SURYA Kampus

Kisah Bilal Sukarno Peraih IPK Tertinggi UPN Jakarta, Dulu Sempat Putus Sekolah dan Jadi Tukang Cuci

Inilah kisah Bilal Sukarno, peraih IPK tertinggi UPN Veteran Jakarta. Dulu sempat putus sekolah dan jadi tukang cuci

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UPN Veteran Jakarta
Bilal Sukarno dan ibunya saat momen wisuda 

SURYA.CO.ID - Terlahir dari keluarga kurang berada, Bilal Sukarno berhasil membuktikan kegigihannya meraih pendidikan.

Ia tak kenal menyerah, meski sempat putus sekolah karena terkendala biaya.

Bahkan kini Bilal berhasil lulus sarjana dengan meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ).

Berikut kisah Bilal Sukarno selengkapnya.

Tak Lulus SD

Sejak kecil, Bilal sudah merasakan pahitnya kehidupan.

Ia pernah tidak lulus SD dan harus berpindah sekolah berkali-kali karena kondisi keluarganya.

Jadi Ketua BEM

Saat sekolah menengah atas (SMA), Bilal kembali mengalami kegagalan dalam mengenyam pendidikan.

Ia terpaksa berhenti sekolah. Untuk meneruskan sekolah, ia menjadi tukang cuci.

Namun, semangat Bilal untuk terus membuktikan diri tidak pernah padam, dengan tekad yang membaja, ia melanjutkan studinya di mengambil Program Studi Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Di kampus tersebut, Bilal membuktikan bahwa masa lalunya yang kelam bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.

Selain itu, Bilal juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, tercatat sebagai Ketua Badan Eksekutif

Bilal memiliki konsentrasi pada studi politik perkotaan dan sistem pemilu. Ia juga aktif menggeluti isu-isu pendidikan, sosial, kepemudaan.

Lulusan Terbaik dengan IPK 3,87

Ia juga berhasil menjadi salah satu lulusan terbaik di FISIP UPNVJ dengan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada Yudisium terakhir atau sebesar 3,87.

Sebuah prestasi yang luar biasa, mengingat lika-liku kehidupan yang pernah ia lalui.

“Mamah saya itu ga sekolah. Waktu saya putus sekolah waktu itu ada orang pinter di kampung bilang ‘Lal, Koe iku yo pada bae nasibe be mbok mu‘, Sederhana aja, saya hanya ingin membuktikan orang pinter itu salah. Karena ga ada orang pinter yang justru menghakimi semangat orang lain," ungkap Bilal, dilansir dari laman UPN Veteran Jakarta.

Bilal percaya, semua orang punya jalan dalam meraih impiannya. Seperti dirinya, yang juga punya kesulitan untuk meraih mimpinya.

"Saya juga percaya semua orang punya jalan dan kesulitanya masing-masing, take your time, everything will be fine," kata dia.

Kisah Bilal Sukarno memang luar biasa. Dari seorang anak yang hampir putus sekolah, ia berhasil menggapai mimpinya menjadi sarjana berprestasi.

“Satu hal lagi yang bikin hati saya terenyuh, ditengah penghakiman itu, tiba-tiba mamah saya nyeletuk ‘Mamah emng ga sekolah nang, tapi mamah yakin anak-anak mamah bisa mendobrak pintu dunia’," kata dia.

Pada saat itu, ia mengaku sebetulnya tak begitu paham apa yang dimaksud ibunya.

"Sejujurnya saya gak paham apa yang dia katakan, pintu dunia mana yang dia maksud, tapi yang paling jelas adalah dia percaya kalau saya bisa melewati ini semua yakni sekolah lagi," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved