu Rudiana menangkap 7 terpidana kasus Vina.
Mereka yang ditangkap Iptu Rudiana adalah Eka Sandi, Eko Ramadhani, Saka Tatal, Sudirman, Supriyanto, Hadi Saputra dan Jaya.
Enam di antaranya kini telah divonis penjara seumur hidup atas kasus Vina Cirebon.
Keenamnya divonis seumur hidup berdasarkan kesaksian Aep dan Dede.
Sebelumnya, mantan Wakapolri Oegroseno meyakini bahawa Iptu Rudiana diduga melanggar kode etik berat dalam kasus Vina Cirebon.
Oegroseno bahkan menyebut kesalahan Iptu Rudiana sangat fatal.
Awlanya, Oegroseno mengaku menyimpan banyak kecurigaan dalam kasus Vina Cirebon ini terutama mengenai DNA korban dan barang bukti yang disita.
Bahkan ia mencurigai bahwa Eky kekasih Vina Cirebon bukanlah anak kandung dari Iptu Rudiana.
“Saya baru berfikir apakah Eki ini pernah di tes DNAnya apakah benar si Eky ini putranya Rudiana atau mungkin bisa juga bukan putra kandung, atau saudara tapi jauh,” ujar Oegroseno dikutip dari youtube Nusantara TV.

Ia pun mengatakan seharusnya untuk scientific crime investigation ini dilakukan secara pelan-pelan dan teliti.
Oegroseno mengaku curiga dengan keadaan korban yang ditemukan seperti apa yang beredar di publik.
Ia pun berkeyakinan bahwa seharusnya jika benar dua sejoli tersebut dihabisi ditempat yang berbeda dan dibawa menggunakan motor ke tempat penemuan maka seharusnya ditemukan motor yang berdarah.
“Ini keyakinan saya itu ada TKP pertama untuk menghabisi mereka lalu dibawa kesitu karena bukan dinaikan ke motor karena kalau dinaikan kan motor siapa harus dibuktikan kalau tidak ada motor berdara ini motor buat apa dijadikan barang bukti,” ujarnya.
Baca juga: Gara-gara Dedi Mulyadi dan Dede Ngotot Ogah Minta Maaf, Iptu Rudiana Diduga Lapor ke Polda Jabar
Ia pun mengatakan kesalahan Iptu Rudiana sejak awal sangat fatal.
Ia pun menyebut Iptu Rudiana sudah melanggar citra kode etik Polri yang berat karena tidak hati-hati menangani kasus Vina Cirebon ini.
Seharusnya Iptu Rudiana selaku orang tua korban yang berprofesi sebagai Polisi lebih hati-hati dibandingkan orang tua yang bukan polisi.
“Kesalahan dari awal itu sudah dilakukan oleh si Iptu Rudiana ini sangat fatal jadi kalau merusak citra kode etik polri yang berat ini ya seperti Rudiana ini harus diproses kode etik juga jangan dibiarkan,” ujar Oegroseno.

“Seharusnya dia sebagai orang tua korban lebih hati-hati dibandingkan dengan orang tua korban yang bukan polisi,” ujar lanjut Oegroseno.
Sementara itu, ratapan Iptu Rudiana terdengar saat berziarah ke makam sang anak, Muhammad Rizky alias Eky di TPU Mawar, Desa Sutawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, belum lama ini.
Iptu Rudiana yang dikabarkan menghilang saat kasus Vina Cirebon mencuat lagi itu tak bisa menahan tangis.
Baca juga: Sosok Susno Duadji Eks Kabareskrim yang Beber Pihak Ambil Untung Kasus Vina Cirebon hingga Rp 6 M
Sambil meratapi kepergian sang anak, Iptu Rudiana berjanji akan terus berjuang mencari keadilan untuk Eky.
Dalam tayangan iNews TV pada Kamis (25/7/2024), Iptu Rudiana berziarah bersama kuasa hukumnya Pitra Romadoni ditemani presenter Abraham Silaban.
Iptu Rudiana menyangkal telah menghilang karena kasus Vina Cirebon.
"Saya tidak menghilang, saya aktif bekerja seperti biasa melayani masyarakat sebagai Kapolsek Kapetakan," ujarnya.
Iptu Rudiana menegaskan dirinya masih memiliki tugas melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat.
"Berita saya menghilang itu tidak benar, tapi saya patuh terhadap aturan Polri," pungkasnya.
Iptu Rudiana terlihat mengenakan baju koko berwarna hitam, celana jeans dan memakai kopiah.
"Saya sekarang mendapat dukungan dari Bang Pitra secara sukarela. Tentunya saya ingin menyampaikan sekelumit atau selama ini menjadi pemberitaan," kata Iptu Rudiana.
"Mudah-mudahan semua akan memahami yang saya rasakan," sambungnya.
Rudiana lalu mengklarifikasi kabar bahwa dirinya jarang berziarah ke makam sang anak.
Mantan Kasat Narkoba Polresta Cirebon itu mengaku hampir sekali bahkan dua kali seminggu berziarah ke makam Eky. Namun, ia tidak pernah mempublikasikan ke publik.
"Sebagai orangtua sayang kepada anak. Mendoakan mudah-mudahan almarhum anak kami tenang di alam sana. Saya selalu medoakan. Perjuangan saya sebagai orangtua dalam menegakkan keadilan, menjadi yang terbaik, membuahkan hasil dan mudah-mudahan anak saya diampuni segala dosa-dosanya serta keluarga yang ditinggalkan menjadi iklas atas semua yang kami alami dan kami terima," ucap Iptu Rudiana.
Kemudian, Iptu Rudiana bersama Pitra Romadoni menaburkan bunga di makam Eky.
Saat momen itu lah emosi Iptu RUdiana tak bisa terkendali.
Dia menangis sambil mencium batu nisan Eky.
"A Eky tenang ya A. Embap sudah 8 tahun ditinggal A Eky, embap terus berjuang, terus berjuang mencari keadilan buat A Eky, A tenang ya disana, Ya Allah. Ya Allah ampuni hamba tenangkan anak hamba di sana, ampuni dosa Ya Allah," ratap Iptu Rudiana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.