Berita Viral

Sosok Guru Honorer di Kediri Jatim yang Bantu Renovasi Rumah Adit, Siswa SMP Rawat Orangtua Stroke

Inilah sosok guru honorer di Kediri, Jawa Timur yang bantu renovasi rumah Adit, siswa SMP yang rawat orangtua stroke sendirian.

kolase instagram
Marga dan Adit. Marga merupakan Guru Honorer di Kediri Jatim yang Bantu Renovasi Rumah Adit. Siswa SMP Rawat Orangtua Stroke. 

SURYA.co.id, KEDIRI - Inilah sosok guru honorer di Kediri, Jawa Timur yang bantu renovasi rumah Adit, siswa SMP yang rawat orangtua stroke sendirian.

Guru honorer tersebut bernama Marga Cistha.

Melansir dari Instagram @marga_cistha, diketahui bahwa saat ini rumah yang ditinggali Adit bersama orang tuanya tengah direnovasi. 

Rumah Adit yang dulunya tak layak huni, kini mulai terlihat lebih bagus.

Sebelum renovasi, fasad depan rumah Adit terlihat  sederhana.

Baca juga: Nasib Mujur Siswa SMP di Kediri Jatim yang Rawat Orangtua Stroke, Sampai Nangis Terharu

Tembok rumahnya tak dicat.

Dindingnya di bagian bawag pun sudah ditumbuhi lumut.

Kondisi tersebut membuat rumah Adit tampak kumuh.

Rupanya banyak yang tersentuh dengan kisah Adit sehingga banyak yang ingin membantu.

Salah satunya adalah Gus Iqdam dan guru honorer bernama Marga.

Marga adalah yang pertama memviralkan kisah Adit.

Lantas, seperti apa sosok Marga sebenarnya?

Marga Cistha adalah guru honorer di SDN Tiru Lor, Kediri, Jawa Timur.

Selama bekerja, Marga diketahui selalu menyisihkan honornya Rp 200 ribu.

Hal tersebut ia pergunakan untuk membeli peralatan sekolah bagi siswanya yang kurang mampu.

Marga mampu membelikan tas, sepatu hingga uang saku dan sepeda untuk muridnya yang membutuhkan dari uang gajinya yang ia sisihkan.

Bukan tanpa sebab, Marga melakukan hal tersebut karena sedih melihat kondisi sejumlah siswanya.

Marga kemudian iseng membagikan aksi baiknya itu ke media sosial Instagram dan TikTok.

Tak disangka, hal itu justru mendapatkan respon positif dari warganet.

Bahkan banyak yang menitipkan bantuan kepadanya untuk dibagikan kepada siswa.

"Kemarin itu bahkan ada juga yang nitip uang untuk renovasi rumah salah satu siswa saya," ungkap Marga yang masih aktif di medsosnya @margachista itu.

Terkini, sosok Marga Chista jadi sorotan karena mendapatkan imbalan dari kebaikannya.

Aditya Daiva Ardhani (13) saat menjaga ayahnya yang sakit stroke di Dusun Kemuning, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jatim.
Aditya Daiva Ardhani (13) saat menjaga ayahnya yang sakit stroke di Dusun Kemuning, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jatim. (SURYA.CO.ID/Luthfi Husnika)

Marga Charista tiba-tiba dijemput rombongan pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, saat dirinya tengah mengajar.

Diketahui jika rombongan pejabat itu pun mengajaknya ke kantor bupati dan menemui langsung Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

Saat itulah Marga Chista yang hadir dalam pertemuan tersebut mendapatkan kejutan.

Hal itu karena orang nomor satu di Kediri tiba-tiba mengangkatnya sebagai tenaga ahli bupati.

"Saya sangat kaget dan gak nyangka sama sekali. Apalagi tidak ada pemberitahuan sebelumnya," ujar Marga Chista dilansir dari Kompas.com.

Menurut Marga awalnya ia hanya mengetahui bahwa dalam pertemuan itu bupati membahas soal kebiasaanya yang seringkali membantu para siswa kurang mampu di sekolah.

Namun ternyata Marga mendapatkan apresiasi dari Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri.

Saat ini Marga mulai membiasakan diri dengan tugas barunya.

Ia diketahui akan ditempatkan berkantor di Pemkab Kediri.

Di saat bersamaan, untuk sementara waktu ia juga masih aktif mengajar di sekolahnya itu.

"Untuk sementara masih rapat-rapat, sambil menunggu SK dari Mas Bupati," lanjut pemuda yang menjadi guru sejak tahun 2021 itu.

Ke depan, Marga membocorkan, cakupan tugasnya akan meluas ke seluruh sekolah di Kabupaten Kediri.

Membuat kegiatan atau program yang berorientasi pada kemajuan siswa didik.

"Untuk menjaga jangan sampai ada siswa yang putus sekolah karena tidak mampu," pungkasnya.

Sementara itu, Mas Dhito mengaku bangga melihat empati Marga yang dicurahkan dalam pengabdian yang positif itu.

Hal itu sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh para siswa.

Sehingga Mas Dhito pun menarik Marga untuk bergabung sebagai tenaga ahli bupati yang akan membantunya di Pemerintah Kabupaten Kediri.

"Saya perlu orang yang bisa bekerja dengan ikhlas dan jujur, punya integritas," ungkap Mas Dhito dalam siaran persnya.

Awal Viral

Adit, bocah SMP di Kediri, sendirian rawat orang tua stroke
Adit, bocah SMP di Kediri, sendirian rawat orang tua stroke (KOLASE INSTAGRAM)

Sebelumnya, Aditya diketahui sendirian merawat kedua orang tuanya yang sakit stroke.

Bocah tersebut bernama Aditya Daiva Ardhani (13)asal Dusun Kemuning, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

Adit yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ini, menjadi viral usai postingan video dari akun Instagram @marga_cista direpost oleh banyak akun lain.

Perjuangannya bocah ini, menyita perhatian publik.

Diketahui, Adit beserta keluarganya baru pindah ke Kediri dua bulan belakangan.

"Sebelumnya tinggal di Blitar, KTP juga masih warga Blitar. Baru pindah tempat tinggal dua bulan ini," kata Kepala Dusun Kemuning Muafak Shofi saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).

Adit tinggal bersama keluarganya di rumah yang dinilai kurang layak berukuran 4x6 meter. Bahkan, sebagian ruangan di kediamannya itu tidak beratap.

Sementara, Adit harus merawat sang ibu, Samini (38) yang diketahui menderita stroke sejak 2020. Lalu, ayah Adit, Supriyaanto (49) juga terkena stroke satu tahun belakangan.

Setelah kisahnya jadi berita viral, pihak pemerintah daerah setempat datang untuk melakukan pengecekan lokasi dan pemberian bantuan.

"Hari ini kami bersama Dinas Sosial, Dinas Perkim, Dinas Pendidikan serta pemerintah desa setempat melakukan pengecekan di rumah Adit," kata Camat Gurah, M Imron usai meninjau lokasi.

Imron mengatakan, dalam asesmen sementara, pihaknya masih memastikan keberadaan status dari keluarga Adit. Sebab mereka masih tercatat sebagai warga Kabupaten Blitar.

"Sudah kami tinjau dan ternyata status Pak Supri sekeluarga masih warga Blitar. Namun rencananya nanti akan kami pindahkan ke Kediri. Apabila sudah pindah status, maka akan mempermudah untuk penyaluran bantuan," terang Imron

Untuk jangka terdekat ini, lanjutnya, pihak pemerintah daerah juga akan memberikan bantuan sementara seperti rehab atap untuk ruangan yang masih bocor.

Terkait sekolah Adit yang masih berstatus sebagai pelajar kelas 7 di SMP 2 Blitar, pihaknya akan mengusahakan perpindahan ke SMP 1 Plosoklaten.

"Untuk Adit, akan kami pindahkan bersekolah ke Kediri yang paling dekat ke SMP 1 Plosoklaten," ungkapnya.

Imron menuturkan, sembari menunggu perpindahan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait bantuan lanjutan.

"Sambil menunggu alih status perpindahan alamat, kami akan bekerja sama dengan pihak desa, lewat dana desa nanti ada bantuan rehab rumah. Kami juga bersinergi dengan Dinas Perkim. Selain itu ,juga akan disalurkan bantuan berupa sembako untuk kebutuhan Adit sekeluarga," ujarnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved