Berita Probolinggo

POC dan Pestina, Cara Pemkab Probolinggo Selamatkan Tembakau Petani yang Diserang Virus

Pembuatan POC dan Pestina ini dikoordinir oleh Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo melalui tim BPP Krejengan

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Titis Jati Permata
Foto Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo
Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo saat mengecek tembakau petani di dua desa di Kecamatan Krejengan yang terserang virus ker-ker. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Untuk mengatasi penyakit ker-ker yang dialami tanaman tembakau milik petani di dua desa di Kabupaten Probolinggo, Dinas Pertanian (Diperta) memberikan solusi menangani dan mencegah penyebarannya.

Cara itu, petani tembakau yang tergabung dalam Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Gebangan dan Sokaan Kecamatan Krejengan membuat Pupuk Organik Cair (POC) untuk menyehatkan tanaman dan Pestisida Nabati (Pestina) untuk mengendalikan hama.

Pembuatan POC dan Pestina ini dikoordinir oleh Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo melalui tim BPP Krejengan dan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Perkebunan.

POPT Perkebunan Ika Ratmawati mengatakan, jika dalam pembuatan pestisida nabati dilakukan untuk menekan perkembangan kutu kebul (Bemicia tabaci) agar tidak menjadi vektor penularan virus ke tanaman lainnya.

"Pembuatan pupuk organik cair sebagai upaya menyehatkan tanaman yang terkena virus agar bisa sehat," kata Ika, Jum'at (12/7/2024).

POC, menurut Ika, salah satu upaya memperbaiki sifat kimia tanah, karena di lapangan pH tanah 5,4 yang merupakan tanah asam sehingga sangat perlu adanya unsur organik masuk ke lahan.

"Hasil wawancara dengan petani menyebutkan penggunaan pupuk kimia ke tanah berlebihan sehingga tanah menjadi asam atau pH rendah dan pH rendah berakibat tanaman gampang sakit, seperti kerdil, sulit menyerap nutrisi, nekrosis (kuning) dan mudahnya diserang hama," terang Ika.

Sementara Plt Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Susilo Isnadi mengatakan, untuk mengatasi serangan virus ker-ker pada tanaman tembakau, dalam 1 tahun terakhir ini Dinas Pertanian mengambil beberapa langkah pengendalian.

"Penggunaan pestisida dan fungisida yang tepat dan sesuai anjuran dapat membantu dalam mengurangi populasi vektor dan patogen penyebab penyakit," ujar Susilo.

Selama pihaknya rutin memantau lahan tembakau untuk mendeteksi gejala awal serangan virus, maka deteksi dini memungkinkan tindakan cepat sebelum infeksi menyebar luas.

"Kami memastikan penggunaan benih tembakau yang bebas dari virus dan bersertifikat. Benih yang sehat dapat mengurangi risiko serangan virus. Selain itu, rotasi tanaman jenis tanaman lain yang tidak rentan terhadap virus untuk mengurangi populasi virus di tanah," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved