Lifestyle
4 Dampak Buruk Penggunaan Pembersih Telinga Cotton Bud, Secara Alami Bisa Bersih Sendiri
Penggunaan cotton bud bisa sangat berbahaya jika tidak dilakukan dengan tepat. Misalnya, cotton bud justru bisa mendorong kotoran ke dalam telinga
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.CO.ID – Sering membersihkan telinga dengan cotton bud . nah sepertinya perlu lebih hati hati untuk penggunaan pembersih telinga satu ini.
Penggunaan cotton bud bisa sangat berbahaya jika tidak dilakukan dengan tepat.
Misalnya, cotton bud justru bisa mendorong kotoran ke dalam saluran telinga.
Jika hal ini terjadi tentu saja bukannya bersih, malah jadi makin sulit dibersihkan.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini dampak buruk penggunaan cotton bud.
1. Mendorong kotoran telinga lebih dalam ke saluran telinga
Telinga pada dasarnya mampu membersihkan diri.
Ini menghasilkan kotoran telinga sebagai mekanisme pertahanan alami yang memerangkap debu dan kotoran, mencegahnya mencapai gendang telinga sensitif.
Kotoran telinga juga memiliki sifat antibakteri dan pelumas serta membantu menjaga kesehatan saluran telinga.
Kabar buruknya, cotton bud justru dapat mengganggu proses ini.
Ujungnya yang halus dapat dengan cepat mendorong kotoran telinga lebih jauh ke dalam saluran telinga, sehingga menimbulkan penyumbatan.
Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada telinga, dan dalam beberapa kasus, gangguan pendengaran sementara.
2. Kerusakan pada lapisan saluran telinga
Menurut Dr Sanjay Sachdeva, konsultan THT senior di HearClear, kulit saluran telinga tipis dan mudah rusak.
Cotton bud, terutama jika dimasukkan dengan paksa, dapat menggores atau mengikis lapisan halus tersebut.
Iritasi ini dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan bahkan pendarahan.
"Iritasi kronis juga dapat menebalkan kulit saluran telinga, sehingga menghambat pergerakan alami kotoran telinga dan berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran permanen," katanya.
3. Peningkatan risiko infeksi
Ada kemungkinan cotton bud mengandung bakteri dan kuman, sehingga meningkatkan kemungkinan kontaminasi telinga.
Hal ini dapat menyebabkan infeksi, yang dapat menyebabkan nyeri, peradangan, keluarnya cairan dari telinga, dan gangguan pendengaran.
Dalam kasus yang parah, infeksi dapat merusak struktur halus telinga tengah, sehingga berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
4. Gangguan pendengaran
Telinga luar dipisahkan dari telinga tengah oleh gendang telinga.
Gendang telinga memainkan peran penting dalam transmisi suara dan pendengaran.
Kenyataan yang disayangkan adalah cotton bud secara tidak sengaja dapat menusuk gendang telinga, apalagi jika dimasukkan terlalu dalam dengan tenaga yang berlebihan.
Gendang telinga yang berlubang dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang signifikan, tinitus (telinga berdenging), dan pusing.
Meskipun perforasi kecil terkadang dapat sembuh dengan sendirinya, perforasi yang lebih besar mungkin memerlukan intervensi bedah.
Meski nyaman, penggunaan cotton bud menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan pendengaran seseorang.
Dengan memahami potensi bahaya dan menerapkan praktik pembersihan yang lebih aman, masyarakat dapat menjaga kesehatan telinga dan menjaga pende0ngaran optimal sepanjang hidup.
Jika seseorang mengalami ketidaknyamanan, nyeri, atau gangguan pendengaran terkait telinga, mereka harus mencari nasihat medis profesional dari dokter atau audiolog.
Chef Juna Ungkap Perasaan Patah Hati, Soal Perceraiannya Dengan Wanita Bule |
![]() |
---|
Samsung Galaxy Tab S10 Lite, Resmi diluncurkan, Harga Mulai Rp 4.999.000 |
![]() |
---|
SBY Terima Cinderamata QR Art, Bakal Jadi Koleksi Museum ANI-SBY Pacitan |
![]() |
---|
Ebiet G. Ade dan Iwan Fals, Kolaborasi Asik 'Titip Rindu Buat Ayah' |
![]() |
---|
CFD Cocok Sebagai Gaya Hidup Mobile Para Trader Modern, Ini Kata Pakar Octa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.