Berita Surabaya

Heboh Tendik FK Unair Berlengak-lenggok Pakai Daster dari Yogjakarta ke Surabaya Di Atas Kereta

Ide unik dilakukan 191 tenaga kependidikan (tendik) FK Unair yang sengaja menyewa empat gerbong kereta Argo Wilis usai healing di Yogyakarta

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Fatkhul Alami
Dok FK Unair
Tenaga kependidikan (tendik) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya ketika tampil di fashion show di Kereta Api (KA) Argo Wilis perjalanan Yogyakarta – Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kegembiraan dan keseruan rombongan healing (berpergian ke tempat yang disenangi) tenaga kependidikan (tendik) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya semakin meriah saat  ada fashion show mulai digelar dadakan.

Bukan di gedung atau pusat mall tapi fashion show ini di gelar di dalam gerbong Kereta Api (KA) Argo Wilis saat perjalanan YogyakartaSurabaya.

Minggu (23/6/2024) sore, gerbong tiga hingga enam, KA Argo Wilis jadi heboh. Gelak tawa dan tepuk tangan bergemuruh. Teriakan bahkan siulan bersahutan.

Hal itu karena penumpang di empat gerbong itu sedang menggelar lomba fashion show unik.

Di mana peserta fashion show wajib mengenakan daster yang dikreasikan seunik mungkin dan diperagakan selama perjalanan.

Ide unik dilakukan 191 tenaga kependidikan (tendik) FK Unair yang sengaja menyewa empat gerbong kereta Argo Wilis usai healing di Yogyakarta selama tiga hari.
 
Dua puluh peserta perempuan dan lima laki-laki memeriahkan lomba ini.  Mereka berlenggak lenggok dengan anggun meski kadang harus menahan goncangan laju kereta.

Lebih meriah lagi banyak peserta yang  mengocok perut ketika menyaksikan karena penampilan dan tingkah konyolnya saat fashion show.
 
Salah satu peserta Heppy Poertopo dari bagian Keuangan FK Unair, misalnya. Ia dengan percaya diri tampil dengan kreasi daster.
 
Dia salah satu dari lima peserta laki-laki yang memakai daster dan berdandan ala perempuan dengan wig panjang.

Heppy membuat suasana jadi heboh. Para tendik tertawa lepas.

"Wow... ayune rek, bikin gemes,”  teriak penonton sambil bertepuk tangan.

Penggagas acara, Dwi Esti Peni mengatakan, ide fashion show di atas gerbong kereta itu dadakan digelar.

Hal itu untuk menambah semarak kegiatan healing untuk menjaga kesehatan mental para tendik yang selama setahun sudah berjibaku dengan pekerjaannya.

"Kenapa daster? Ya karena daster baju wajib bagi para ibu. Kami ini pekerja, berkarier dengan penampilan luar biasa. Namun ketika sampai rumah, daster adalah baju kebangsaan. Jadi saya ingin daster tampil di kegiatan healing kami kali ini," papar Peni.

Empat jam perjalanan akhirnya tak terasa dilalui para ujung tombak FK Unair itu. Menjelang sampai ke Stasiun Gubeng Surabaya, juri yakni Sri Kanti Wilujeng dan  Anik Sunarti memilih pemenang.

Salah satunya Heppy Poertopo yang mendapatkan hadiah uang tunai.

"Alhamdulillah tidak sia-sia berdandan all out. Akhirnya menang," kata Heppy tertawa.

Juri tidak menetapkan kriteria tertentu di lomba ini.

 "Yang penting kita bisa tertawa dan siap untuk bekerja kembali membantu FK Unair mencetak lulusan dokter berkualitas," tandas Peni.

Selama di Yogyakarta, para tendik FK Unair itu diajak untuk menikmati keindahan Obelix Sea View dan seru-seruan di Goa Pindul. 

Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved