Berita Surabaya

Tabiat Maya Mahasiswi UINSA Yang Tewas Saat Kejar Jambret: Pengertian Sama Ortu, Dekat dengan Ayah

Terungkap tabiat Maya Dwi Ramadhani (21), mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) yang tewas saat kejar jabret.

youtube
Maya Dwi Ramadhani, Mahasiswi UINSA Yang Tewas Saat Kejar Jambret. Tabiatnya terkuak. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Terungkap tabiat Maya Dwi Ramadhani (21), mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) yang tewas saat kejar jabret.

Hal ini diungkapkan oleh ibunda Maya, Milah (44).

Maya ternyata dikenal sebagai anak yang pengerti dengan kondisi orangtuanya.

Ia juga dikenal dekat dengan ayahnya.

Diketahui, Maya tewas usai terjatuh ditengah pengejaran komplotan begal yang menjambret dirinya saat melintas di ruas Jalan Arjuno, Sawahan, Surabaya, pada Kamis (23/5/2024) malam. 

Baca juga: Mahasiswi UINSA Yang Tewas Saat Kejar Jambret, Pulang Kerja Dan Belanja Masakan Jumat Berkah

Berikut sederet tabiat Maya yang diungkap oleh ibunya.

1. Pengertian dengan Orangtua

Menurut Ibunda Korban, Milah (44), anaknya itu memutuskan untuk bekerja paruh waktu karena inisiatifnya sendiri. 

Uang gaji hasil bekerja digunakan oleh Maya, dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bensin, jajan dan keperluan kuliah. 

Sedangkan biaya uang kuliah tunggal (UKT) setiap semesternya, masih ditanggung Milah yang kesehariannya berdagang sayur di Pasar Tembok, Bubutan, Surabaya.

"Dia dari kecil pengertian sama orangtua. Enggak pernah menyusahkan. Enggak pernah merepotkan orangtua," ujarnya, Sabtu (25/5/2024).

2. Biasa Lakukan Jumat Berkah

Milah mengaku sempat dibuat bingung atas rute perjalanan pulang dari sang anak, mengapa melintasi Jalan Arjuno untuk menuju ke rumah di kawasan Kecamatan Asemrowo, Surabaya. 

Ternyata, rasa penasarannya itu, terjawab dari penjelasan teman laki-laki atau pacar Maya. 

Baca juga: Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas Kecelakaan saat Kejar Jambret, Ini Kesaksian Ibunda Korban

Bahwa, ternyata, Maya sepulang kerja itu, menyempatkan diri untuk beli kaki ayam atau ceker secara cash on delivery (COD), di kawasan Kecamatan Sawahan, Surabaya. 

Setelah rampung, Maya melanjutkan perjalanan pulang melintasi Jalan Arjuno, dan di tengah perjalanannya, Maya menjadi korban penjambretan. 

Menurutnya Maya membeli ceker ayam sebagai bahan untuk masakan nasi bungkus 'Jumat Berkah' esok harinya. 

Anaknya itu, biasa memasak sendiri olahan nasi bungkus yang dijadikan kegiatan sosial tersebut.

Nasi bungkus itu, nantinya akan dibagikan ke para tetangga, teman kerja dan kuliah. 

"Makanya, mungkin ceker kalau ditaruh di tas, takut bau. Maka cekernya ditaruh di jok motor. Tasnya di selempang bahu kiri," katanya. 

3. Jiwa kepemimpinan dan kemandirian Kuat

Milah tak menampik, meski perempuan, anaknya itu memiliki jiwa kepemimpinan dan kemandirian yang kuat. 

"Dia selalu nurut. Teman kuliahnya juga bilang, paling bagus baik terbuka sama teman, selalu senyum. Dan aktif organisasi semua, enggak tahu aktif dimana aja," jelasnya. 

4. Dekat dengan ayahnya

Melihat pertama kali tubuh anak kesayangannya terbujur kaku tak bernyawa di bangsal RSUD dr Soetomo Surabaya pada Jumat (24/5/2024) dini hari, Milah sudah ikhlas takdir tersebut. 

Ia meyakini bahwa anaknya itu meninggal dunia dalam keadaan terbaik dan husnul khatimah. 

Sebelumnya Maya juga mengungkapkan jika mau KKN ke Banyuwangi, namun ayahnya Maya memintanya suapaya di Surabaya saja.

"Maya selalu dekat sama ayahnya kalau di rumah. Bapaknya kan engga kerja, karena pasien cuci darah. Saya malam kan kerja," ujar Milah.

Sebelumnya, aksi penjambretan kian marak di Kota Surabaya kali ini korbannya adalah pemotor wanita berstatus mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya (Uinsa).

Korban Maya Dwi R (21) tewas usai terjatuh ditengah pengejaran komplotan begal yang menjambret dirinya saat melintas di ruas Jalan Arjuno, Sawahan, Surabaya, pada Kamis (23/5/2024) malam. 

Informasinya, semula korban yang bermotoran seorang diri menjadi korban penjambretan komplotan begal berjumlah dua orang berboncengan motor, saat melintas di ruas Jalan Arjuno, Sawahan, Surabaya. 

Baca juga: Mahasiswi UINSA Surabaya Kehilangan Nyawa Saat Kejar Komplotan Begal

Lantaran tak terima barang bawaannya dijambret, korban melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang kabur ke arah utara hingga ke Jalan Semarang, Bubutan, Surabaya. 

Ditengah upaya pengejarannya, diduga korban terjatuh hingga tubuhnya terjerembab di trotoar bahu jalan. 

Korban sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD dr Soetomo Surabaya, namun mengembusnya nafas terakhir, pada Jumat (24/5/2024) dini hari. 

Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol Domingos De F Ximenes mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas adanya insiden tersebut. 

Hingga kini, pihaknya belum mendapatkan informasi terbaru adanya upaya pelaporan kepolisian yang dilakukan oleh pihak keluarga korban. 

Namun, lanjut Domingos, pihaknya berupaya untuk menyelidiki kasus tersebut. Terbaru, seorang saksi kejadian perkara, sedang diperiksa saat ini.

Bahkan, serangkaian mekanisme penyelidikan lainnya, seperti olah TKP untuk mengumpulkan bukti lainnya, juga sedang bergulir. 

Maya Dwi Ramadhani (21) mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) yang tewas saat kejar komplotan begal, selain kuliah dia juga bekerja di sebuah minimarket SPBU di kawasan Jalan Lontar Surabaya
Maya Dwi Ramadhani (21) mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) yang tewas saat kejar komplotan begal, selain kuliah dia juga bekerja di sebuah minimarket SPBU di kawasan Jalan Lontar Surabaya (istimewa)

"Namun kami sudah lakukan upaya untuk ungkap, malam ini kami ambil keterangan saksi karena saksi tadi siang masih kerja," ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, pihaknya tetap akan menyelidiki kasus tersebut, hingga berhasil menangkap para pelaku. 

Aksi penjambretan juga menjadi satu diantara rentetan kejahatan jalanan yang menjadi perhatian lebih pihak Polrestabes Surabaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. 

"Perkara jambret tetap kami atensi. Karena sangat meresahkan," ujar mantan Kasubdit II Hardabangtah Ditreskrimum Polda Jatim itu, saat dihubungi awak media. 

Lalu, di lain sisi, Seorang Petugas Command Centre Surabaya Awang Dhany mengatakan, korban sempat dibawa petugas medis PMI menggunakan ambulan menuju ke RSUD dr. Soetomo Surabaya.

"Korban 1 orang kondisi tidak sadar. Setelah mendapatkan penanganan dibawa oleh PMI ke Rs Soetomo. Untuk motor diamankan ke Mapolsek Bubutan," ujar Awang Kamis (23/5/2024) malam.

Sementara itu dari laman IG @Uinsa.official, korban adalah mahasiswi Prodi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sejumlah komentar dari rekan korban mengucapkan bela sungkawa dan duka cita atas kejadian yang menelan korban jiwa itu.

Beberapa komentar antara lain  :

“Husnul Khotimah yad ek..gak bakal tenang hidupnya si tukang jambret

“Semoga khusnul khotimah ya may, kamu orang baik,”

“Semoga khusnul khotimah dan semoga jambretnya bisa ketangkap…amminn”.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved