Pilgub Jatim 2024
Peluang Marzuki Mustamar Lawan Khofifah di Pilgub Jatim Kata Pengamat, Sudah Tepat Duet dengan Risma
Inilah peluang KH Marzuki Mustamar lawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024 menurut pengamat. Sudha tepat duet dengan Risma.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah peluang KH Marzuki Mustamar lawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024 menurut pengamat.
Peluang ini diungkap oleh Direktur Indopol Survey Jatim, Fauzin Ahmad.
Fauzin menilai, dukungan warga NU potensi akan terbagi.
Hal itu mengingat, baik Marzuki dan Khofifah yang akan berkontestasi sama-sama tokoh senior dan sangat berpengaruh di kaum Nahdliyin.
"Yang satu pernah memimpin PWNU Jawa Timur dan yang satunya pemimpin tertinggi di Muslimat," kata Fauzin Ahmad, Kamis (20/6/2024), melansir dari Tribunnews.
Baca juga: Khofifah Bakal Hadapi Duet Marzuki Mustamar-Risma di Pilgub Jatim, Begini Respon PKB dan Demokrat
Lebih lanjut, Fauzin mengatakan tapi bagi Marzuki selaku calon penantang, tentu belum punya catatan buruk terkait dengan kepemimpinan formal atau birokrasi di Jawa Timur.
Berbeda dengan Khofifah tentunya, bahwa sebagai petahana, pasti warga NU secara umum yang sudah pernah satu periode merasakan kepemimpinannya menyimpan catatan-catatan baik dan juga buruk.
"Catatan buruk yang dapat dimaksimalkan oleh kubu penantang sebagai senjata buat mengurangi dukungan elektoral dari warga NU," terangnya.
Dia menambahkan, figur Marzuki ibaratnya bisa merebut dukungan dari basis NU baik struktural maupun yang NU Kultural.
Sementara figur Risma dapat dimaksimalkan perannya untuk merebut dukungan dari basis-basis Nasionalis warga Jawa Timur.
"Dan sebagaimana kita tahu bahwa basis Nasionalis di Jawa Timur ini juga sangat kuat dan mengakar. Saya kira perolehan kursi partai yang Nasionalis di Jawa Timur cukup menjadi bukti nyata betapa kuatnya basis Nasionalis di Jawa Timur," jelasnya.
Menurut dia, jika dibandingkan dengan figur Emil Dardak misalnya, maka figur Risma ini jauh lebih unggul sebagai representasi kelompok Nasionalis.
Apalagi, perolehan suara parpol dari masing-masing figur ini bisa jadi sebagai salah satu indikasi ya.
"Meskipun kita sering lihat hasil Pilkada yang sering tidak sejalan atau tidak linier dengan hasil di Pileg. Akan tetapi bukan berarti hasil Pileg sama sekali tidak bisa digunakan sebagai bahan untuk menakar potensi dukungan dari masing-masing figur yang akan berkontestasi," katanya.
Baca juga: Duel Marzuki Mustamar Vs Khofifah di Pilgub Jatim 2024 Bakal Terwujud, Ada Peran Kakak Cak Imin
Fauzin menambahkan, rekam jejak Risma yang pernah dua periode menjadi walikota Surabaya dan kader asli PDI Perjuangan, menarik untuk dibaca sebagai modal politik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.