Berita Bisnis

Hadir di Kampus ITS, BTN Bidik Potensi Pengembangan Bisnis

BTN bersama ITS, menandatangani nota kesepahaman baru yang meliputi pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan.

surya.co.id/sri handi lestari
Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama Bank BTN (kedua dari kiri) usai penandatanganan MoU bersama Rektor ITS, Bambang Pramujati (kedua dari kanan), terkait pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan dan kerja sama Program Learning, Advisory and Research HFC BTN. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menandatangani nota kesepahaman baru yang meliputi pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan.

Keduanya juga menyepakati kerja sama Program Learning, Advisory and Research HFC BTN.

“Potensi bisnis yang bisa dikembangkan di kampus-kampus sangat besar baik dari sisi pendanaan maupun kredit. Untuk itu kami terus memperluas kerjasama dengan kampus dan universitas di Seluruh Indonesia termasuk di ITS,” kata Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama Bank BTN, usai acara penandatanganan MOU Kerjasama, yang berlangsung di kampus ITS, Surabaya, Kamis (30/5/2024).

Potensi bisnis yang bisa digarap di ITS sangatlah besar, mulai dari penerimaan uang kuliah mahasiswa sampai KPR untuk civitas akademika ITS.

Kerjasama BTN dan ITS sebenarnya sudah ditandatangani pada 11 Juni 2020 lalu.

"Namun lingkup kerja sama masih terbatas di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat," jelas Nixon.

Sehingga melalui peningkatan kerjasama yang baru, BTN menargetkan ada penambahan kerjasama PPO (Program Pengembangan Operasional) ITS dalam bentuk barang, pemasangan EDC/QRIS pada beberapa ekosistem bisnis ITS, potensi payroll pada Flamboyan Guest Hous dan Bougenville Guest House ITS.

Serta penambahan DPK dari Pendapatan DKPU ITS melalui Kerjasama Profesional Kementerian serta kerjasama Bank Garansi untuk DKPU dan PT. ITS Tekno Sains.

Rektor ITS, Bambang Pramujati menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan BTN, terutama dalam hal dukungan sistem pembayaran.

"Kerjasama dengan BTN ini sangat membantu kita terlebih lagi di era sekarang ini, pembayaran tak lagi hanya melalui transfer tapi juga bisa melalui sistem lainnya seperti yang dimiliki perbankan seperti BTN," kata Bambang.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memberikan kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa ITS.

Dalam kuliah umumnya, Nixon membuka kesempatan seluas-luasnya bagi lulusan ITS untuk bisa bergabung dengan BTN.

“Kami sedang membidik talenta-talenta dari kampus untuk bisa bergabung membangun BTN. Kami berharap lulusan ITS juga bisa bergabung dengan BTN,” jelas Nixon.

Dia juga membagikan tips suksesnya hingga bisa menjadi seorang Direktur Utama.

Menurut dia, karir yang harus dilalui seseorang untuk bisa menjadi Direktur Utama, harusnya mengerti mengenai satu hal dahulu atau spesialis, jika sudah mengerti dan memahami berbagai macam tantangan unit kerja, barulah bisa menjadi generalis.

"Untuk membangun karir pastinya kita harus punya spesialisasi tertentu seperti kredit atau risk dan dana, setelah semua paham barulah melihat yang lebih besar lagi,” ungkap Nixon.

Dia juga menambahkan, BTN sebagai sebuah bank harus terus melakukan inovasi-inovasi agar bisa terus diterima masyarakat dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

"Salah satu yang sudah dilakukan BTN dengan mengembangkan aplikasi superapps BTN Mobile," tambahnya.

Apalagi, pola pembelian rumah di Indonesia masih didominasi melalui pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR), namun ada pergeseran dalam pola transaksi, kini penjualan rumah via daring/online meningkat.

Nixon menjelaskan 75,89 persen pembelian rumah menggunakan KPR.
Sebanyak 17,24 persen transaksi menggunakan tunai bertahap dan 6,87 persen menggunakan tunai.

"KPR masih menjadi pola utama dalam membeli rumah namun metodenya yang berubah. Transaksinya via online mencapai Rp 2 triliun, beli rumah sekarang tidak harus bertemu," terang Nixon.

Menurutnya, sektor perumahan sangat penting bagi perekonomian Indonesia, sehingga tidak heran jika pemerintah selalu memberikan insentif terhadap sektor perumahan.

Adanya stimulus pemerintah di bidang perumahan ini mendorong permintaan rumah pada triwulan I/2024.

"KPR nasional hingga triwulan I/2024 tumbuh mencapai 12,4 persen. Sehingga pertumbuhan KPR terus mencapai 2 digit sejak triwulan II/2023," pungkas Nixon.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved