Berita Lamongan

Eceng Gondok Bak Tenggelamkan Lamongan, Perahu Khusus Untuk Pembersihan 40 KM Tidak Maksimal

Karena itu gerakan pembersihan memaksa pekerja berhati-hati agar tidak sampai merusak alat tangkap ikan milik warga.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Pemandangan hama eceng gondok yang memenuhi seluruh anak sungai di Lamongan, Selasa (14/5/2024). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Pembersihan eceng gondok sejumlah ruas anak sungai di Lamongan hingga kini belum bisa tuntas. Padahal untuk pembasmian gulma air itu, Pemkab Lamongan telah mengerahkan lima unit perahu pencacah eceng gondok tetapi tetap sulit memenuhi target waktu untuk pembersihan seluruhnya.

Selama beberapa tahun terakhir, meluasnya koloni eceng gondok memang menjadi persoalan serius karena kerapatan pertumbuhannya membuat aliran sungai terhambat dan mendangkal.

Padahal hama eceng gondok pernah menjadi bahan baku untuk pembuatan kerajinan tas dann dompet perajin UMKM beberapa tahun silam. Sejauh ini eceng gondok telah menutupi permukaan sejumlah anak sungai sampai sepanjang 40 KM.

Dan rata-rata setiap musim penghujan, pembersihan eceng gondok di sungai-sungai hanya bisa mencapai setengahnya atau sekitar 20 KM. Sedangkan setengahnya lagi tidak tersentuh

Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Lamongan juga kerap menggencarkan Gerakan Perahu Penyapu Eceng Gondok (Garpu Sendok) agar tidak memicu tumbuhnya tunas-tunas baru eceng gondok di sungai yang bersih.

Kepala Dinas PU SDA Lamongan, Gunadi saat dikonfirmasi mengungkapkan, persoalan eceng gondok di sejumlah anak sungai memang belum bisa tertangani 100 persen. "Ada kendala sehingga belum bisa menjangkau secara keseluruhan," kata Gunadi saat dikonfirmasi SURYA, Selasa (14/5/2024).

Dinas PU berusaha menuntaskan persoalan eceng gondok di Lamongan dan sejauh ini perahu pencacah eceng gondok terus bergerak untuk menuntaskan pembersihan.

Persoalan eceng gendek di anak sungai Kaliotik ke Utara misalnya, sudah menjadi konsentrasi dinas tersebut. Tetapi perahu pencacah belum bisa menuntaskan semuanya sampai tahun ketiga ini. Sejak November 2022, program Garpu Sendok sudah dioperasikan setiap musim penghujan.

Gunadi mengakui, program Garpu Sendok sedikit menemui kendala yaitu eceng gondok yang didorong keluar sungai kerap terhambat oleh tiang jembatan yang melintang. Selain itu ada banyak keramba yang dipasang para pencari ikan di sungai.

Karena itu gerakan pembersihan memaksa pekerja berhati-hati agar tidak sampai merusak alat tangkap ikan milik warga.

Pembersihan eceng gondok biasanya dimulai dari hilir, yakni dari Panggang Glagah. Eceng gondok yang sudah dicacah kemudian didorong keluar ke sungai. Kemudian, perahu yang dimodifikasi sedemikan rupa itu bergerak menuju hulu. "Teknisnya sama, eceng gondok itu dicacah kemudian didorong ke hilir, " kata Gunadi.

Sejauh sudah ada 5 unit perahu pencacah yang diterjunkan. Terdiri dari 3 unit milik Pemkab Lamongan dan 2 unit milik Pemprov Jatim. Pembersihan menyasar di lima sungai yaitu Kali Blawi, Kali Mengkuli, Kali Dapur yang menuju hilir, Kali Corong dan Kali Malang.

Gunadi mengapresiasi beberapa desa seperti Desa Dlanggu di Kecamatan Deket dan Desa Gedongboyountung di Kecamatan Turi, yang membantu pemusnahan dengan cara menyemprotkan obat pembasmi rumput.

Selanjutnya, pihaknya menyusun rencana pembersihan sampah eceng gondok di sepanjang Kali Dapur hingga Gedongboyountung. "Terima kasih kepada desa-desa yang mengupayakan pembasmian eceng gondok agar tidak berkembang, " pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved