Berita Tulungagung

RSUD dr Iskak Tulungagung Jatim Mendapat Rujukan Bayi Kembar Siam: Kasus Langka 1 Banding 250.000

RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), tengah menangani bayi kembar siam kasus langka, dengan persentase 1 dibanding 250.000 kelahiran hidup.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Istimewa
Kondisi bayi kembar kasus langka yang tengah dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung, Jatim, Selasa (23/4/2024). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), tengah menangani bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki.

Bayi ini rujukan dari RS Bhayangkara Tulungagung yang lahir pada Rabu (17/4/2024) lalu.

RSUD dr Iskak juga telah berkomunikasi dengan Tim Kembar Siam RSUD dr Soetomo Surabaya.

"RSUD dr Soetomo sudah punya Tim Kembar Siam. Kami sudah menerima arahan untuk merawat bayi ini," ujar Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung dr Kasil Rokhmat, Selasa (23/4/2024).

Bayi kembar siam adalah kasus langka, dengan persentase 1 dibanding 250.000 kelahiran hidup.

Dari kepala, dada sampai perut semua organ lengkap, masing-masing punya satu.

Sementara karena yang menempel di bagian bokong, maka organ yang menjadi perhatian adalah bagian genital dan anus.

Bayi kembar siam ini mempunyai satu anus dan satu penis.

Sementara ada 2 skrotum (kantong buah pelir), namun salah satunya tidak terisi testis.

Sejauh ini, bayi kembar siam tersebut bisa buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) dengan baik.

"Artinya jumlah BAB dan BAK yang keluar itu sesuai dengan berat 2 bayi. Jadi semuanya masih normal," sambung dr Kasil.

Bayi tesebut juga sudah bisa minum air susu ibu (ASI) sekitar 5 CC.

Berdasar hasil konsultasi dengan RSUD dr Soetomo Surabaya, bayi kembar siap ini bisa dipisahkan (separable). Namun, proses pemisahan ini bisa dilakukan saat bayi berusia 8 bulan sampai 1 tahun.

"Sebelum usia itu, bayi disarankan dalam perawatan RSUD dr Iskak. Tugas kami bersama tim dokter adalah menjaga bayi sampai siap saat operasi pemisahan," jelas dr Kasil.

Sesuai arahan RSUD dr Soetomo Surabaya, RSUD dr Iskak akan melakukan pemeriksaan kondisi bagi lebih detail lagi.

Pemeriksaan itu, untuk memastikan organ apa saja yang lengket menjadi satu atau memang hanya ada satu.

Hasilnya akan menjadi informasi untuk penanganan dan rencana operasi pemisahan kelak.

Nantinya, operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut akan dilakukan oleh RSUD dr Soetomo yang sudah punya pengalaman pemisahan kembar siam.

RSUD dr Iskak telah menyiapkan satu tim dokter untuk menangani bayi ini, terdiri dari dokter spesialis anak, spesialis bedah anak, spesialis bedah plastik, spesialis anestesi, spesialis radiologi dan spesialis mikrobiologi.

"Selain itu ada satu paket tim perawat yang kami siapkan. Ada juga tim penunjang, seperti apoteker dan gizi," papar dr Kasil.

Namun, yang masih menjadi kendala dari sisi pembiayaan.

Meski kedua orang tua bayi ikut kepesertaan BPJS Kesehatan Kelas 1, namun klaim yang bisa dilakukan berdasarkan diagnosa.

Diagnosa kedua bayi ini mempunyai klaim sekitar Rp 1,5 juta, sehingga RSUD dr Iskak mencari solusi pembiayaan.

"Tapi yang pasti kami punya tanggung jawab moral untuk menjaga bayi ini sampai nanti siap dioperasi," pungkas dr Kasil.

Bayi kembar siap ini lahir lewat operasi caesar saat usia kandungan 38 minggu.

Kedua bayi ini mempunyai berat 5,1 kg dengan kondisi sangat baik, berdasar indikasi skor apgar 8-9-10.

Saat lahir kedua bayi juga langsung menangis.


Ikuti Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id


Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved