Pilgub Jatim 2024

Duel Marzuki Mustamar Vs Khofifah di Pilgub Jatim Menguat, PDIP Malah Keberatan Risma Jadi Wakil

Duel Marzuki Mustamar Vs Khofifah di Pilgub Jatim 2024 kini semakin menguat. PDIP malah keberatan jika Tri Rismaharini jadi Cawagub.

kolase SURYA.co.id
Marzuki Mustamar dan Khofifah Indar Parawansa. Duel Marzuki Mustamar Vs Khofifah di Pilgub Jatim Menguat, PDIP Malah Keberatan Risma Jadi Wakil. 

SURYA.co.id - Duel Marzuki Mustamar Vs Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024 kini semakin menguat.

Namun, pihak PDIP malah keberatan jika Tri Rismaharini jadi calon wakil gubernur (Cawagub).

Padahal Risma digadang-gadang bakal berpasangan dengan Risma untuk menantang dominasi Khofifah-Emil Dardak.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak setuju Tri Rismaharini sebagai calon wakil Gubernur.

Apalagi Tri Rismaharini kini menjabat sebagai Menteri Sosial era Jokowi.

Baca juga: Inilah Sosok 3 Pembantu Jokowi yang Jadi Penantang Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Siapa Terkuat?

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga mengatakan, Tri Rismaharini alias Risma adalah levelnya calon gubernur.

Alasannya Risma tingkatannya sudah nasional.

"Semua kemungkinan memang bisa saja terjadi, namun harus dihitung secara matang," ujarnya, melansir dari Tribunnews.

Selain Risma, beberapa kader PDIP seperti Pramono Anung, Abdullah Azwar Anas, dan Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah dianggap levelnya gubernur.

"Nah, kalau tingkatnya misalnya Bu Risma, Mas Pramono Anung, Azwar Anas maupun Pak Said Abdullah ya kan harusnya di tingkatkan gubernur," kata Eriko, Kamis (20/6/2024) malam.

Baca juga: Khofifah Bakal Hadapi Duet Marzuki Mustamar-Risma di Pilgub Jatim, Begini Respon PKB dan Demokrat

Sementara untuk calon wakil gubernur (cawagub), Eriko menyerahkan kepada PKB untuk mengajukan nama.

"Nah nanti PKB siapapun yang mau dimajukan, mislanya calon wakil gubernur. Nah ini hitungannya kalau seperti itu," ujarnya.

Namun, kata dia, semua kemungkinan masih terjadi termasuk kader PDIP akan menjadi cawagub.

Hanya saja, Eriko menilai, tokoh seperti Risma hingga Pramono Anung tidak mungkin menjadi cawagub.

"Tetapi kan ya masa Mas Pram mau jadi wakil, masa Bu Risma jadi wakil, Mas Azwar Anas jadi wakil, masa Mas Said Abdullah ketua Banggar jadi wakil," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda mengatakan, duet Marzuki-Risma siap melawan pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak.

"Kiai Marzuki berpasangan dengan Bu Risma saya kira menarik," kata Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Duel Marzuki Mustamar Vs Khofifah di Pilgub Jatim 2024 Bakal Terwujud, Ada Peran Kakak Cak Imin

Risma merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP). Huda mengatakan, di level DPW Jatim telah berkomunikasi dengan DPD PDIP untuk mewujudkan duet Marzuki-Risma.

"Di teman teman DPW kayaknya sudah (komunikasi dengan DPD PDIP Jawa Timur)," ujar Huda.

Huda mengungkapkan, dinamika politik kekinian PDIP tampaknya tidak jadi menjadikan kadernya sebagai cawagub dari Khofifah.

Hal ini lantaran parpol yang mendukung Khofifah sekaligus mendukung Emil Dardak sebagai cawagubnya.

"Awalnya teman-teman PDIP ingin menjadi bagian dari gerbongnya mbak Khofifah mengusung calon wakil tapi perkembangannya kayaknya dengan konstelasi terakhir sama beberapa rekomendasi partai sudah langsung memaketkan mbak Khofifah dengan Mas Emil Dardak," ucapnya.

Sudah Tepat Duet dengan Risma

Inilah peluang KH Marzuki Mustamar lawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024 menurut pengamat.

Peluang ini diungkap oleh Direktur Indopol Survey Jatim, Fauzin Ahmad.

Fauzin menilai, dukungan warga NU potensi akan terbagi.

Hal itu mengingat, baik Marzuki dan Khofifah yang akan berkontestasi sama-sama tokoh senior dan sangat berpengaruh di kaum Nahdliyin.

"Yang satu pernah memimpin PWNU Jawa Timur dan yang satunya pemimpin tertinggi di Muslimat," kata Fauzin Ahmad, Kamis (20/6/2024), melansir dari Tribunnews.

Baca juga: Rekam Jejak Sandiaga Uno Menteri Jokowi yang Muncul Jadi Penantang Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Lebih lanjut, Fauzin mengatakan tapi bagi Marzuki selaku calon penantang, tentu belum punya catatan buruk terkait dengan kepemimpinan formal atau birokrasi di Jawa Timur.

Marzuki Mustamar dan Risma. Khofifah Bakal Hadapi Duet Marzuki Mustamar-Risma di Pilgub Jatim, Begini Respon PKB dan Demokrat.
Marzuki Mustamar dan Risma. Khofifah Bakal Hadapi Duet Marzuki Mustamar-Risma di Pilgub Jatim, Begini Respon PKB dan Demokrat. (kolase Tribun Medan)

Berbeda dengan Khofifah tentunya, bahwa sebagai petahana, pasti warga NU secara umum yang sudah pernah satu periode merasakan kepemimpinannya menyimpan catatan-catatan baik dan juga buruk.

"Catatan buruk yang dapat dimaksimalkan oleh kubu penantang sebagai senjata buat mengurangi dukungan elektoral dari warga NU," terangnya.

Dia menambahkan, figur Marzuki ibaratnya bisa merebut dukungan dari basis NU baik struktural maupun yang NU Kultural.

Sementara figur Risma dapat dimaksimalkan perannya untuk merebut dukungan dari basis-basis Nasionalis warga Jawa Timur.

"Dan sebagaimana kita tahu bahwa basis Nasionalis di Jawa Timur ini juga sangat kuat dan mengakar. Saya kira perolehan kursi partai yang Nasionalis di Jawa Timur cukup menjadi bukti nyata betapa kuatnya basis Nasionalis di Jawa Timur," jelasnya.

Menurut dia, jika dibandingkan dengan figur Emil Dardak misalnya, maka figur Risma ini jauh lebih unggul sebagai representasi kelompok Nasionalis.

Apalagi, perolehan suara parpol dari masing-masing figur ini bisa jadi sebagai salah satu indikasi ya.

"Meskipun kita sering lihat hasil Pilkada yang sering tidak sejalan atau tidak linier dengan hasil di Pileg. Akan tetapi bukan berarti hasil Pileg sama sekali tidak bisa digunakan sebagai bahan untuk menakar potensi dukungan dari masing-masing figur yang akan berkontestasi," katanya.

Fauzin menambahkan, rekam jejak Risma yang pernah dua periode menjadi walikota Surabaya dan kader asli PDI Perjuangan, menarik untuk dibaca sebagai modal politik.

Apalagi, Risma pasti punya loyalis di Kota Surabaya yang itu bisa dimanfaatkan buat mendongkrak elektoral di Pilgub Jatim.

"Sebagai Parpol, dapat kita katakan bahwa PDI Perjuangan termasuk punya kader yang militan dan mesin partai yang bagus. Tapi PDI Perjuangan juga perlu saya kira belajar pengalaman dari Pilgub terdahulu yang mengalami kegagalan. Supaya kesalahan-kesalahan strategi tidak terulang kembali di Pilgub 2024," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wacana Duet Marzuki-Risma di Pilkada Jatim, PDIP: Masa Risma Jadi Wakil?.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved