Remaja Hilang di Sungai Brantas

Pencarian Remaja Hilang di Sungai Brantas Tulungagung Terkendala Arus Deras dan Banyaknya Palung

Tim SAR belum menemukan M Nafa Choirun (17), remaja asal Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, yang hilang di Sungai Brantas

Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
david yohanes/surya.co.id
Tim SAR melakukan penyisiran untuk mencari remaja hilang di Sungai Brantas tepatnya di sekitar Jembatan Ngujang 1 Tulungagung. 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Tim SAR belum menemukan M Nafa Choirun (17), remaja asal Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, yang hilang di Sungai Brantas kemarin, Jumat (12/7/2024).

Hari pertama operasi SAR, Sabtu (13/7/2024) tim SAR gabungan terkendala arus deras Sungai Brantas.

“Debit air memang menurun sehingga arusnya sangat deras. Kekuatan arus merata dari hulu ke hilir. Selain itu banyak palung di sepanjang Sungai Brantas yang sangat dalam karena bekas tambang pasir,” ujar Komandan Tim Operasi SAR dari Pos Basarnas Trenggalek, Ahmad Taufik.

Proses pencarian dilakukan dengan 2 perahu karet untuk menyisir di Sungai Brantas.

Selain itu ada tim di darat yang melakukan penyisiran di titik-titik yang memungkinkan korban tersangkut.

Baca juga: BREAKING NEWS Remaja Hilang di Sungai Brantas Tulungagung, Berawal Main Bersama Rekannya

Pencarian di hari pertama operasi SAR dilakukan dari Jembatan Ngujang 1 di Desa Pucunglor hingga Jembatan Ngujang 2 di Desa Ngantru, sejauh 5 km.

“Kami mulai dari titik pertama kali korban menghilang menuju hilir sejauh 5 kilometer. Di hari pertama belum membuahkan hasil,” sambung Taufik.

Tim SAR juga menghadapi kendala banyaknya palung bekas tambang pasir yang sangat dalam.

Palung ini menyebabkan pusaran air sehingga memungkinkan menyedot tubuh korban.

Sementara kontur di dalam palung biasanya terisi lumpur yang akan menahan tubuh korban.

Manuver perahu karet yang membuat pusaran di atasnya akan kesulitan menjangkau dasar palung.

“Kendala lainnya suhu air saat ini sangat dingin. Ini juga menghambat tubuh korban keluar dari air,” paparnya.

Proses pencarian akan dilanjutkan di hari Minggu, (14/7/2024) dengan area yang diperluas.

Basarnas juga telah menyiagakan potensi SAR di sepanjang Sungai Brantas untuk ikut memantau keberadaan korban.

Kecelakaan di Sungai Brantas ini bermula saat korban dan sejumlah temannya bermain di tepi Sungai Brantas, tidak jauh dari Jembatan Ngujang 2, Jumat sore.

Lokasi ini saat sore menawarkan keindahan untuk menikmati saat matahari terbenam.

Namun teman-teman korban memutuskan untuk berenang di Sungai Brantas, menyeberang dari sisi utara ke selatan.

Korban pun tertantang untuk ikut mengikut teman-temannya, berusaha melintasi arus Sungai Brantas.

Namun usahanya gagal, sehingga korban terbawa arus Sungai Brantas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved