Berita Viral

Kisah Haru Diana Petugas Pantarlih Cianjur, Dikejar Anjing, Datangi Kuburan, Hingga Diajak Nikah

Mahasiswi Universitas Terbuka (UT) ini mendapat tugas Pencocokan dan Penelitian (Coklit) di TPS 5 RW 03, Desa Sukalaksana terhadap sebanyak 396 jiwa.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
istimewa
Diana Rahmawati Mahasiswi Universitas Terbuka (UT) ini mendapat tugas Pencocokan dan Penelitian (Coklit) di TPS 5 RW 03, Desa Sukalaksana terhadap sebanyak 396 jiwa. 

SURYA.CO.ID – Kisah mahasiswi cantik petugas pantarlih (Pemutakhiran Data Pemilih) asal Kampung Cibitung satu RT 03/03, Desa Sukalaksana, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Diana Rahmawati (20) ini sangat menarik disimak.

Ia menceritakan pengalamannya Diana mengaku baru pertama kali menjadi petugas Pantarlih, untuk mengisi waktu liburnya.

Mahasiswi Universitas Terbuka (UT) ini mendapat tugas Pencocokan dan Penelitian (Coklit) di TPS 5 RW 03, Desa Sukalaksana terhadap sebanyak 396 jiwa.

Selama menjadi petugas Pantarlih, ia beberapa kali mendapatkan pengalaman unik. Mulai dari dikejar anjing, mendatangi kuburan, berjalan kaki sejauh 1 kilometer hingga diajak menikah seorang kakek-kakek.

Baca juga: Pantarlih Cantik Ini Dipastikan Bikin Deg-Degan, Camelia Tantang Matahari Selama Coklit di Bangkalan

"Saya itu ditugaskan untuk Coklit dari wilayah RT 1, 2, dan 3, yang tergabung dalam TPS 5, di RW 03 dengan jumlah jiwa sebanyak 396 orang," kata Diana dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (9/7/2024).

Saat pertama kali bertugas sebagai Pantarlih dirinya memilih untuk menyelesaikan Coklit diwilayah RT 03 karena dekat dari tempat tinggalnya sendiri.

Baca juga: Rute Terjal Lereng Gunung Wilis Warnai Perjalanan Petugas Pantarlih Kabupaten Madiun

Meski belum selesai di RT sebelumnya ia pun beranjak menuju RT 01dan 02.

"Saya sampai beberapa kali bolak-balik datang ke kampung-kampung, karena ada beberapa warga yang lagi tidak ada di rumah. Lantaran warga di sini rata-rata bekerja di perkebunan jadi pulang sore, sedangkan saya baru pertama kali jadi Pantarlih jadi gak tahu," jelasnya.

Keesokan harinya, Diana berencana menjalankan tugasnya kembali dengan berjalan kaki menuju kampung ke kampung.

Namun saat menuju kampung Cibitung RT 02 dirinya malah dicegat tiga ekor anjing sambil menatap ke arah Diana.

"Kalau yang pas dikejar anjing itu ceritanya lagi jalan kaki menuju ke Kampung Cibitung, dan melewati perkampungan warganya sering berburu menggunakan anjing."

"Saat lewat ada tiga ekor anjing mencegat, saya pun jalan pelan-pelan, dan tapi karena ada anak kecil melempar, makanya anjing itu jadi mengejar," ucap Diana.

Beruntung, Diana diselamatkan seorang warga yang sedang mengambil rumput.

Akhirnya ia kembali berjalan kaki ke tujuan awalnya. Karena enggan bertemu dengan anjing, Diana memilih jalan lainnya.

"Pokoknya pas waktu mau Coklit saya sudah dikejar anjing dua kali, sampai yang terakhir saya nangis gak bisa apa-apa bingung karena sendirian," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved