Pilgub Jatim 2024

Sosok Gus Halim Kakak Cak Imin yang Mencuat di Bursa Pilgub Jatim 2024, Dilirik Jadi Lawan Khofifah

Inilah sosok Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim, kakak Cak Imin yang mencuat di Bursa Pilgub Jatim 2024. Dilirik Jadi Lawan Khofifah.

Tribunnews
Gus Halim, Kakak Cak Imin yang Mencuat di Bursa Pilgub Jatim 2024, Dilirik Jadi Lawan Khofifah. 

SURYA.co.id - Inilah sosok Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim, kakak Cak Imin yang mencuat di Bursa Pilgub Jatim 2024.

Gus Halim dilirik bakal jadi lawan Khofifah Indar Parawansa.

Diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa memilki banyak stok untuk diusung sebagai calon gubernur Jatim. Sejumlah tokoh baik dari internal maupun eksternal partai mulai ditampilkan.

Untuk menghadapi petahana Khofifah, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengusulkan agar Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim diusung sebagai bakal calon gubernur Jawa Timur (Jatim) 2024.

Jazilul beralasan Gus Halim layak untuk diusung karena menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim.

Baca juga: Progres Duet Risma dan Marzuki Mustamar Lawan Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Begini Kata Cak Imin

Menurutnya, jika kakak dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu diusung, maka seluruh mesin partai akan berjalan.

"Karena ketua wilayah. Kalau beliau (Gus Halim) maju pasti mesin langsung nyala. Mesin PKB itu mesin besar di sana, mesin turbo lah di Jawa Timur itu 30 persen," kata Jazilul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Terlebih, kata Jazilul, jika PKB bekerja sama dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilgub Jatim.

"Apalagi bareng PDIP, hampir separuh," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.

Namun, Jazilul mengungkapkan bahwa dorongan agar Gus Halim maju baru sebatas pendapat pribadinya.

"Kalau saya pribadi begitu siapa yang bisa menghidupkan mesin? Pak Halim Iskandar kalau di Jawa Timur," tukasnya.

Lantas, seperti apa sosok Gus Halim?

Abdul Halim Iskandar lahir 14 Juli 1962.

Ia adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Periode 2019-2024.

Ia dilantik pada 23 Oktober 2019. Sejak 1999, Ia memulai karier politiknya sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jombang, dan kemudian menjadi Ketua DPW PKB Jatim.

Ia merupakan cicit dari Bisri Syansuri dan kakak dari Muhaimin Iskandar. Ia menikah dengan Lilik Umi Nashiah dan memiliki 3 anak.[2]

Masa kecilnya banyak dihabiskan di Pesantren Manbaul Ma`arif Denanyar Jombang, Jawa Timur.

Dia menempuh pendidikan formal di MI, MTs dan MAN Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang dan melanjutkan pendidikan ke Universitas Negeri Yogyakarta. Setelah lulus S1, bapak 3 anak itu kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Negeri Malang pada jurusan Manajemen Pendidikan. Dia berhasil menyelesaikan pendidikan S2-nya pada tahun 1992.

Selain pendidikan formal, Halim juga pernah menjadi santri di Pesantren Manbaul Ma`arif Denanyar dari tahun 1968 hingga tahun 1980. Ia pernah menjadi guru BP di MAN Manbaul Maarif Denanyar, Jombang, Kepala SMK Sultan Agung Tebuireng, serta dosen di Institut Keislaman Hasyim Asy`ari.

Elektabilitas Khofifah-Emil Masih Unggul

Khofifah Indar Parawansa. Yakin Bisa Kalahkan Khofifah di Pilgub Jatim, PKB Sindir Elektabilitas Petahana.
Khofifah Indar Parawansa. Yakin Bisa Kalahkan Khofifah di Pilgub Jatim, PKB Sindir Elektabilitas Petahana. (instagram)

Sementara itu, Elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak saat ini masih unggul di bursa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur atau Pilgub Jatim 2024.

Salah satu yang potensial untuk menjadi penantang petahana tersebut adalah Tri Rismaharini-KH Marzuki Mustamar.

Potret tersebut tergambar dalam survei yang digelar Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) pada kurun 1-12 Juli 2024, dengan jumlah 1.200 responden dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei tersebut memakai margin of error di angka 2,8 persen.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt menjelaskan, elektabilitas Khofifah-Emil unggul di angka 57,9 persen.

Sementara, Risma-Marzuki di angka 27,2 persen, sedangkan 14,9 persen responden belum menentukan pilihan. Hal ini sebagaimana simulasi head to head atau Pilgub Jatim 2024 diikuti dengan dua pasangan calon.

"Sebanyak 14,9 persen responden belum menentukan pilihan atau tidak tahu, atau tidak menjawab," kata Baihaki kepada wartawan dalam paparan hasil survei di Surabaya, Rabu (24/7/2024).

Sebulan sebelum masa pendaftaran, Khofifah-Emil masih cukup perkasa. Salah satu aspeknya adalah faktor kepuasan terhadap pemerintahan Khofifah-Emil sebelumnya.

Di sisi lain, tingginya elektabilitas petahana ini, juga lantaran hingga saat ini belum ada pasangan calon penantang yang muncul.

Menurut Baihaki, Risma-Marzuki atau sebaliknya Marzuki-Risma, potensial sebagai penantang.

Mengingat saat ini masih ada tiga parpol yang belum menentukan pilihan. Yakni PKB, PDIP dan NasDem.

Adapun Khofifah-Emil sudah mendapat dukungan sejumlah partai politik (Parpol). Yaitu, Partai Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, PSI, PKS dan PPP serta didukung Perindo.

Simulasi Marzuki-Risma itu, didasarkan lantaran hingga saat ini, PKB masih getol menyodorkan nama Kiai Marzuki. Sedangkan Risma, merupakan kader PDIP.

Baihaki menyebut, karena Pilgub Jatim 2024 sudah mendekati pendaftaran, maka figur penantang harus segera muncul.

Artinya, memunculkan calon di menit akhir pendaftaran bisa menjadi tantangan tersendiri.

Dalam analisa Baihaki, meski hingga saat ini belum ada pasangan calon penantang, namun dia masih ragu jika Pilgub mendatang hanya akan ada melawan kotak kosong.

Hanya saja, kubu penantang memang perlu mengenalkan calon sejak saat ini.

"Kalau ingin menjadi penantang, perlu segera mendeklarasikan diri untuk bertarung dengan petahana," terang Baihaki.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved