Haji 2024

Anisipasi Suhu Panas, Jemaah Haji Indonesia 2024 Diimbau Pakai Masker dan Bawa Semprotan di Arofah

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) berpesan kepada jemaah haji Indonesia 2024 agar memanfaatkan masa tiga hari jelang wukuf untuk istirahat

Penulis: M Taufik | Editor: irwan sy
m taufik/surya.co.id
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) saat mengecek persiapan haji 2024 di Armuzna. 

Hampir dua jam di Arafah, Menag Yaqut melakukan pengecekan secara mendetail beragam fasilitas yang ada.

Pengecekan antara lain dilakukan untuk memastikan toilet berfungsi dengan baik, termasuk airnya, pendingin udara berjalan normal, dapur berikut ketersediaan kayu bakarnya, storage dan bahan baku makanannya, serta tenda dengan conblock beserta karpet dan kasurnya.

“Semua kita cek. Ada tambahan MCK yang diberikan masyarik sesuai pemintaan kita. Toilet-toilet baru dibangun. Insya Allah lebih bagus dari sebelumnya, lebih luas, space lebih besar. Ini bagian dari ikhtiar kita semua memberikan kepuasan kepada jemaah dan membantu kekhusyukan jemaah dalam beribadah haji,” sebut Gus Men.

Menag menilai layanan yang disiapkan Masyariq sudah sesuai kontrak.

Tenda di Arafah juga relatif lebih bagus.

Bahkan, ada sejumlah tenda baru dengan bentuk dan bahan baru, meski belum untuk semua jemaah.

Masyariq menyiapkan tenda model baru ini dengan kapasitas maksimal 30.000 jemaah.

“Tenda lebih bagus, atap lebih menyerap panas, dan dinding sudah pakai hard PVC yang lebih menyerap panas. Semua tenda juga sudah dilengkapi charger magnetic, tinggal ditempel dan bisa charge. Saya kira ada perubahan signifikan,” tegasnya.

Dari Arafah, Menag bertolak ke Muzdalifah untuk melihat langsung jalur taraddudi dan murur yang akan dilalui jemaah, serta banyaknya gedung toilet baru yang telah dibangun.

Tahun ini, pergerakan jemaah dari Arafah akan dibagi dalam dua skema, reguler dan murur.

Pergerakan reguler, jemaah akan diberangkatkan dari Arafah secara taraddudi (shuttle) dan turun di Muzdalifah.

Sementara untuk skema murur, jemaah akan diberangkatkan dari Arafah setelah Maghrib, melewati Muzdalifah, lalu langsung menuju Mina.

Skema murur diperuntukkan bagi jemaah risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, penguna kursi roda, dan para pendampingnya.

Skema murur diterapkan karena alasan masyaqqah dan menjaga keselamatan jemaah seiring keterbatasan areal Muzdalifah karena Mina Jadid sudah tidak digunakan dan ada pembangunan toilet dalam jumlah yang cukup banyak.

Area Muzdalifah yang diperuntukkan bagi jemaah haji Indonesia seluas 82.350m2.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved