Persebaya Surabaya
Berita Persebaya Hari Ini Populer: Peluang Bajul Ijo Dibikin Gigit Jari Tim Promosi, 5 Rekor Buruk
Berikut Berita Persebaya hari ini populer, peluang tim promosi bikin Bajul Ijo gigit jari dan lima rekor buruk di musim 2023/2024.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
Terombang-ambinya Persebaya Surabaya tentu tak lepas dari pergantian nahkoda berkali-kali sepanjang musim.
Setidaknya ada tiga kali pergantian pelatih kepala yang terjadi, mulai dari Aji Santoso, Josep Gombau hingga yang terakhir adalah Paul Munster.
Diantaranya, Uston Nawawi menjabat sebagai pelatih karteker selama dua kali pergantian antar pelatih kepala.
Membuat skuad Persebaya dikepalai oleh 4 pelatih berbeda sepanjang musim.

Gonta-ganti pelatih tentu berpengaruh terhadap preferensi taktik serta pemilihan pemain.
Paul Munster yang datang paling akhir pun tak bisa banyak berbuat untuk membenahi skuad.
Ini karena pelatih asal irlandia Utara itu datang pada awal Januari 2024, saat bursa transfer paruh musim sudah ditutup.
Sehingga ia mau tak mau harus memaksimalkan skuad peninggalan dari pendahulunya.
3. Kartu Merah Terbanyak
Permasalahan disiplin terjadi di atas lapangan.
Setidaknya, Persebaya Surabaya sudah dihukum 7 kali kartu merah sepanjang musim.
Dua bek sayap yaitu Reva Adi Utama dan Arief Catur mengoleksi yang terbanyak dengan masing-masing mengantongi 2 kartu merah.
Sedangkan Paulo Henrique, Andre Oktaviansyah dan Ripal Wahyudi mengantongi 1 kartu merah.
Jumlah ini menjadi yang terbanyak diantara kontestan Liga 1 lainnya.
Selain itu, banyaknya kartu merah yang didapatkan juga tentu memperlihatkan kurangnya kontrol emosi atau penilaian pemain di atas lapangan.
Ini membuat rekan-rekannya harus berjuang dengan 10 pemain sepanjang pertandingan.
4. Gol Bunuh Diri Terbanyak
Catatan keempat tentu saja adalah menyoal gol bunuh diri.
Persebaya tercatat empat kali kebobolan lewat pemainnya sendiri.
Masing-masing dicetak oleh Yohanes Kandaimu, Song Ui-Young, Kasim Botan dan Paulo Henrique.
Catatan gol bunuh diri ini menjadi noda merah dalam pertahanan Bajul Ijo.
Terutama melihat tiga dari empat pemain itu bukan seorang pemain bertahan.
5. Produktivitas Gol Terburuk
Hal yang paling mencolok di Persebaya Surabaya musim ini adalah masalah produktivitas gol.
Masalah produktivitas gol banyak faktor yang melandasi, salah satunya kurangnya kreativitas untuk membangun serangan.
Persebaya total hanya mencetak 33 gol dari 34 pertandingan sepanjang musim, artinya rasio gol dari Bajul Ijo tak sampai 1 di setiap pertandingan.
Padahal di musim-musim sebelumnya, Persebaya dikenal sebagai salah satu tim dengan produktivitas gol tertinggi.
Torehan gol Bajul Ijo bisa diatas 60 tiap musimnya.

Namun musim ini, moncernya lini serang bergantung pada Bruno Moreira seorang.
Winger asal Brasil itu mencetak total 10 gol dan 4 assist.
Artinya, ia berkontribusi lebih dari sepertiga total gol Persebaya musim ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.