Ibadah Haji 2024

Jemaah Haji Indonesia Bersiap ke Arafah, Petugas Lakukan Pemindaian Smart Card Sebelum Naik Bus

Saat ini, seluruh jemaah dari berbagai negara termasuk jemaah haji Indonesia bersiap menuju Arafah dan menjalani rangkaian puncak haji.

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
Persiapan pergeseran jemaah haji Indonesia menuju Armuzna, Kamis (13/6/2024). 

SURYA.CO.ID, MAKKAH - Saat ini, seluruh jemaah dari berbagai negara termasuk jemaah haji Indonesia bersiap menuju Arafah dan menjalani rangkaian puncak haji.

Mulai tanggal 8 Zulhijah 1445 Hijriah atau Jumat 14 Juni 2024, secara bergelombang jemaah akan dimobilisasi ke Arafah dari hotel tempat mereka menginap dengan bus-bus yang telah disiapkan.

“Bagi jemaah lansia non mandiri dan disabilitas yang akan disafariwukufkan, sehari sebelum pendorongan ke Arafah telah ditempatkan di hotel transit,” terang Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, Kamis (13/6/2024).

Sebelumnya, petugas akan melakukan pemindaian kartu pintar (smart card) sebelum jemaah naik bus.

Smart Card yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi menjadi tiket masuk kawasan Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

“Kartu tersebut akan dipindai (scan) petugas sebelum naik bus. Karenanya, pastikan smart card dan identitas pribadi lainnya tersimpan dengan aman di tas khusus dan mudah diambil saat akan dilakukan pemindaian,” imbau Widi, Kamis (13/06/2024).

Sebelum keberangkatan, jemaaah sudah harus menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa dan dibutuhkan selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Menurut Widi, jemaah tidak perlu membawa koper besar atau tas kabin, karena berpotensi menyulitkan pergerakan jemaah di Armuzna.

“Jemaah cukup membawa tas berisi pakaian ganti untuk 3 hari, kain ihram cadangan bagi laki-laki, handuk, peralatan mandi dan perlengkapan pribadi lainnya,” pesannya.

“Pastikan membawa obat, vitamin yang dibutuhkan, alat pelindung diri berupa payung, masker, alat semprot air. Jangan membawa bantal atau selimut, kecuali bantal leher,” sambung Widi.

Di Arafah, jemaah haji Indonesia ditempatkan di 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz.

Setiap tenda telah dilabeli stiker asal jemaah dengan warna-warna dan identitas yang mudah dikenali dan dihafal jemaah.

“Tenda-tenda tersebut telah dilengkapi sejumlah fasilitas yaitu ac, kasur dan selimut,” beber Widi.

Di Arafah terdapat tenda-tenda baru dengan bentuk dan bahan baru.

Pihak Masyariq menyiapkan tenda model baru ini dengan kapasitas maksimal 30.000 jemaah. Atap tendanya lebih menyerap panas, juga dinding hard PVC yang menyerap panas lebih baik, tenda juga dilengkapi magnetic charger (pengisi daya ponsel magnet).

“Adanya penambahan fasilitas tenda ini, merupakan ikhtiar agar jemaah dapat menjalani prosesi wukuf dengan nyaman dan khusyuk,” tuturnya.

Menteri Agama, lanjut Widi, telah mengecek fasilitas akomodasi di Muzdalifah dan Mina.

Tahun ini, pihak Masyariq membangun sejumlah toilet baru di Armuzna, khusus di Muzdalifah jumlah toilet baru cukup banyak.

Seluruh tenda di Mina juga telah dilengkapi fasilitas ac, kasur, selimut dan sarana pendukung lainnya seperti tenda kesehatan haji dan dapur.

“Kesiapan fasilitas tersebut sangat penting untuk mendukung kenyamanan jemaah,” ucapnya.

Disampaikan Widi, tahun ini, Mina berpotensi akan semakin padat, kepadatan jamaah haji di Mina bukan hanya karena tambahan kuota yang diberikan, tetapi juga kelanjutan dari kebijakan Arab Saudi yang tidak menggunakan lagi maktab 1-9 di Mina Jadid.

“Untuk mengurangi kepadatan tenda Mina dan mempertimbangkan kesehatan serta keselamatan jemaah. Sebagian dari jemaah terutama yang tinggal dekat Mina, yaitu mereka yang menginap di kawasan Syisyah dan Raudhah ditanazulkan ke hotel dan tidak bermalam di tenda Mina,” terang Widi.

PPIH telah berkoordinasi dan meminta pengelola hotel untuk membuka hotelnya pada 10-12 Zulhijah.

Pihaknya berpesan, jemaah agar fokus mempersiapkan diri sebaik mungkin, selain persiapan fisik dan menjaga kebugaran tubuh. Maksimalkan waktu menghadapi puncak haji dengan memperbanyak amalan ibadah, berzikir, berpasrah diri mohon kepada Allah SWT agar dilancarkan dan dimudahkan seluruh prosesi puncak haji nanti.

Ikuti Update Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved