Berita Viral

Nasib Bengkel Viral Banderol Harga Rp 200 Ribu untuk Ganti Ban Serep, Pak RT Beber Fakta Berbeda

Beginilah nasib bengkel yang viral banderol harga Rp 200 ribu hanya untuk ganti ban serep. Pak RT ungkap fakta berbeda.

kolase instagram
Tangkap layar Bengkel Viral Banderol Harga Rp 200 Ribu untuk Ganti Ban Serep. Begini nasib pemiliknya. 

“Lumayan sih, berat, ngangkatnya juga,” tambahnya.

Bengkel ini pun sudah didatangi oleh pihak Polres Bogor.

“Polisi datang ingin tahu masalah dari awal sampai akhir aja. Mereka mengimbau dan saya pun klarifikasi seperti apa masalah dari awal sampai akhir,” tandasnya.

Bengkel Curang di Puncak Bogor Pakai Modus Kampas Rem

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial, menunjukkan aksi curang sebuah bengkel di Puncak Bogor.

Pada video yang viral tersebut, pemilik kendaraan mengaku ditipu oleh pemilik bengkel dengan modus ganti kampas rem yang dibanderol sebesar Rp 450 ribu.

Video yang mulanya viral di TikTok itu, kemudian masuk dalam akun base di X (dulunya Twitter) hingga ramai dikomentari oleh warganet.

Dalam video yang diunggah pemilik akun @chillmoysee, dia menceritakan bahwa saat perjalanan ke Puncak Bogor, seorang pengendara motor menghentikannya karena kampas rem mobilnya mengeluarkan asap.

Bengkel curang di Puncak Bogor viral di media sosial, diduga pakai modus kampas rem sejak tahun 90-an.
Bengkel curang di Puncak Bogor viral di media sosial, diduga pakai modus kampas rem sejak tahun 90-an. (Kolase Surya.co.id)

Pengendara motor tersebut kemudian mengarahkannya ke pinggir jalan untuk memeriksa kendaraan.

"Pas kita diarahin ke bengkel, tukang bengkelnya kaya langsung tahu, alhasil ini pas mobil datang langsung disuruh parkir, langsung aja dibuka-buka tanpa tanya," ujarnya, melansir Kompas.

Semula, pihak bengkel memberitahu jika mobil memerlukan ganti kampas rem sebelah kiri dengan biaya Rp 450.000.

Namun, ia menalok untuk mengganti kampas rem mobilnya karena sudah merasa curiga sejak awal.

"Jadi kita tidak minta apa-apa cuma minta pasangin yang bener. Kita dari awal sudah ngomel-ngomel karena kita merasa dirugikan banget. Aku di sini free," kata dia

Selain dari unggahan tersebut, Kompas.com juga menerima cerita serupa dari salah satu korban berinisial RFR (30) asal Cilegon, Banten.

Menurutnya, insiden itu terjadi pada 8 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB ketika ia bersama keluarganya menuju ke Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved