Berita Surabaya

Anggota DPD RI Ahmad Nawardi Mendukung Menkes Datangkan Dokter Asing, Ini Penjelasannya

Anggota DPD RI Ahmad Nawardi: Langkanya keberadaan dokter lokal, juga diakibatkan tingginya biaya pendidikan dokter di Indonesia.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Anggota DPD RI Ahmad Nawardi saat memberikan penjelasan beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Anggota DPD RI Ahmad Nawardi mendukung langkah Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk mendatangkan dokter spesialis dari luar negeri.

Khususnya, para dokter yang mengatasi penyakit yang tidak dapat ditangani oleh dokter di indonesia.

Senator asal daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur ini mengkritik keras upaya para dokter Indonesia yang menolak kehadiran dokter asing di Tanah Air.

Menurut Ahmad Nawardi , kehadiran dokter asing menjadi pemacu dokter Indonesia untuk meningkatkan kualitas, khususnya pelayanan terhadap pasien.

Sehingga, pasien akan semakin mendapat dampak positif dalam pelayanan kesehatan oleh dokter.

“Jangan alergi dengan dokter asing," kata Ahmad Nawardi melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Sabtu (6/7/2024).

Baginya, keberadaan dokter asing akan memacu pelayanan yang kompetitif dan berkualitas.

"Saya justru berharap dengan adanya dokter asing, biaya berobat semakin murah dan pelayanan tambah maksimal," ujarnya.

Selain untuk menstimulasi peningkatan kualitas dokter lokal, Nawardi menjelaskan, ada sejumlah masalah krusial lainnya yang diharapkan dapat diselesaikan dokter asing. Di antaranya, defisit jumlah dokter yang ada di Indonesia.

Mengutip data dari Kementerian Kesehatan, mantan anggota DPRD Jatim ini mengungkapkan, bahwa Indonesia masih kekurangan 31.481 dokter spesialis untuk melayani 277.432.360 penduduk pada 2023. Akibatnya, pelayanan kesehatan kurang merata.

Dengan sedikitnya tenaga kesehatan membuat biaya berobat meningkat.

"Biaya berobat ke dokter spesialis jadi mahal, karena langkanya dokter,” tutur Nawardi yang pada Pemilu 2024 kembali terpilih sebagai Anggota DPD RI ini.

Langkanya keberadaan dokter lokal, juga diakibatkan tingginya biaya pendidikan dokter di Indonesia.

Menurutnya, banyak anak-anak yang sebenarnya memiliki potensi, namun gagal mengakses fakultas kedokteran karena mahalnya biaya kuliah.

Nawardi mengungkapkan, anak-anak kedokteran dikenal lebih banyak berasal dari keluarga para dokter dan orang-orang kaya. Karenanya, Anggota Badan Anggaran (Banggar) MPR RI ini berharap ada evaluasi terkait hal tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved