Berita Tulungagung
Orang Tua Siswa yang Gagal Daftar PPDB 2024 SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Siapkan Gugatan
Sebanyak dua warga Desa/Kecamatan Kedungwaru Tulungagung keberatan dan menuntut pembatalan hasil PPDB SMA 2024 jalur zonasi di SMAN 1 Kedungwaru.
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Sebanyak dua warga Desa/Kecamatan Kedungwaru Tulungagung menyatakan keberatan dan menuntut pembatalan hasil PPDB SMA 2024 jalur zonasi di SMAN 1 Kedungwaru.
Didampingi penasihat hukum, Hery Widodo, kedua warga itu menengarai sejumlah kejanggalan hasil PPDB di SMA Negeri yang dianggap paling favorit di Tulungagung ini.
Mereka telah mengirim surat ke berbagai instansi untuk menuntut pembatalan ini, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), ombudsman, Gubernur Jatim, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, DPRD Jatim, Bupati Tulungagung dan DPRD Tulungagung.
Baca juga: Orang Tua Siswa Kirim Surat Keberatan ke SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung, Tuntut PPDB Dibatalkan
Hery mengatakan pihaknya masih menunggu jawaban surat ke semua pihak ini pada Selasa (2/7/2024).
“Alhamdulilah, semua surat yang kami kirim sejak 29 Juni, sudah diterima sejak 30 Juni, terakhir hari ini sudah diterima semua,” jelasnya.
Hery mengaku masih bersabar menunggu jawaban surat keberatan hasil PPDB SMAN 1 Kedungwaru.
Jika sampai besok tidak ada pembatalan, Hery mengaku akan melakukan dua gugatan sekaligus.
Gugatan perbuatan melawan hukum akan didaftarkan ke Pengadilan Tulungagung.
Sedangkan gugatan pembatalan hasil PPDB didaftarkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya.
“Jika sampai besok tidak ditanggapi, tidak ada pencabutan pengumuman PPDB jalur zonasi, kami segera daftarkan gugatan,” tegasnya.
Lanjutnya, gugatan di PTUN ini segera dilakukan untuk mengetahui kedudukan pengumuman PPDB SMAN 1 Kedungwaru.
Apakah hasil PPDB itu sah menurut hukum dan bisa diterima semua pihak, atau harus dibatalkan karena cacat.
Hery berharap proses ini bisa dijalankan dan dihormati bersama demi kebaikan pendidikan di Jawa Timur, khususnya di Tulungagung.
“Langkah hukum harus segera kami ambil demi proses perbaikan pendidikan di Jawa Timur, khususnya di Tulungagung,” pungkas Hery.
Sebelumnya sejumlah orang tua di wilayah Desa/Kecamatan Kedungwaru protes karena anak mereka justru tidak bisa masuk ke SMAN 1 Kedungwaru.
Jarak rumah mereka ke sekolah juga tergolong dekat, 500 meter saja, semenrara jalur zonasi terjauh di sekolah ini hanya 470 meter.
Mereka memprotes banyaknya kartu keluarga baru yang terbit dari desa mereka.
Warga juga menemukan pendaftar jalur zonasi dengan jarak lebih dari 1 km bisa diterima di sekolah ini.
Kejanggalan lainnya, berulang kali terjadi perubahan jarak rumah sejumlah peserta.
Saat berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi instansi terkait soal permasalahan ini.
Pemulihan Jalan dan Jembatan Putus, Pemkab Tulungagung Ajukan BTT Rp 16 Miliar ke Pemprov Jatim |
![]() |
---|
Pemkab Tulungagung Akan Ajukan BTT untuk Perbaikan Jalan Sendang-Karangrejo dan Jembatan Junjung |
![]() |
---|
Sampah dari Kalidawir Nyaris Memutus Jembatan Junjung Tulungagung, Sejumlah Tanggul Terancam Jebol |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Pemenang Balap Sepeda Hell2Man Seri Ketiga Tulungagung |
![]() |
---|
173 Pesepeda Ikuti Hell2Man, Taklukan Rute Ekstrem Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.