Cerita Reno Anak Penjual Nasi Goreng Berhasil Lulus S1 Unair, Pidato soal Orang Tua Menyentuh

SURYA.CO.ID - Reno Khoirul Fadli tak pernah menyangka bisa menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana di Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). 

Mengingat, dirinya hanyalah anak penjual nasi goreng di pinggir jalan. 

Dalam prosesi wisuda di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Sabtu (15/6/2024), Reno mengaku menyimpan banyak ketakutan dalam hidupnya.  

Apalagi selama kuliah, pemuda asal Bontang, Kalimantan Timur ini tinggal jauh dari orang tua. 

"Saya takut orang tua kelaparan. Saya takut. Selalu takut."

"Bahkan, dalam program MSIB, saya tidak berani daftar. Bukan takut tidak diterima, tapi takut diterima. Kalau diterima, ada kemungkinan saya jauh dari orang tua," katanya saat memberikan pidato di hadapan rektor dan wisudawan lain.

Ia juga mengkhawatirkan kondisi kesehatan ayahnya yang mengalami diabetes dan sempat menjalani operasi.

Meski begitu, Reno tak pantang menyerah. Ia terus kerja keras menyelesaikan pendidikannya.

Kini, ia pun menjadi satu-satunya yang menyandang gelar sarjana di keluarganya.

Pidato Reno rupanya menyentuh hati Rektor Unair, Mohammad Nasih, untuk memberikan bantuan.

Nasih lantas menanyakan berapa IPK Reno.

"IPK saya 3,8, pak," jawabnya.

Lebih lanjut, Mohammad Nasih menyatakan bahwa pihak kampus akan memberikan rekomendasi pekerjaan.

Sang Rektor juga tak lupa memberikan ucapan selamat atas kelulusan Reno.

"Untuk rekomendasi kerjaan insya Allah akan kita berikan. Saya terima nanti untuk rekomendasinya segera kita keluarkan. Selamat ya, sehat selalu," ujar Bapak Rektor.