Pilkada Pamekasan 2024

Tidak Maksimal Hanya Dengan Baliho, Cabup Pamekasan Achmad Baidowi Turun Untuk Galang Dukungan

Ditegaskan, persoalan di Pamekasan termasuk di negeri ini, tidak bisa dengan hanya ditangani satu orang.

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Anggota DPR RI Fraksi PPP, Achmad Baidowi bertemu masyarakat untuk memperkenalkan diri sebagai bakal calon Bupati Pamekasan 2024, Minggu (26/4/2024) lalu. 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Anggota DPR RI, Achmad Baidowi menunjukkan keseriusannya untuk maju sebagai bakal calon bupati (bacabup) Pamekasan, ketika turun langsung untuk menyapa masyarakat, sejak Minggu (26/4/2024) lalu.

Gerakan turun ke bawah ini menjadi yang pertama setelah beberapa waktu terakhir ratusan baliho Baidowi sudah bertebaran di 13 kecamatan di Pamekasan. Ia bukan satu-satunya, karena ada tiga kader Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) yang juga disiapkan menjadi bacabup.

Yaitu Ketua DPRD Pamekasan, Hali Yasin; dan anggota DPRD Pamekasan masing-masing Achmadi dan Abd Rasyid Fansori.

Sejak menerima tugas itu, PPP menilai Baidowi memiliki potensi besar, tetapi selama ini tidak banyak kemajuan. Sehingga ia mulai mencoba membranding agar dalam perputaran informasi pilkada namanya ikut terangkat.

“Saya sempat ditegur partai, karena dianggap tidak ada kemajuan. Sehingga saya bergerak dan juga memantau perkembangan tiga teman yang ditugasi partai. Dan berarti saya berempat siap bertanding untuk menjadi pemimpin di Pamekasan,” kata Awiek, sapaan Baidowi kepada SURYA, di Hotel Cahaya Berlian, Pamekasan, Minggu (26/5/2026).

Sebagai calon bersama tiga kader PPP yang akan dipilih dan diusung untuk maju dalam pilkada, syaratnya harus memiliki keunggulan dibanding yang lain. Sehingga Awiek mengambil langkah dengan turun ke bawah bertemu konstituen.

Namun karena langkah itu dianggap belum cukup, ia memasang baliho yang yang dipajang di sejumlah tempat strategis dan titik-titik tertentu, dari kota hingga ke pelosok desa dengan motto yang berbeda dengan jati diri, sebagai warga Pamekasan.

Dikatakan, partainya membuka pendaftaran dan mengusung empat kadernya untuk dicalonkan sebagai bupati. Karena sebagai partai pemenang di Pamekasan, PPP punya tekad keras untuk memenangkan pilkada dan menjadikan kader PPP sebagai bupati. Salah satu caranya adalah mempromosikan kader dan melakukan komunikasi dengan parpol lain.

Ditegaskan, persoalan di Pamekasan termasuk di negeri ini, tidak bisa dengan hanya ditangani satu orang. Tidak pula bisa ditangani satu partai. Semua persoalan akan mendapatkan solusi terbaik apabila kerja sama dengan kelompok lain.

“Itulah yang menjadi kesadaran PPP menjajaki dan kerja sama dengan parpol lain di Pamekasan. Baik dengan parpol yang hanya memiliki satu kursi, dua kursi, tiga kursi, lima kursi, enam kursi, maupun yang sama-sama memiliki tujuh kursi. Termasuk pula yang partai tidak punya kursi. Mengenai berkoalisi dengan parpol mana, tentu yang yang mau berkoalisi dengan PPP,” paparnya.

Diungkapkan, selain koalisi di tingkat kabupaten, juga perlu di provinsi. Dan yang tidak kalah penting, intens berkomunikasi di tingkat pusat. Karena SK untuk pilkada, semuanya ditangani pusat.

Disinggung adanya informasi dukungan Said Abdullah, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil JawaTimur XI, Awiek mengaku berterimakasih meski ia belum bertemu. Karena sebagai politisi senior di Madura, Said Abdullah sudah membaca Pamekasan dengan perspektifnya.

Dikatakan Awiek, dukungan kepada dirinya untuk maju pilkada juga berdatangan dari masyarakat dan sejumlah tokoh. Mereka menghendakinya mengabdi dan membangun Pamekasan yang lebih baik.

“Karena ini kerja tim, siapapun nanti yang diputuskan partai dan mendapat rekom untuk maju, semuanya harus mendukungnya,” ungkap Awiek. *****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved