Berita Bangkalan

Suramadu Jadi Favorit Pelaku Bunuh Diri, Polres Bangkalan Dukung Pemasangan Jaring Pengaman di Pagar

Pemasangan kawat pengaman tersebut diapresiasi Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada sebagai langkah pencegahan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V memasang jaring kawat besi pada kedua sisi bentang Jembatan Suramadu untuk mencegah aksi bunuh diri. 


SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Kemegahan Jembatan Suramadu lintas Surabaya-Madura yang diharapkan menjadi trigger atau pelecet percepatan pembangunan ekonomi, juga membawa dampak samping mengerikan. Selama beberapa tahun, Jembatan Suramadu malah seperti jadi spot favorit untuk bunuh diri.

Rentetan aksi bunuh diri dengan melompati pagar pembatas bentang tengah Suramadu mewarnai perjalanan tahun 2021 hingga 2023. Padahal bukan itu tujuan dibangunnya jembatan sepanjang 4,5 KM yang diresmikan pertengahan 2009 silam.

Tidak ingin rentetan kasus bunuh diri terulang, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V akhirnya memasang pengaman menyerupai jaring berbahan besi pada kedua sisi bentang jembatan, baik tujuan Surabaya maupun Madura.

Pemasangan kawat besi pengaman tersebut diapresiasi Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada sebagai langkah pencegahan. Dengan harapan mampu mengurangi niat masyarakat khususnya para pelintas Jembatan Suramadu yang hendak bunuh diri.

“Terkait jaring-jaring yang sudah dipasang, kami mengapresiasi sekali. Jadi bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu orang melompat atau melakukan upaya bunuh diri. Itu bisa mengurangi,” ungkap Grandika di Polres Bangkalan, Jumat (19/4/2024).

Pantauan SURYA, jaring kawat besi itu menyerupai atap halte yang dipasang tersambung hanya dengan pagar pembatas sepanjang bentang tengah Jembatan Suramadu. Sementara di pagar pembatas di luar bentang tengah, belum terpasang jaring kawat besi.

“Memang kalau kami melihat itu masih belum maksimal karena (jaring) belum full di jembatan dari ujung sampai ujung,” jelas Grandika didampingi KBO Kasat Lantas Polres Bangkalan, Ipda Nur Cahyo.

Catatan SURYA, kasus bunuh diri pertama dengan cara melompati pagar bentang tengah Suramadu terjadi pada 6 September 2021. Sebelum menceburkan diri ke laut, seorang anggota TNI asal Bangkalan, WD (53) meninggalkan motor Beat bernopol L 5625 FE. Polisi juga menemukan surat wasiat di dalamnya tas.

Hal serupa dilakukan seorang pria berinisial SK (26), warga Sampang pada 8 Juni 2022. Ia juga meninggalkan motor dan sepucuk surat.

Kasus bunuh diri berlanjut ketika jasad seorang pria mengenakan jaket ojek online (ojol) dievakuasi dari perairan Sukolilo, Kecamatan Labang atau di sisi Timur Jembatan Suramadu pada 4 Juli 2022 silam. Sebelum ditemukan tewas, para pelintas menemukan sepeda motor milik ojol itu di terparkir jalur roda Jembatan Suramadu.

Terakhir, seorang pengendara, TN (29), warga Bangkalan yang membonceng isterinya tiba-tiba menghentikan laju motornya dan terjun bebas dari pagar pembatas bentang Jembatan Suramadu pada 21 Juni 2023. Jasadnya kemudian ditemukan pada 23 Juni 2023.

“Harapan kami ke depan, (jaring kawat besi) bisa ditambah. Sehingga bisa terpasang full. Jadi bisa benar-benar menghilangkan peluang masyarakat yang hendak melompat,” ujar Grandika.

Sementara pihak Satuan Kerja (Satker) Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu membenarkan bahwa pemasangan jaring kawat besi di kedua sisi pagar bentang tengah itu sebagai upaya menekan kejadian bunuh diri.

Kendati demikian, sejumlah pegawai Satker Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu, baik yang berkantor di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu (KKJS) sisi Surabaya maupun sisi Madura, enggan memberikan keterangan rinci.

“Bukan kewenangan saya menyampaikan itu,” elak Asisten Umum Satuan Kerja Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu di KKJS sisi Madura, Choiron.

Bahkan salah seorang staf satker yang berkantor di sisi Madura meminta kelengkapan surat tugas peliputan meski SURYA telah menunjukkan ID Card.

“Kalau (ID Card) seperti ini banyak yang pakai. Apalagi jaket seperti itu, Gojek juga pakai," ketus staf yang mendampingi Choiron itu. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved