Surya Militer

Rekam Jejak Mayjen M Hasan, Jenderal Kopassus yang Pernah Lari 7 Km dan Kehujanan Demi Jaga Presiden

Inilah rekam jejak Mayjen TNI M Hasan, jenderal Kopassus yang pernah lari 7 km dan kehujanan demi jaga keselamatan Presiden.

|
Kodam Jaya
Mayjen M Hasan, Jenderal Kopassus yang Pernah Lari 7 Km dan Kehujanan Demi Jaga Presiden. Simak rekam jejaknya. 

SURYA.co.id - Inilah rekam jejak Mayjen TNI M Hasan, jenderal Kopassus yang pernah lari 7 km dan kehujanan demi jaga keselamatan Presiden.

Diketahui, karier Mayjen TNI M Hasan saat ini semakin moncer.

Ia kini menduduki jabatan sebagai Pangdam Jaya.

Tapi sebelum di titik ini, Mayjen TNI M Hasan pernah mengalami suka duka yang tak terlupakan sebagai pengawal presiden.

Ia pernah bertugas menjadi Komandan Grup A Paspampres Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua tahun sejak 2016-2018.

Baca juga: JANJI Mayjen TNI Mohammad Hasan Setelah Dilantik Jadi Pangdam Jaya, Beserta Profil dan Biodatanya

Hasan harus rela mandi keringat karena berlari sejauh 7 Kilometer demi memastikan keamanan Jokowi.

Bukan cuma itu, ia juga harus rela diguyur hujan seharian saat mengawal kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi ke Kepulauan Nias, Sumatera Utara.

Pengalaman tak terlupakan ini dicerikan M. Hasan dalam buku biografinya berjudul “Menjaga Jokowi Menjaga Nusantara: Catatan Perjalanan Jaguar Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden”

Hasan yang saat itu masih berpangkat Kolonel Inf. Mendapat tugas mengawal kunjungan Jokowi dan Ibu Iriana ke Pondok Pesantren (Ponpes) Buntet, Cirebon, Jawa Barat.

Lantas, seperti apa profil dan biodatanya?

Melansir dari Wikipedia, Mayjen TNI M Hasan lahir pada 13 Maret 1971.

Baca juga: Rekam Jejak 2 Wanita yang Berpeluang Jadi Pendamping Khofifah di Pilgub Jatim, Ada Mundjidah Wahab

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 17 November 2021 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta atau Pangdam Jaya.

Hasan, lulusan Akademi Militer 1993 ini berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus).

Ia sejak muda mempunyai kegemaran menulis bahkan sewaktu mudanya bercita-cita menjadi seorang wartawan.

Salah satu buku karyanya adalah Catatan 20 yang ditulisnya saat masih menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.

Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.

Hasan lahir di Bandung pada 13 Maret 1971. Keluarganya bersuku Minangkabau dan berasal dari Batu Balantai, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Ayahnya bernama Nazir Zubir yang dahulu merupakan anggota TNI dan Ibunya bernama Asni.

Semasa SMA, Hasan dijuluki Si Doel karena kepiawaiannya menulis dan tulisannya acapkali dipajang di mading sekolah.

Hasan pindah sekolah ke kampung halamannya di Canduang saat kelas 2 SMP.

Ia bersekolah di SMP Negeri Simpang Candung dan kemudian di SMA Negeri 1 IV Angkat Candung (kini bernama SMA Negeri 1 Ampek Angkek).

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer dan lulus tahun 1993.

Riwayat pendidikan militer:

  • Akmil (1993)
  • Sesarcabif (1994)
  • PARA
  • Komando
  • Free Fall
  • Selapa I (2001)
  • Seskoad (2007)
  • Sesko TNI
  • S1 HUKUM (2014)
  • Lemhannas
Biodata Brigjen Mohammad Hasan
Biodata Brigjen Mohammad Hasan (DOC.PRIBADI)

Riwayat Jabatan:

  • Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus
  • Komandan Peleton Grup 1/Para Komando Kopassus
  • Komandan Kompi 113/Kalajengking Grup 1/Para KomandoKopassus
  • Kasi Intel Grup 1/Para Komando Kopassus
  • Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara (2009—2011)
  • Komandan Kodim 0104/Aceh Timur (2011—2013)[6]
  • Wakil Asisten Personel Komandan Jenderal Kopassus(2013)
  • Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura (2013—2014)
  • Asrena Paspampres (2014—2016)
  • Komandan Grup A Paspampres (2016—2018)
  • Komandan Korem 061/Surya Kencana[7] (2018—2019)
  • Wakil Komandan Jenderal Kopassus[8][9] (2019—2020)
  • Komandan Jenderal Kopassus (2020—2021)
  • Pangdam Iskandar Muda (2021)
  • Pangdam Jaya (2023)

Riwayat Penugasan:

1. Dalam Negeri

  • Operasi Timor Timur (1995)
  • Operasi Irian Jaya (1999)
  • Operasi Nemangkawi (2019)

2. Luar Negeri

  • Tiongkok (1996, 2002, 2005, 2016 & 2017)
  • Malaysia (1996, 2016 & 2017)
  • Jepang (2003, 2006 & 2016)
  • Perancis (2003 & 2006)
  • Yunani (2003)
  • Vietnam (2003 & 2006)
  • Belgia (2005, 2006 & 2016)
  • Turki (2016 & 2017)
  • USA, Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Iran, India, Laos, Korea Selatan, Filipina (2016)
  • Australia (2017).

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved