Berita Viral
20 Menit Sebelum Dimutilasi Suami, Lilis Telpon Anak Puji Kelakuan Tarsum, Endingnya Malah Tragis
Terungkap kebahagiaan Yanti (50), 20 menit sebelum dibunuh dan dimutilasi suaminya, Tarsum (51) di jalan Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan
Menurut Herawati, Tarsum dan Yanti adalah keluarga yang harmonis.
"Itu juga tidak benar. Karena menurut saya, saya kan sering jenguk ke sana, tidak benar," tambahnya.
"Mereka itu harmonis, biasa-biasa aja gitu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Herawati juga membantah mengenai rumor Tarsum menjalani pesugihan hingga membuatnya depresi.
Herawati menegaskan, Tarsum mengalami depresi karena memang sakit.
Hal itu dialami Tarsum beberapa waktu terakhir.
Terlebih, pihak keluarga juga telah mengupayakan pengobatan bagi Tarsum.
"Saya rasa juga itu tidak benar, karena Ua orangnya rajin beribadah. Ua depresi itu sakit," ujar Herawati.
"Ua saya dalam keadaan sakit dan oleh keluarga dalam upaya pengobatan," tuturnya.
"Perubahan perilaku Ua sudah terlihat sebelum puasa kemarin, sering melamun, kadang bicara sendiri, kadang menepak-nepak keningnya," jelasnya.
Tarsum Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Setelah diamankan di Polres Ciamis, Tarsum menjalani pemeriksaan kejiwaan di Mapolres Ciamis, Senin (6/5/2024).
Pemeriksaan itu dilakukan oleh Dokter Spesialis Kejiwaan dari RSUD Ciamis yakni dr. Andi Fatimah, Sp. Kj yang datang langsung ke Polres Ciamis untuk menanyai pelaku.
Sebelumnya, dokter tersebut lebih dulu masuk ke ruangan Kasat Reskrim Untuk berkoordinasi,
Lalu Kasat Reskrim keluar dan menjemput pelaku yang untuk pertama kalinya memakai baju tahanan berwarna oranye.
Saat keluar sel, Tarsum nampak memakai masker dan berjalan tanpa alas kaki alias jalan nyeker dirangkul Kasat Reskrim dan dikawal ketat oleh petugas kepolisian.
Proses pemeriksaan dilakukan kurang lebih satu jam lamanya hingga pelaku keluar kembali diantar menuju sel tahanan.
Setelah itu, Kasat Reskrim kembali masuk ke ruangannya yang di sana masih ada dokter spesialis kejiwaan.
Sekira pukul 16.30 WIB, Kasat Reskrim keluar ruangan dan menjelaskan bahwa pemeriksaan hari ini dihentikan karena mempertimbangkan kondisi pelaku.
"Mengenai lanjutan kasus mutilasi, hari ini telah dilakukan pemeriksaan kejiwaan oleh dokter spesialis kejiwaan Andi Fatimah dari RSUD Ciamis," ungkap Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin di ruangannya.
Namun, kata Joko, sampai saat ini dokter belum bisa memutuskan layak atau tidaknya pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku.
"Besok kita masih akan dilakukan pemeriksaan lanjutan. Tadi pelaku minta dihentikan," tambahnya.
Diakui Joko, proses pemeriksaan kejiwaan Tarsum cukup kooperatif dan lebih bisa diajak berkomunikasi.
"Namanya psikolog kan pertanyaannya pasti diulang-ulang, kadang dia menjawab kadang juga diam," ujar Joko.
"Tadi saya memantau dari ruangan sebelah sini, jadi tadi petugas lain juga di luar ruangan ini, karena hanya pelaku dan dokter yang berbincang secara langsung," jelasnya.
Karena mempertimbangkan kondisi pelaku, pemeriksaan kejiwaan akan dilanjutkan pada Selasa (7/5/2024).
"Jadi saat ini saya belum dapat menyimpulkan hasil dari pemeriksaan tersebut," ujar Joko.
"Dibanding awal, sikap pelaku kini lebih kondusif, tenang dan tidak banyak reaksi apa-apa. Sesekali memberikan jawaban kepada dokter namun lebih banyak diam," tambahnya.
Untuk mengambil langkah penyidikan selanjutnya, Kasat Reskrim masih harus menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan juga observasi jika nantinya pelaku dinyatakan harus masuk ke RSJ.
Sebelumnya, aksi keji Tarsum itu dilakukan saat korban hendak pergi ke pengajian di masjid kampung setempat pada Jumat pagi.
Baca juga: Detik-detik Tarsum Mutilasi Tubuh Istrinya lalu Tawarkan Dagingnya ke Tetangga, Pak RT Ketakutan
Ketua RT setempat, Yoyo Tarya menjelaskan bahwa sebelum terjadinya pembunuhan, korban sempat dipukul terlebih dahulu oleh pelaku.
"Sebelumnya korban sempat dipukul pelaku, kemudian pelaku pergi ke rumahnya dan membawa pisau hingga akhirnya tega membunuh dan memutilasi tubuh istrinya sendiri," terang Yoyo.
Tak hanya itu, bahkan setelah memotong beberapa bagian tubuh korban seperti tangan dan kaki, pelaku menyeret potongan tubuh tersebut dan mengumpulkannya di dekat pos ronda di wilayah tersebut.
Warga yang diam-diam sempat merekam kejadian tersebut, sontak saja sangat kaget dan syok.
Belum sampai di situ, kemudian pelaku kembali menyeret potongan tubuh korban ke halaman rumah tetangganya berwarna hijau yang saat ini dipasangi garis polisi atau TKP.
Potongan tubuh korban juga tergeletak di sana dalam kondisi ada yang di dalam karung, lalu ditutupi oleh kain sebelum dievakuasi oleh petugas kepolisian.
Beberapa warga juga sempat mendengar teriakan tak berdaya dari korban sebelum dia dibunuh suaminya sendiri.
Sementara dari video yang beredar di media sosial tampak pelaku membawa pisau dan membawa sesuatu.
"Mawa peso, dikunjalan (bawa pisau, dibawa)," ujar perekam video.
Setelah merekam lebih dekat, perekam kaget karena pelaku rupanya membawa potongan tubuh berupa kaki.
Pelaku nampak melempar potongan kaki ke karung di tanah.
"Astaghfirullah alazim!" teriak perekam.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Harmonis" Keluarga Bantah Rumor Terlilit Pinjol sampai Cekcok, Bukan Alasan Tarsum Mutilasi Yanti
Tarsum
Suami Mutilasi Istri
Suami Mutilasi Istri di Ciamis
Polres ciamis
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
mutilasi
Rekam Jejak Mayjen Piek Budyakto, Pangdam Udayana yang Bentuk Tim Selidiki Kematian Prada Lucky |
![]() |
---|
Viral di TikTok, Prajurit TNI AL di Sidoarjo Buka Angkringan dan Serukan Tidak untuk Judol |
![]() |
---|
Ditutup Gegara Tragedi Tewasnya Juliana Marins, Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Lagi, Mulai Kapan? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Abdul Azis, Bupati Kolaka Timur yang Ditangkap KPK Terkait Dana Pembangunan RS |
![]() |
---|
Pantas Alexsandro Siswa Kelas 12 Bisa Jebol Keamanan NASA, Ternyata Begini Cara Belajarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.