Pilwali Surabaya 2024

Sosok Hendy Setiono yang Didukung Santri Pro Prabowo-Gibran untuk Maju Pilwali Surabaya 2024

Nama Hendy Setiono muncul sebagai tokoh yang berpeluang maju Pilwali Surabaya 2024. Ini sosoknya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Kolase SURYA.CO.ID Bobby Constantine Koloway/Baba Rafi
Hendy Setiono 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Nama Hendy Setiono muncul sebagai tokoh yang berpeluang maju Pilwali Surabaya 2024.

Hendy Setiono mendapat dukungan dari Relawan Prabowo-Gibran, Relawan Santri Prabowo (Santri Pro) untuk menjadi salah satu Calon Wali Kota Surabaya.

Sebab, Hendy dinilai sosok yang bisa merepresentasikan anak muda.

"Harus ada sosok muda yang berani membuat gebrakan sebagai pemimpin atau kepala daerah. Mas Hendy merupakan orangnya," kata Kordinator Relawan Santri Prabowo (Santri Pro) Jawa Timur M Syarif Hidayatullah ketika ditemui di poskonya yang berada di Surabaya, Rabu (29/5/2024).

Pada pemilihan presiden 2024 lalu, pria 41 tahun ini merupakan Wakil Komandan Fanta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Syarif Hidayatullah atau yang akrab disapa Ayik ini menilai Surabaya sebagai kota Metropolitan dengan penduduk milenial dan gen-Z cukup besar, selayaknya dipimpin dari tokoh muda pula.

Baca juga: Eri Cahyadi Resmi Mendaftar Pilwali Surabaya 2024 di PSI: Ajak Berkolaborasi Membangun Kota Pahlawan

Ia mencontohkan kota Solo yang juga sukses di bawah kepemimpinan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka.

Berkaca dari hal tersebut, pembangunan di daerah akan semakin optimal apabila Pemda bisa berseiring dengan pemerintah pusat.

"Apalagi kota Surabaya merupakan kota yang besar dan kita tahu punya potensi yang sangat besar juga," kata Ayik.

Hendy yang merupakan Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia ini dinilai merupakan pengusaha kreatif, inovatif, dan berani untuk bawa perubahan positif di suatu daerah.

"Saya rasa Mas Hendy adalah sosok yang ideal," katanya.

Banyak terobosan yang telah dibuat Hendi dalam mengungkit perekonomian sekaligus mengurangi angka pengangguran melalui cara-cara inovatif.

Terobosan Hendi sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat kota Metropolitan.

"Beliau juga merupakan putra asli Surabaya. Punya kontribusi yang mengesankan baik sebagai pengusaha maupun di politik. Kalau di Solo Tukang Martabak jadi Wali kota mungkin di Surabaya sudah waktunya Tukang Kebab jadi Wali kota," tuturnya.

Selain itu, ia menilai pemimpin dari latar belakang bisnis dapat memberikan kontribusi besar di sektor perekonomian.

"Apalagi, Mas Hendy juga kan pengusaha asli Surabaya, jadi saya yakin mas Hendy adalah sosok yang ideal, karena sudah sangat paham betul apa yang dibutuhkan oleh kota Surabaya," lanjut Ayik.

Sosok Hendy 

Hendy Setiono lahir di Surabaya pada 30 Maret 1983 

Anak pasangan Bambang Sudiono dan Endah Setijowati ini mengabiskan masa kecilnya di Surabaya

Kemudian, saat masuk sekolah dasar (SD), ia pindah ke Bontang. Pendidikan SD-nya pun akhirnya lulus di Amerika Serikat.

Memasuki masa sekolah menengah pertama (SMP), ia kembali ke Bontang. Lalu, kembali ke Surabaya saat sekolah menengah atas (SMA).

Setamatnya dari SMA, ia kuliah di ITS Surabaya. Namun pada semester 4, ia keluar karena ia membuat bisnis kebab.

Ia lantas menikah muda dan dikaruniai tiga anak, yaitu Rafi Darmawan, Reva Audrey Zahifa, dan Ready Enterprise.

Bisnis yang ia geluti terinspirasi dari perjalanannnya ke negara Qatar, tempat di mana ayahnya bekerja pada perusahaan minyak di sana.

Ia menemui banyak penjual kebab dan ia menuju penjual kebab yang sangat ramai pengunjungnya.

Setelah memakan kebab tersebut, ia terbesit pikiran untuk membuka usaha kebab tersebut di Indonesia.

Pada September 2003, gerobak jualan kebabnya beroperasi di Nginden Semolo, tak jauh dari kampus dan rumahnya.

Bersama Hasan Baraja, temannya, ia memodifikasikan rasa dan ukuran kebabnya agar lebih cocok dengan orang Indonesia.

Dengan modal Rp4.000.000,- pinjaman dari adik perempuannya, ia berjualan kebab dengan seorang karyawan.

Ingin lebih penuh dalam menjalankan bisnis, ia harus berhenti kuliah pada semester 4.

Kedua orang tuanya tidak setuju jika anak sulungnya keluar dari bangku kuliah untuk melakukan bisnis dan menganggap proyeknya hanya sebatas iseng. Namun, dalam hati ia membuktikan kelak ia akan berhasil.

Pada tahun 2005, usaha kebabnya sudah diwaralabakan dan pendirian PT. Baba Rafi Indonesia sebagai pemegang merek dagang Kebab Turki Baba Rafi.

Saat ini, gerai miliknya sudah mencapai lebih dari 1000 di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved