Berita Lumajang

Masyarakat Hindu Bali Punya Sejarah Kedekatan Spiritual Kuat dengan Gunung Semeru Lumajang

hubungan spiritual masyarakat Hindu Bali kuat kaitannya dengan kebudayaan yang terbangun di lereng Gunung Semeru Lumajang sejak ribuan tahun lalu.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: irwan sy
Foto Istimewa Pos Pantau Gunung Semeru
Ilustrasi - Gunung Semeru di Lumajang. 

SURYA.co.id | LUMAJANG - Perjalanan masyarakat Hindu Bali ke Lumajang setiap tahun ternyata berawal dari sejarah spiritual yang kuat.

Tokoh Hindu Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana (Cok Oce), menjelaskan hubungan spiritual masyarakat Hindu Bali kuat kaitannya dengan kebudayaan yang terbangun di lereng Gunung Semeru ribuan tahun lalu.

Alhasil, berbagai tradisi upacara yang digelar di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang dan Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang selalu dihadiri oleh masyarakat Hindu Bali.

Menurut Cok Oce, catatan sejarah masyarakat Hindu Bali tertuang dalam sebuah prasasti yang menyebutkan kebudayaan di lereng Gunung Semeru.

"Salah satu topeng yang kami sakralkan tertulis dalam prasasti kuno di Bali pada abad ke 9. Disebutkan seorang seniman di lereng Gunung Semeru namanya Ki Lampor membuat topeng bernama dedari," jelas Cok Oce yang mantan Wakil Gubernur Provinsi Bali tersebut.

Bahan pembuatan topeng yang mengkiaskan sesosok bidadari dari surga itu terbuat dari kayu yang banyak tumbuh di lereng Gunung Semeru.

"Dibuatlah topeng bidadari sebanyak 7 macam. Dibuat dari kayu jorjenar atau pohon kemuning yang banyak tumbuh di Semeru.

Merujuk lebih jauh, masyarakat Bali mempercayai jika sebuah peradaban asal-usul masyarakat Hindu Bali berawal dari kebudayaan yang berada di lereng Gunung Semeru.

"Dijelaskan tahun 191 itu sudah dapat diketahui bahwa istana Semeru ada di tempat ini (Lumajang)," tutup Cok Oce.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved