Haji 2024

PPIH Arab Saudi Imbau Jemaah Haji Indonesia 2024 untuk Umrah Setelah Cukup Istirahat, Ini Alasannya

Operasional pemberangkatan jemaah haji Indonesia 2024 saat ini memasuki gelombang kedua.

Penulis: M Taufik | Editor: irwan sy
m taufik/surya.co.id
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat menyampaikan imbauan kepada jemaah haji Indonesia 2024. mengimbau agar pelaksanaan umrah wajib bagi jemaah yang telah tiba di Makkah dilakukan setelah cukup beristirahat dan waktunya dikoordinasikan ketua kloter. 

SURYA.co.id | MAKKAH - Operasional pemberangkatan jemaah haji Indonesia 2024 saat ini memasuki gelombang kedua.

Jemaah haji Indonesia 2024 dari Tanah Air dan yang sudah berada di Madinah secara bertahap diberangkatkan ke Kota Makkah Al-Mukarramah.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau agar pelaksanaan umrah wajib bagi jemaah yang telah tiba di Makkah dilakukan setelah cukup beristirahat dan waktunya dikoordinasikan ketua kloter.

“Imbauan serupa disampaikan PPIH agar umrah wajib bagi jemaah lansia, risiko tinggi, jemaah sakit dan jemaah menggunakan kursi roda dilaksanakan setelah selesainya jemaah yang lain kecuali jemaah yang memiliki pendamping,” kata anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, Sabtu (25/05/2024).

PPIH meminta Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) yang menyertai jemaah agar bekerja sama dengan PPIH kloter.

Widi menyampaikan untuk menjaga kesehatan, jemaah dapat melaksanakan salat dan aktivitas ibadah sunnah lainnya di hotel dan masjid sekitar hotel.

Menurutnya, salat di masjid sekitar hotel memiliki nilai pahala yang sama dengan salat atau beribadah di Masjidil Haram.

“Jumhur ulama mengatakan, keistimewaan Tanah Haram mencakup seluruh wilayah Tanah Haram,” ucapnya.

Karenanya, ia melanjutkan, pelipatgandaan pahala salat atau ibadah di tanah haram Makkah tidak dikhususkan di Masjidil Haram saja, tetapi mencakup semua Tanah Haram.

“Jemaah tidak perlu khawatir, bila salat di hotel atau masjid sekitar hotel tidak memperoleh pahala sebagaimana bila salat di Masjidil Haram,” terangnya.

Selain itu, jemaah agar membatasi ibadah umrah dan sunnah berulang dan berziarah ke lokasi yang letaknya jauh dari hotel.

Aktivitas ibadah sunnah yang berlebihan berpotensi jemaah akan kelelahan.

“Persiapkan stamina tubuh sebaik mungkin untuk puncak haji nanti,” pesannya.

Ia mengingatkan agar jemaah ketika ke Masjidil Haram atau berpergian ke luar hotel melengkapi diri dengan alat pelindung diri berupa payung atau topi lebar untuk menghindari sengatan terik matahari.

“Selalu membawa dokumen penting berupa paspor dan dokumen penting lainnya, serta membawa kantong sandal dan dibawa saat ibadah di masjid,” ujar Widi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved