Berita Viral

Imbas Viral UKT Unsoed Naik hingga Gaya Mewah Warek Disorot, Pihak Kampus Keluarkan Aturan Baru

Pihak Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, akhirnya buka suara imbas kenaikan UKT yang diprotes mahasiswa

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Laman Unsoed
Gerbang Unsoed 

SURYA.CO.ID - Pihak Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, akhirnya buka suara imbas kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) yang diprotes mahasiswa.

Bahkan, kasus kenaikan UKT di Unsoed berbuntut panjang hingga Wakil Rektor (Warek) Norman Arie Prayogo kena imbasnya.

Saat itu penampilan Norman dinilai kurang pantas lantaran mengenakan barang-barang mewah (branded) saat mahasiswanya protes soal UKT.

Setelah kegaduhan itu, Unsoed mengeluarkan peraturan baru soal biaya uang kuliah tunggal (UKT).

Wakil Rektor Bidang Akdemik Unsoed, Dr Noor Farid menjelaskan, biaya kuliah di Unsoed terjangkau bagi warga tidak mampu dengan tetap memiliki UKT level 1 dan 2 yang setidaknya diberikan untuk 20 persen mahasiswa.

Adapun biaya UKT level 1 dan 2 masing-masing sebesar Rp 500.000 dan Rp 1.000.000.

"Selama ini, mahasiswa Unsoed yang mendapatkan level ini mencapai 34 persen, termasuk pada penerima KIPK."

"Hal ini menunjukkan Unsoed masih sangat bisa diakses oleh masyarakat kurang mampu," kata Farid, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pantas Pakai Barang Mewah, Ini Sumber Kekayaan Norman Arie Prayogo Warek Unsoed, Bisnis Menjanjikan

Proses verifikasi data

Menurut Farid, data registrasi baru 2024 juga menunjukkan bahwa sebagian besar atau sekitar 74 persen calon mahasiswa Unsoed berada di UKT level 2, 3 dan 4.

Sisanya pada level 5, 6, 7 dan 8 dengan prosentase semakin kecil. Bahkan, prosentase UKT level 8 jumlahnya kurang dari 3 persen.

Sampai saat ini baru ada sekitar 300 mahasiswa baru yang melakukan registrasi.

Hal itu menyusul kebijakan penghentian sementara registrasi karena ada gelombang penolakan.

Lebih lanjut, Farid memastikan bahwa besaran UKT berkeadilan.

Penentuan UKT calon mahasiswa baru ditentukan berdasarkan penghasilan orangtua/wali dan jumlah tanggungan keluarga.

"Dengan kriteria ini diharapkan UKT yang dibayarkan sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga memenuhi prinsip keadilan," kata dia. 

Untuk menghindari kesalahan input data yang dapat berdampak tidak tepatnya level UKT, kata Farid, akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu.

Norman Arie Prayogo, Wakil Rektor Unsoed
Norman Arie Prayogo, Wakil Rektor Unsoed (Kolase laman Unsoed/Facebook)

Baca juga: 6 Fakta Norman Arie Prayogo, Warek Unsoed yang Disorot Pakai Barang Mewah saat Mahasiswa Protes UKT

Verifikasi data akan melibatkan seluruh fakultas.

Setelah data terverifikasi, calon mahasiswa dapat meneruskan proses registrasi dengan melakukan pembayaran UKT.

Farid mengatakan, Unsoed juga masih menyediakan mekanisme keringanan biaya kuliah ketika semester berjalan.

Mahasiswa bisa mengajukan permohonan penyesuaian UKT pada semester kedua.

"Ini diharapkan menjadi solusi bagi mereka yang masih mengalami kendala secara ekonomi," kata Farid.

Tanggapan Nadiem Makarim

Terpisah, Mendikbudristek Nadiem Makarim memberikan tanggapan.

Nadiem Makarim mengatakan bahwa pihaknya memberikan kesempatan perguruan tinggi untuk menetapkan UKT.

Meski begitu, Nadiem mengatakan bahwa kampus tidak boleh mencari penghasilan dari mahasiswa.

"Satu prinsip dasar mengenai UKT adalah kami memberikan setiap universitas kesempatan terbanyak untuk menghasilkan berbagai macam penghasilan, yang bukan dari mahasiswanya. Itu kuncinya," ucap Nadiem saat berdialog dengan mahasiswa pada Rembuk Komunitas dan Temu Nasional KIP Kuliah 2024 di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Menurut Nadiem, kampus harus mampu menjaga UKT agar tidak terlalu tinggi.

Terungkap hadiah istimewa yang diberikan Mendikbudristek Nadiem Makarim kepada Putri Ariani peraih Golden Buzzer Amerca's Got Talent
Terungkap hadiah istimewa yang diberikan Mendikbudristek Nadiem Makarim kepada Putri Ariani peraih Golden Buzzer Amerca's Got Talent (Istimewa Kemendikbudristek via TribunJabar.id)

Meski begitu, Nadiem mengatakan pembiayaan dari Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP Kuliah) dapat menjadi solusi tingginya biaya UKT.

"KIP Kuliah itulah yang sebenarnya paling adil. Jadi, walaupun misalnya UKT naik turun, bagi yang benar-benar membutuhkan KIP kuliah adalah solusi terbaik karena itu benar-benar memberikan dana bantuan dari pemerintah kepada yang membutuhkan," tutur Nadiem.

Nadiem mengatakan, Kemendikbudristek akan terus mengevaluasi an memastikan hanya yang membutuhkan yang mendapatkan KIP Kuliah.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved