Berita Surabaya

Penjaga Rumah Ibadah Dapat Honor Rp 400.000, WK DPRD Surabaya Laila Mufidah: Harus Giat Bertugas

Marbot musala dan penjaga rumah ibadah di Surabaya mendapat honor Rp 400.000 per bulan.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
nuraini faiq/surya.co.id
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah saat menghadiri acara pencairan honor marbot dan penjaga rumah ibadah di wilayah Kecamatan Sawahan, Surabaya, Senin (22/4/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Marbot musala dan penjaga rumah ibadah di Surabaya mendapat honor Rp 400.000 per bulan.

Penyerahan honor kepada para penjaga rumah ibadah tersebut serentak diserahkan secara bergelombang di seluruh wilayah Surabaya.

"Alhamdulillah bisa untuk tambahan pendapatan dan bisa dipastikan. Selama ini kami belum pernah menerima honor bulanan dari siapa pun. Ini menjadi penyemangat kami untuk bertugas menjadi marbot di musala," kata Kasmidi, marbot musala di Simo Sidomulyo Surabaya saat menandatangani pencairan honor perdana di Kantor Kecamatan Sawahan, Senin (22/4/2024).

Kasmidi mengaku senang dan bersyukur dengan tambahan penghasilan ini meski nilainya ia sebut tidak banyak.

"Namun honor itu sudah sangat membantu. Daripada tidak ada honor sama sekali seperti selama ini," sambung Kasmidi yang juga berjualan ayam geprek ini.

Kasmidi bersama rekan marbot dan para penjaga rumah ibadah di Kecamatan Sawahan berhak atas honor bulanan.

Marbot adalah orang yang menjaga, membersihkan, dan bekerja serabutan di musala dan masjid.

Namun hanya marbot musala yang berhak mendapatkan honor dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Sedangkan marbot masjid biasanya sudah mendapatkan honor bulanan.

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah, hadir meninjau langsung pencairan honor marbot.

Pimpinan DPRD ini membangkitkan semangat dan mengajak agar marbot makin giat bertugas.

"Jangan dilihat dari nilainya. Tapi semangat Pemkot Surabaya untuk memberi perhatian kepada warganya harus diapresiasi. DPRD juga ikut senang karena yang menginisiasi program pemberian honorarium marbot hingga terealisasi hari ini," kata Laila.

Ia berharap para marbot dan penjaga rumah ibadah makin giat bekerja dan bersemangat untuk selalu membersihkan tempat ibadah agar tempat ibadah nyaman bagi umat.

Inisiasi Fraksi PKB
Laila yang kerap turun ke masyarakat sering mendapati marbot dan penjaga rumah ibadah bekerja dengan sepenuh hati.

Menurutnya, mereka adalah wajah-wajah surga yang dengan tulus mengurus tempat ibadah, mulai dari membersihkan dengan rutin hingga bekerja serabutan untuk tempat ibadah.

Wajah-wajah tulus para marbot itu mengetuk hati politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini untuk memperjuangkan hak mereka.

Apalagi di saat yang sama, modin, kader kesehatan, hingga RT juga sudah mendapat honor bulanan.

Fraksi PKB lalu dengan intensif mengupayakan realisasi honor untuk para marbot.

"Fraksi PKB terus mendorong langsung kepada Wali Kota Surabaya Pak Eri Cahyadi untuk memberi penghargaan kepada para marbot. Selama ini, mereka bertugas untuk umat. Akhirnya Pak Wali bisa memahami hingga honor itu terealisasi," kata Laila.

Saat ini, ada belasan ribu marbot dan penjaga rumah ibadah di seluruh Surabaya.

Namun saat ini baru 1.945 orang yang terdaftar sebagai penerima honor.

Dari 1.945 itu, sebanyak 1.600 adalah marbot atau muslim dan 345 sisanya adalah penjaga tempat ibadah non muslim.

Untuk bisa mendapatkan honor bulanan itu, mereka harus diseleksi dan lolos administrasi.

Salah satu yang utama adalah bet-KTP atau KK Surabaya.

Kemudian mereka juga mengajukan lewat aplikasi yang sudah disiapkan Bagian Kesra Pemkot Surabaya.

Laila mengakui belum semua marbot bisa tercover.

Namun dirinya akan mengupayakan terus menambah kuota setiap tahunnya, asal memenuhi kualifikasi.

"Tentu APBD Kota Surabaya juga terbatas dan tidak hanya untuk honor marbot. Tapi Fraksi PKB akan terus memperjuangkan hak marbot," pungkas Laila Mufidah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved