Tata Cara Shalat Hajat Lengkap dengan Niat, Doa dan Keutamaannya

Tata Cara melaksanakan Shalat Hajat sama seperti melaksanakan shalat sunnah lainnya. Namun berbeda pada bacaan niat dan doanya.

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
Tata Cara Shalat Hajat Lengkap dengan Niat, Doa dan Keutamaannya 

SURYA.CO.ID - Dalam Agama Islam, saat mempunyai keinginan atau sedang ada permasalahan hidup dianjurkan untuk melaksanakan Shalat Hajat 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat atau 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat.

Tata Cara melaksanakan Shalat Hajat sama seperti melaksanakan shalat sunnah lainnya. Namun, terdapat perbedaan pada bacaan niat dan doa setelahnya.

Dari Abu Darda, bahwa Nabi SAW bersabda,

"Siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, lalu mengerjakan shalat dua raka'at dengan sempurna, maka Allah mengabulkan segala apa yang dimintanya, baik cepat atau lambat." (H.R. Ahmad dengan sanad yang sahih).

Tata Cara Sholat Hajat Lengkap

Sohalat merupakan ibadah yang paling mulia sekaligus sarana pendekatan kepada Tuhan yang paling baik. Selain sholat lima waktu, terdapat anjuran melaksanakan sholat-sholat sunnah, salah satunya Shalat Hajat.

Dikutip dari laman Kemenag, tata cara melaksanakan Shalat Hajat adalah sebagai berikut,

1. Niat melaksanakan shalat hajat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.

“Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”

2. Membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat pendek (dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas dan ayat kursi).

3. Setelah selesai shalat hajat, dianjurkan untuk membaca sholawat dan doa sebagaimana berikut:

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.

“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”

Setelah itu, dianjurkan juga untuk membaca doa Rasulullah saw sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, berikut:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.

“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved