Korupsi di PT Timah
Rieke Diah Pitaloka Tak Cuma Desak Semua Terlibat Korupsi Harvey Moeis Cs Ditangkap, Minta Dicekal
Rieke Diah Pitaloka Ternyata Tak Puas Cuma Desak Semua yang Terlibat Korupsi Harvey Moeis Cs Ditangkap. Tapi juga minta pencekalan.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Pernyataan keras Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka terkait kasus korupsi di PT Timah yang melibatkan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, ramai jadi sorotan.
Tak cuma mendesak agar semua pihak yang terlibat segera ditangkap.
Tapi ia juga meminta agar dilakukan pencekalan.
Rieke mendorong adanya pencekalan ke luar negeri bagi direksi PT Timah (Persero) Tbk (TINS) dan para tersangka ataupun yang terindikasi terlibat dalam kasus korupsi timah.
Rieke menyampaikan usulan tersebut dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal di DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Baca juga: Kekayaan Rieke Diah Pitaloka yang Desak Semua Terlibat Korupsi Harvey Moeis Ditangkap, Total Rp 14 M
Rieke mengatakan, pencekalan perlu dilakukan agar pihak-pihak yang terlibat dalam kasus korupsi tidak memiliki celah untuk melarikan diri ke luar negeri.
"Saya mendukung Kejagung (Kejaksaan Agung) untuk keluarkan surat pencekalan bagi seluruh siapapun yang terindikasi kuat terlibat termasuk para direksi dan keluarganya. Untuk pencekalan sementara setidaknya," ujar Rieke, melansir dari Kompas TV.
Ia bilang kerugian yang ditimbulkan dari kasus korupsi PT Timah ini sangat besar mencapai Rp 271 triliun.
Nilai itu mencakup kerugian lingkungan dan ekonomi serta biaya pemulihan. Maka dari itu diperlukan tindakan tegas agar tidak ada pelaku yang melarikan diri dari proses hukum yang sedang berlangsung.
"Ini angkanya fantastis, orang bisa menghilang kemana pun bisa juga operasi wajah dan sebagainya," kata dia.
Selain itu, Rieke Diah Pitaloka juga mendesak pihak yang terlibat dalam kasus korupsi timah Harvey Moeis Cs segera ditangkap.
Anggota Komisi VI DPR RI itu mengaku tak mencium gelagat aneh di PT Timah.
Padahal, selama ini dia kerap menghadiri rapat bersama perusahaan tersebut.
Baca juga: Biodata Rieke Diah Pitaloka yang Desak Semua Terlibat Kasus Harvey Moeis Ditangkap, Kekayaan Rp 14 M
"Jadi PT Timah itu mitra Komisi VI, karena berada di dalam BUMN, semua BUMN bermitra dengan Komisi VI, rapatnya itu semua kalau datang kayak baik-baik aja, prestasi dan sebagainya," katanya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (3/4/2024).
Rieke Diah Pitaloka lantas minta semua pihak yang terlibat dalam kasus korupsi timah agar ditangkap.
Pihak yang dimaksud termasuk backingan dalam kasus korupsi timah.
"Mudah-mudahan ini menjadi titik balik," ungkap Rieke Diah Pitaloka.
"Tangkap semuanya, nggak ada berkongkalikong lagi, juga termasuk orang dalam yang menjadi backingannya," tambahnya.
Kekayaan Rieke Diah Pitaloka
Rieke Diah Pitaloka terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2024.
Berikut rincian harta kekayaan Rieke Diah Pitaloka dikutip dari laman LHKPN.
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 12.100.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 225 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 1.600.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 254 m2/43 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 850.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 308 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 1.500.000.000
4. Tanah Seluas 151 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 450.000.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 236 m2/115 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 925.000.000
6. Tanah Seluas 1246 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp 150.000.000
7. Tanah Seluas 1336 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp 150.000.000
8. Tanah Seluas 271 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 625.000.000
9. Tanah Seluas 185 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 500.000.000
10. Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/96 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 1.400.000.000
11. Tanah dan Bangunan Seluas 1170 m2/267 m2 di KAB / KOTA KOTA DENPASAR , HASIL SENDIRI Rp 3.500.000.000
12. Tanah Seluas 616 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp 450.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 1.175.000.000

1. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO SPORT Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 350.000.000
2. MOBIL, TOYOTA ALPHAD 2.6G AT Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 825.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 793.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 964.436.575
F. HARTA LAINNYA Rp 0
Sub Total Rp 15.032.436.575
II. HUTANG Rp 389.617.346
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 14.642.819.229
Diketahui, sebelum berkarier di dunia politik, ia dikenal sebagai seorang aktivis dan pemeran film serta televisi.
Perannya yang paling populer adalah saat ia memerankan karakter Oneng di situasi komedi Bajaj Bajuri, beradu peran bersama Mat Solar, Fanny Fadillah, dan Nani Wijaya.
Wanita kelahiran 9 Januari 1974 ini juga beberapa kali bermain dalam film layar lebar, salah satunya di film arahan Nia Dinata, Berbagi Suami (2006).
Baca juga: Tak Ada Tampang Bersalah Meski Harvey Moeis Korupsi Rp 271 T, Gelagat Sandra Dewi saat Diperiksa
Berkat aktingnya yang mengesankan di film tersebut, ia mendapatkan nominasi Piala Citra pertamanya di Festival Film Indonesia sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Saat ini, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan telah menjabat selama tiga periode sejak 1 Oktober 2009.
Setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di Jurusan Sastra Belanda, Fakultas Sastra Universitas Indonesia,
Rieke mulai menggemari filsafat dan mengikuti sejumlah kursus ekstensi Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta.
Di sekolah Filsafat besutan Franz Magnis-Suseno itu, Rieke mengikuti kursus sambil mempersiapkan S-2 Filsafatnya di Universitas Indonesia.
Meski sibuk dengan segala kegiatan 'keartisan', Rieke berhasil menyelesaikan pendidikan S-2 di Jurusan Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Pada 25 Mei 2022, Rieke berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dengan judul disertasi "Kebijakan Rekolonialisasi: Kekerasan Simbolik Negara Melalui Pendataan Perdesaan".
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.