Persebaya Surabaya
Berita Persebaya Hari Ini Populer: Peluang Bajul Ijo Dibikin Gigit Jari Tim Promosi, 5 Rekor Buruk
Berikut Berita Persebaya hari ini populer, peluang tim promosi bikin Bajul Ijo gigit jari dan lima rekor buruk di musim 2023/2024.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id, - Berikut Berita Persebaya hari ini populer, peluang tim promosi bikin Bajul Ijo gigit jari dan lima rekor buruk di musim 2023/2024.
Berita pertama hari ini ada Persebaya Surabaya yang berpeluang gigit jari untuk mendatangkan dua pemain pilar Timnas Indonesia.
Godaan dari dua tim promosi bisa membuat bidikan Persebaya Surabaya berpaling.
Kemudian berita kedua ada lima rekor buruk Persebaya Surabaya musim ini.
Simak berita selengkapnya berikut ini.
1. Peluang Tim Promosi Bikin Persebaya Gigit Jari
Persebaya Surabaya berpeluang dihambat pergerakannya di bursa transfer.
Tim berjuluk Bajul Ijo itu bakal menemukan kompetitor kuat untuk mendatangkan sejumlah buruannya.
Bukan tim-tim tradisional seperti Persib Bandung, Persija Jakarta hingga PSIS Semarang, tetapi justru tim promosi.
Ya, dua dari tiga tim promosi yaitu PSBS Biak dan Malut United punya ambisi besar musim depan.
PSBS Biak dan Malut United kemungkinan akan mengusik upaya Persebaya Surabaya untuk mendatangkan duo Timnas Indonesia yang memperkuat PSM Makassar yaitu Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.
Dua bersaudara itu kini dikabarkan sudah 80 persen hengkang dari PSM Makassar.

Kabar bakal segera hengkangnya Yakob dan Yance Sayuri diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @ligawakanda.id, Rabu (1/5/2024).
"Yakob dan Yance Sayuri to leaves 80 persen (Yakob dan Yance Sayuri segera pergi 80 persen)," tulis @ligawakanda.id.
Di saat yang bersamaan, nama Yakob Sayuri dan Yance Sayuri dikaitkan dengan Persebaya Surabaya.
Kabar masuknya Yakob dan Yance Sayuri ke dalam lis belanja Persebaya Surabaya diungkap oleh @liga_dagelann, Rabu (1/5/2024).
"Sayuri bersaudara kemungkinan ke Persebaya Surabaya," tulis @liga_dagelann.
Selain dua rumor di atas, kabar kepindahan Yakob dan Yance Sayuri juga diperkuat dengan kode-kode yang telah diberikan oleh keduanya.
Di mana, Yakob Sayuri belum lama ini kedapatan mengunggah foto nampak dari belakang ketika berlaga untuk PSM Makassar.
Foto dari belakang itu seperti isyaratkan jika dirinya akan beranjak pergi dari Juku Eja.
Di tambah, caption ambigu yang turut ia umbar dengan mengatakan laga away tersebut merupakan pertandingan terakhirnya bersama PSM Makassar.
"Laga away terakhir bersama PSM Makassar," tulis Yakob Sayuri.

Terkini, saudara kandung Yakob Sayuri, Yance Sayuri juga umbar kode serupa.
Di mana, Yance Sayuri juga memposting foto berbalik badan ketika tengah berkostum PSM Makassar seperti menggambarkan dirinya yang akan beranjak dari Juku Eja tak lama lagi.
Hal itu juga diperkuat dengan kontrak Yakob dan Yance Sayuri yang memang segera usai bersama PSM Makassar akhir musim nanti.
Meski begitu, Persebaya Surabaya masih harus memastikan tawaran mereka leading ketimbang tim promosi Liga 1, PSBS Biak.
Mengingat, PSBS Biak juga santer dikabarkan memasukkan nama Yakob dan Yance Sayuri ke dalam lis belanjanya musim depan.
Untuk update terkini, Persebaya Surabaya selangkah lebih maju ketimbang PSBS Biak.
Persebaya Surabaya dikabarkan telah melakukan negosiasi dengan Yakob dan Yance Sayuri dengan presentase 50 persen.
"Yakob dan Yance Sayuri to Persebaya 50 persen," tulis @ligawakanda.id, Kamis (2/5/2024).
Menarik tentunya untuk menantikan gerak transfer Persebaya berikutnya.
Akankah Bajul Ijo mampu menggoda pemain lokal berkualitas Timnas ataukah lagi-lagi mengambil pemain muda potensial.
Lima Rekor Buruk Persebaya di Liga 1 2023/2024
Liga 1 2023/2024 mungkin menjadi musim yang penuh pelajaran bagi Persebaya Surabaya.
Berbagai drama baik di dalam maupun luar lapangan membuat pencapaian tim kebanggaan arek-arek Suroboyo itu mengalami naik-turun sepanjang musim.
Lantas, mengapa musim ini menjadi yang terburuk bagi Persebaya?

Apa saja catatan dan rekor buruk yang dipegang oleh tim berjuluk Bajul Ijo?
Simak selengkapnya berikut ini seperti dirangkum SURYA.co.id.
1. Posisi Klasemen Terburuk
Buruknya pencapaian Persebaya Surabaya tentu saja ditandai dengan posisi di klasemen akhir.
Persebaya terdampar di papan bawah, yaitu posisi ke-12 dengan torehan 42 poin.
Posisi itu tentu menjadi yang terburuk sejak Persebaya promosi ke Liga 1 pada tahun 2018 silam.
Tak cuma itu, Persebaya dikenal sebagai tim yang konsisten mengakhiri musim di papan atas klasemen.
Untuk pertama kalinya, Bajul Ijo akhirnya harus menyudahi pencapaian positif itu di musim ini.
2. Gonta-ganti pelatih
Terombang-ambinya Persebaya Surabaya tentu tak lepas dari pergantian nahkoda berkali-kali sepanjang musim.
Setidaknya ada tiga kali pergantian pelatih kepala yang terjadi, mulai dari Aji Santoso, Josep Gombau hingga yang terakhir adalah Paul Munster.
Diantaranya, Uston Nawawi menjabat sebagai pelatih karteker selama dua kali pergantian antar pelatih kepala.
Membuat skuad Persebaya dikepalai oleh 4 pelatih berbeda sepanjang musim.

Gonta-ganti pelatih tentu berpengaruh terhadap preferensi taktik serta pemilihan pemain.
Paul Munster yang datang paling akhir pun tak bisa banyak berbuat untuk membenahi skuad.
Ini karena pelatih asal irlandia Utara itu datang pada awal Januari 2024, saat bursa transfer paruh musim sudah ditutup.
Sehingga ia mau tak mau harus memaksimalkan skuad peninggalan dari pendahulunya.
3. Kartu Merah Terbanyak
Permasalahan disiplin terjadi di atas lapangan.
Setidaknya, Persebaya Surabaya sudah dihukum 7 kali kartu merah sepanjang musim.
Dua bek sayap yaitu Reva Adi Utama dan Arief Catur mengoleksi yang terbanyak dengan masing-masing mengantongi 2 kartu merah.
Sedangkan Paulo Henrique, Andre Oktaviansyah dan Ripal Wahyudi mengantongi 1 kartu merah.
Jumlah ini menjadi yang terbanyak diantara kontestan Liga 1 lainnya.
Selain itu, banyaknya kartu merah yang didapatkan juga tentu memperlihatkan kurangnya kontrol emosi atau penilaian pemain di atas lapangan.
Ini membuat rekan-rekannya harus berjuang dengan 10 pemain sepanjang pertandingan.
4. Gol Bunuh Diri Terbanyak
Catatan keempat tentu saja adalah menyoal gol bunuh diri.
Persebaya tercatat empat kali kebobolan lewat pemainnya sendiri.
Masing-masing dicetak oleh Yohanes Kandaimu, Song Ui-Young, Kasim Botan dan Paulo Henrique.
Catatan gol bunuh diri ini menjadi noda merah dalam pertahanan Bajul Ijo.
Terutama melihat tiga dari empat pemain itu bukan seorang pemain bertahan.
5. Produktivitas Gol Terburuk
Hal yang paling mencolok di Persebaya Surabaya musim ini adalah masalah produktivitas gol.
Masalah produktivitas gol banyak faktor yang melandasi, salah satunya kurangnya kreativitas untuk membangun serangan.
Persebaya total hanya mencetak 33 gol dari 34 pertandingan sepanjang musim, artinya rasio gol dari Bajul Ijo tak sampai 1 di setiap pertandingan.
Padahal di musim-musim sebelumnya, Persebaya dikenal sebagai salah satu tim dengan produktivitas gol tertinggi.
Torehan gol Bajul Ijo bisa diatas 60 tiap musimnya.

Namun musim ini, moncernya lini serang bergantung pada Bruno Moreira seorang.
Winger asal Brasil itu mencetak total 10 gol dan 4 assist.
Artinya, ia berkontribusi lebih dari sepertiga total gol Persebaya musim ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.