Ditarik Jaring Koalisi PPP Pamekasan, PBB Usung Cabup Sendiri Meski Elektabilitas Kholil Tertinggi

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Jaring koalisi yang ditebar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan untuk menghadapi Pilkada 2024, semakin melebar. Setelah mendekati Partai Demokrat dan PDIP, kali ini PPP mulai merayu Partai Bulan Bintang (PBB) dalam menggalang kekuatan di kontestasi calon Bupati-Wakil Bupati Pamekasan.

Safari politik berbalut silaturahim itu menjadi cara DPC PPP Pamekasan agar mendapat dukungan sebanyak mungkin saat mengusung bacabup dan bacawabup Pamekasan.

Saat bertamu ke kantor PBB, Senin (20/5/2024) malam, PPP juga mengusung kekuatan penuh. Ada Ketua Desk Pilkada DPC PPP Pamekasan, Ali Maskur dan pengurus partai, juga Ketua DPC PPP Pamekasan, Wazirul Jihad.

Mereka disambut PJ Ketua DPC PBB Pamekasan, Mohammad Khomarul Wahyudi dan Ketua Panitia Penjaringan Cabup dan Cawabup Pamekasan, Ra Bahrullah Sodiq, serta pengurus partai belambang bulan bintang itu.

Ali Maskur, mengatakan, kedatangan mereka ke PBB bukan tanpa alasan. Apalagi PPP dan PBB sama-sama meraih 7 kursi di DPRD Pamekasan dari hasil Pileg 2024 lalu.

Sehingga bila koalisi antara PPP dan PBB terwujud, sudah cukup untuk mengusung pasangan cabup dan cawabup Pamekasan dalam pilkada November 2024.

“Kami optimistis tawaran koalisi ini 99 persen diterima. Karena iktikad baiknya sama dan bertemu. Namun kami paham keputusan nanti tergantung DPP. Kami berharap kemauan arus bawah tentang calon pemimpin Pamekasan, seirama dengan kehendak DPP,” ujar Ali Maskur.

Ali Maskur mengaku sudah mempersiapkan empat kader partai sebagai cabup dan semua dinilai layak. Sekarang keempat nama itu sudah diumumkan dan tinggal bagaimana respons publik. Sementara untuk cawabupnya, PPP akan melakukan istikharah dan meminta petunjuk di ulama dan pengasuh pondok pesantren.

Dikatakan pula, PPP juga sudah menggelar survey terhadap elektabilitas beberapa figur yang belakangan ini muncul. Baik dari kalangan internal partai maupun eksternal.

Salah satu kandidat yang dengan tingkat elektabilitasnya di atas 35 persen adalah KH Kholilurrahman, mantan Bupati Pamekasan. “Wajar jika saat ini tingkat elektabilitasnya tinggi. Karena beliau memiliki pengalaman mengikuti pemilihan langsung selama 7 kali. Mulai DPRD provinsi, Bupati Pamekasan sammpai an anggota DPR RI,” kata Ali Maskur.

Kandidat kedua adalah Achmad Baidowi, anggota DPR RI dari PPP dengan tingkat elektabilitas sebesar 20 persen. Achmad Baidowi sudah pengalaman tiga kali mengikuti pemilihan langsung.

Lalu di urutan ketiga ada mantan Bupati Pamekasan terakhir, Baddrut Tamam sebesar 14 persen. Hanya saja belakangan elektabilitasnya terus menurun.

Kemudian di urutan keempat adalah Achmadi, anggota DPRD Pamekasan dari FPPP sebesar 9 persen. Kemudian kelima, Fattah Jasin, mantan Wakil Bupati Pamekasan yang tidak sampai 5 persen.

Rendahnya elektabilitas Fattah Jasin ini mengejutkan padahal ia sudah lekat dengan sosok putra Madura yang malang melintang di pemerintahan. Ternyata itu dipengaruhi pengalaman karena Fatah Jasin belum pernah mengikuti pemilihan langsung di Pamekasan, sehingga banyak warga belum mengenalnya.

Selanjutnya muncul nama Mohammad Sahur, anggota DPRD dari PDIP terpilih. Lalu Halili Yasin, Ketua DPRD Pamekasan; Rasyid Fansori, anggota DPRD Pamekasan dari FPP. Totok Hartono, mantan Sekda Pamekasan dan Wazirul Jihad, Ketua DPC PPP Pamekasan.