Berita Tulungagung

Serangan PMK di Tulungagung 80 Persen Karena Sapi Baru, Vaksinasi di Sentra Susu Digalakkan

Disnak Keswan Kabupaten Tulungagung mengakui, ada serangan Penyakit Mulut dan Kukuk (PMK) di wilayah selatan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/david yohannes
Petugas kesehatan hewan saat memeriksa kesehatan sapi di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Tulungagung mengakui, ada serangan Penyakit Mulut dan Kukuk (PMK) di wilayah selatan.

Serangan ini paling parah di Kecamatan Campurdarat, seperti di Desa Wates dan Desa Pojok.

Namun serangan juga sporadis ada di wilayah Kecamatan Besuki dan Bandung.

Kabid Kesehatan Hewan Disnak Keswan Tulungagung, Tutus Sumaryani, serangan terjadi sejak awal Ramadan.

Pihaknya telah menerima 15 laporan dari Desa Wates, dan 24 dari Desa Pelem.

"Memang ada kepanikan, para peternak buru-buru menjual sapinya yang masih sehat," jelas Tutus, Kamis (18/4/2024).

Jumlah kematian masing-masing desa, menurut Tutus, kurang dari 10 ekor.

Dari hasil surveilans petugas Disnak Keswan, serangan PMK ini karena faktor lalu lintas hewan ternak.

Tutus menyebut, 80 persen temuan kasus PMK karena ada sapi baru.

Sebelum Ramadan, ada peningkatan lalu lintas sapi dari luar kota.

"Sapi-sapi luar ini diperkirakan sudah dalam kondisi terinfeksi, namun dalam kondisi sehat. Sapi baru ini kemudian menginfeksi sapi lain yang ada di kandang," paparnya.

Disnak Keswan meminta peternak tidak panik karena sebenarnya PMK bisa disembuhkan.

Apalagi mayoritas sapi di Tulungagung sebelumnya sudah pernah menerima vaksin PMK.

Sementara ada pihak luar yang berkepentingan agar para peternak menjual sapinya dengan harga murah.

"Ada yang punya kepentingan bisnis, berupaya membuat peternak panik. Justru kalau dijual berpotensi menularkan penyakit," tegasnya.

Masih menurut Tutus, saat ini serangan PMK sudah reda.

Banyak sapi yang sudah menerima vaksin bergejala ringan dan mudah disembuhkan.

Karena vaksinasi massal sudah dilaksanakan pada 2022, Tutus yakin serangan kali ini tidak meluas.

"Tidak akan jadi wabah meluas seperti kejadian sebelumnya. Semua sudah terkendali," tegasnya.

Meski muncul kasus baru PMK, Disnak Keswan tidak akan menutup Pasar Hewan Terpadu (PHT).

Alasannya, status wabah sudah dicabut sehingga Disnak Keswan hanya melakukan pengawasan.

Selama ini PHT Tulungagung menjadi pusat perdagangan sapi dan kambing dari berbagai wilayah di Jawa Timur.

Amankan Produsen Susu

Saat ini Disnak Keswan Tulungagung fokus mengamankan sentra susu di Kecamatan Pagerwojo dan Sendang.

Dua wilayah ini mendapat serangan PMK sangat parah pada 2022, hingga menyebabkan anjloknya harga susu.

Ada sekitar 25.000 sampai 30.000 ekor sapi di kedua Kecamatan ini.

Petugas kesehatan hewan fokus melakukan vaksinasi booster.

Selama Januari sampai pertengahan April mencapai 200.000 dosis.

Ada sapi yang baru menerima dosis 1, dosis 2 sampai booster dosis ke-4.

"Vaksinnya sudah dinyatakan aman, jadi dosia ke-4 pun tidak masalah," tandas Tutus.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved