Berita Surabaya

Komisi D DPRD Jatim Dorong Andil Empat OPD Pastikan Masa Mudik Lebaran 2024 Berjalan Lancar

Komisi D DPRD Jatim mendorong sejumlah di lingkungan Pemprov Jatim untuk memastikan kelancaran proses Mudik Lebaran 2024.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Yusron Naufal Putra
Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Komisi D DPRD Jatim mendorong sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk memastikan kelancaran proses Mudik Lebaran 2024.

Wakil rakyat berharap masyarakat mendapat keamanan selama mudik.

Ketua Komisi D DPRD Jatim dr Agung Mulyono mengungkapkan, di antara OPD yang dimaksud adalah Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga Jatim, Dinas PU Sumber Daya Air Jatim dan Dinas Cipta Karya.

Keempat dinas tersebut merupakan mitra kerja Komisi D.

"Kami dorong untuk melakukan upaya preventif kesiapan mudik lebaran," kata dr Agung Mulyono saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (5/4/2024).

Masing-masing OPD itu, dinilai punya peran penting dalam masa mudik lebaran ini.

Dishub misalnya, harus memastikan armada cukup, terminal ready termasuk juga memastikan upaya keselamatan penumpang. Salah satunya harus melakukan pengecekan sopir kendaraan umum.

"Masyarakat yang sedang dalam perjalanan di terminal, juga harus disiapkan tenaga medis sehingga jika ada gangguan kesehatan harus segera melakukan pemeriksaan," ungkap Agung.

Peran lain adalah Dinas Bina Marga. Komisi meminta agar OPD ini harus memastikan jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Jatim mulus. Sehingga, jika ada kerusakan atau lubang harus segera dilakukan penambalan. Tujuannya memastikan keselamatan.

"Intinya kami terus mendorong mitra Komisi D untuk melakukan upaya-upaya di masa mudik lebaran, agar masyarakat nyaman dan aman," ujarnya.

Politisi Demokrat itu berharap, hal ini jadi atensi bersama.

Apalagi, diprediksi masa mudik ini akan terjadi peningkatan 25 hingga 30 persen, dibandingkan tahun lalu.

"Artinya, bakal terjadi peningkatan atau penumpukan penumpang di terminal, bandara dan stasiun," tandas Agung.

>>> Ikuti Berita Lainnya di Google News SURYA.co.id

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved