Berita Bisnis
Sosok Nazym Otie Kusardi, Numismatis yang Buka Toko Offline Pertama di Surabaya
Numismatis asal Surabaya, Nazym Otie Kusardi, mengembangkan hobinya dengan berbisnis membuka toko offline di PTC Surabaya
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Numismatis asal Surabaya, Nazym Otie Kusardi, mengembangkan hobinya dengan berbisnis membuka toko offline di mal Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya.
Numismatik adalah kegiatan mengumpulkan benda-benda terkait uang, seperti uang kertas, uang koin, token, dan benda-benda terkait lainnya yang pernah beredar dan digunakan oleh masyarakat. Orangnya biasa disebut Numismatis.
Saat ditemui perdana saat membuka toko offline nya, Otie mengaku sudah menjadi kolektor uang sejak duduk di bangku sekolah dasar.
"Saat saya SD, saya sudah sering simpan uang saku untuk dikoleksi. Lebih karena suka lihat uang-uang itu karena ada detail yang menurut saya unik. Bukan karena mau menabung," kata Otie mengawali ceritanya.
Kesukaan atau hobi itupun dilanjutkan pria kelahiran 1979 ini hingga lulus sekolah.
Ketika lulus dan buka usaha sendiri, Otie semakin menekuni hobinya itu hingga bergabung dengan komunitas Numismatik.
"Dan selain mengoleksi ternyata seru juga karena bisa melakukan transaksi dengan sesama anggota komunitas atau diluar komunitas. Transaksinya dengan kesepakatan. Karena koleksi yang jadi hobi itu nilainya tidak pasti," jelas Otie.
Untuk menjaga koleksinya itu, Otie menyediakan produk pendukungnya. Mulai dari album uang kertas, uang koin, plastik pembungkus dan lainnya.
Sebagai pengusaha, peluang bisnis diambilnya dari hobi tersebut. Otie menjual produk pendukung koleksi tersebut, dengan tahap pertama secara online.
Respon online ternyata cukup bagus dan memberi kontribusi yang cukup lumayan. Namun ada beberapa yang menjadi masalah saat konsumen belanja online di tempatnya.
"Ada konsumen yang ternyata tidak sesuai ukuran untuk koleksinya. Sehingga harus bolak balik tukar. Akhirnya saya putuskan buka toko offline ini," ungkap Otie.
Di toko offline itu, terlihat beberapa rak yang menyediakan produk album uang kertas dan koin dalam berbagai ukuran.
Juga kotak koin dan medali. Baik yang satuan maupun yang bisa diisi hingga 100 koin atau medali.
Otie juga menyediakan produk souvenir dari bahan uang atau souvenir berbagai macam uang koin mulai dari 10 negara hingga 50 negara di dunia.
Keberadaan toko offline ini juga melayani pembelian koleksi pengunjung yang datang.
"Jadi saya siap beli kalau ada pengujung yang datang kesini untuk menjual koleksinya atau mungkin dia punya uang koin atau kertas, yang unik dan menarik, saya mau beli, daripada dia tidak tahu mau diapakan," terang Otie.
Di toko offline nya itu, dia juga berharap bisa menjadi tempat berkumpul para kolektor dan bisa menjadi edukasi bagi masyarakat tentang seni numismatik ini.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
| Gerak Cepat PLN UIT JBM Amankan Suplai Listrik Pelanggan di Surabaya Jelang Nataru |
|
|---|
| PTP Nonpetikemas Songsong Tahun 2025 dengan Ekspansi dan Inovasi |
|
|---|
| Bank Jatim dan Bank NTT Teken SHA, Tindak Lanjut dari Kelompok Usaha Bank |
|
|---|
| Bank Jatim dan Bank Banten Lanjutkan Proses KUB : Tandatangani Shareholder Agreement |
|
|---|
| PLN Pastikan Keandalan Pasokan Listrik Ke Madura Aman Jelang Natal dan Tahun Baru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Nazym-Otie-Kusardi-menunjukkan-beberapa-kolaksi-uang-kertas-dan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.