Berita Viral

Nasib Dokter Gigi SW yang Cabut Gigi Bungsu Wanita Ngawi hingga Berujung Kematian, Davin Siap Lapor

Dokter Gigi SW (inisial) yang menangani pencabutan gigi bungsu Nira Pranita Asih (31) hingga berujung fatal, menjadi sorotan. Begini nasibnya!

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Musahadah
kolase surya/febrianto ramadani
Kepala Dinas Kesehatan Ngawi dr Yudono dikonfirmasi soal viral kasus seorang wanita cabut gigi bungsu hingga meninggal dunia. Di bagian lain, suami korban bertekat menempuh jalur hukum. 

“Kami lantas konsultasi ke RS Panti Waluyo Solo. Kami periksa selain bengkak, indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember,” papar Davin.

Selama rawat jalan, Davin melihat tidak ada perkembangan yang dirasakan oleh Nira. Hingga pada akhirnya, tanggal 1 Januari dibawa ke RS JIH Solo.

“Hasilnya sama, ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat RS JIH Solo,” kata Davin

Menurutnya, obat dari RS JIH menunjukkan perkembangan positif. Alhasil pada tanggal 1 Januari kondisi Nira membaik, hingga diperbolehkan pulang ke Ngawi.

“Bengkak sudah membaik, tapi turun di bagian leher, sakit tidak bisa ngomong. Tanggal 3 Januari, kembali periksa ke dokter dan mengatakan infeksi,” terang Davin.

“Akhirnya opname. Dikasih antibiotik tidak mempan. Akhirnya kami bawa ke Klinik Jogorogo. Bengkak hilang muncul sesak nafas. Terus dirujuk ke RS Dr Oen Solo, infeksi menjalar ke pernafasan,” bebernya.

Davin Ahmad Sofyan (28) menunjukkan foto rontgen gigi bungsu milik istri tercintanya Nira Pranita Asih (31) sebelum dicabut hingga mengakibatkan infeksi mulut di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jatim, Rabu (8/5/2024).
Davin Ahmad Sofyan (28) menunjukkan foto rontgen gigi bungsu milik istri tercintanya Nira Pranita Asih (31) sebelum dicabut hingga mengakibatkan infeksi mulut di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jatim, Rabu (8/5/2024). (SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani)

Kondisi Makin Parah

Ayah satu anak tersebut juga menceritakan, Nira memakai alat bantu pernafasan tanggal 4 Januari 2024.

Namun kondisi istrinya semakin parah.

“Infeksi leher sudah parah. Akhirnya operasi leher menghilangkan nanah-nanah yang timbul dari infeksi saluran pernafasan paru-paru,” beber Davin.

“Rongga paru mengeluarkan cairan nanah, Operasi WSD mengeluarkan cairan. Rongga paru dikasih selang, bolong hingga rongga paru kiri kanan,” sambungnya.

Davin menunggu hasil operasi seminggu. Setelah operasi dan selang dilepas, Nira masih sesak nafas, bahkan rongga paru terus menghasilkan nanah.

“Divonis operasi thorax awal Februari 2024, pembedahan selaput paru-paru bagian kanan, padahal yang infeksi kiri kanan. Setelah operasi dirawat di ICU, 2 minggu melepas ventilator,” ujarnya.

“Istri tidak bisa bernafas, kemudian dilakukan operasi bagian leher dilubangi atau trakeostomi, nafas lewat jalur leher. Setelah operasi, dipindahkan dari ICU,” papar Davin.

Beberapa hari kemudian, dokter membolehkan istrinya pulang ke rumah, dengan catatan punya alat pernafasan bantuan, kasur medis dan oksigen.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved