Pembunuhan di Malang
Sosok Perampok yang Bunuh Lansia di Malang: Nekat Demi Biaya Nikah dan Bayar Utang, Ini Pekerjaannya
Terungkap sosok perampok yang membunuh Agus Sri Iswanto (6) dan melukai Ester Sri Purwaningsih (69) di Dusun Mendit, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis,
SURYA.CO.ID I MALANG - Terungkap sosok perampok yang membunuh Agus Sri Iswanto (6) dan melukai Ester Sri Purwaningsih (69) di Dusun Mendit, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Jumat (22/3/2023).
Mereka adalah M Wakhid Hasyim (29) dan M Iqbal Faisal Amir (28), kakak beradik tetangga korban.
Keduanya ditangkap di rumahnya yang hanya berbeda RW dengan korban pada Sabtu (30/3/2024)
Dari hasil penyidikan polisi terungkap, kakak beradik ini nekat menyatroni rumah Agus dan Ester karena membutuhkan uang untuk biaya menikah.
Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih mengungkapkan, dua tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini mengakui membutuhkan uang untuk biaya menikah dan untuk membayar utang.
Baca juga: Teriakan Minta Tolong Esther Ungkap Pembunuhan di Malang, Agus Tewas dengan Pisau Menancap di Leher
Dikatakan Imam, dalam waktu dekat Iqbal selaku adik dari Wakhid ini akan melangsungkan pernikahan. Sehingga ia membutuhkan biaya tersebut.
Kemudian, Wakhid saat ini terlilit utang senilai Rp 5 juta yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan, hasil perampokan yakni uang tunai senilai Rp700 ribu dan sebuah ponsel Oppo milik korban telah lenyap.
"Jadi uang hasil curian sudah habis untuk membayar utang pelaku," tandasnya.
Kini, rencana menikah Iqbal berantakan setelah kini dia mendekam di jeruji besi dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Akibat perbuatannya, kedua tersangka dikenakan pasal berlapis. Antara lain Pasal 365 ayat (1), ayat (2) angka 1,2 dan 3, ayat (3) dan ayat (4) KUJP tentang pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang mengakibatkan luka berat atau mati.
Ancaman hukumannya penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahu.
Kemudian Pasal 351 ayat (1), ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang luka dan mati. Dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 tahu.
Awal Mula Berniat Merampok
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengungkapkan, meski bertetangga, antara korban dan tersangka tidak saling kenal.
"Dari hasil pengakuan, tersangka ini merupakan RW sebelah. Sehingga sudah relatif hafal dengan tempat kejadian perkara (TKP)," kata Gandha dalam press release yang dilakukan Rabu (3/4/2024).
Mereka mengetahui di daerah situ ada rumah yang ditinggali oleh orang tua (Lansia).
"Perlu disampaikan bahwa korban Sri Agus Iswanto ini lansia dan juga difabel," tambahnya.
Karena sudah mengetahui betul kondisi rumah tersebut, berdasarkan pengakuan Wakhid dan Iqbal pun melancarkan aksinya pada Jumat (22/3/2024) malam. Saat kondisi kampung sepi dan dalam waktu tarawih.
Mereka masuk ke rumah Ester dengan membuka pagar rumah kemudian masuk ke dalam melalui pintu samping yang tidak terkunci.
"Tersangka ini dalam melakukan aksinya menggunakan pakaian jaket jumper warna hitam, menggunakan masker juga," jelasnya.
Selanjutnya, setelah kedua tersangka berhasil masuk, Iqbal terpergok Agus yang saat itu sedang makan.
Spontan, Iqbal memukul wajah Agus sebanyak satu kali menggunakan tangan kosong. Kemudiam Iqbal mengambil pisau dapur yang sudah dibawanya dari rumah.
"Tersangka Iqbal ini berusaha menggorok leher Agus, tetapi korban melawan. Hingga akhirnya tersangka dengan ganas menikam leher korban di bagian belakang sebelah kiri," bebernya.
Saat hendak ditarik, gagang pisau itu lepas dan mata pisau masih menancap di leher. Seketika Agus mengembuskan nafas terakhirnya.
Secara bersamaan, Wakhid masuk ke dalam ruang makan dan langsung memukul Ester sebanyak tiga kali dengan tangan kosong.
Tak berhenti di situ, Wakhid kemudian menyeret Ester ke dalam kamar dan membenturkan wajahnya ke tembok.
"Menurut pengakuan, kejadian berlangsung cepat karena dalam kondisi panik. Yang terdekat ada di atas meja ada dompet diambil. Di atas TV ada handphone kemudian diambil," sambungnya.
Kemudian, tersangka meninggalkan lokasi kejadian melalui pintu yang semula ia masuk pertama kali.
Hingga akhirnya, peristiwa pembunuhan ini terungkap ke tetangga sekitar.
Untuk mengungkap kasus ini, Satreskrim Polres Malang telah membentuk tim khusus untuk melalukan penyelidikan dan olah TKP serta pemeriksaan saksi.
"Dari hasil penyelidikan, tim berhasil mengidentifikasi para pelaku," ujar Imam.
Usai dilakukan penangkapan, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau dapur sepanjang 20 sentimeter, sebuah dozbook HP Oppo, satu unit DVR CCTV milik tetangga, satu unit Honda Beat nopol N 6601 EDS dan beberapa barang bukti lainnya.
Kemudian, tersangka dan barang bukti diamankan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
Korban Teriak Minta Tolong

Dugaan perampokan berujung tewasnya penghuni rumah bernama Agus itu terungkap setelah sang kakak, Esther Sri Purwaningsih berteriak meminta tolong dari dalam rumah.
Saat itu kondisi lingkungan sekitar sepi karena warga tengah menjalankan sholat tarawih.
Beruntung masih ada tetangga korban bernama Azizah mendengar teriakan tersebut.
Azizah langsung mendatangi rumah ketua RT untuk mengabarkan hal itu.
Baca juga: 4 Kejanggalan Pembunuhan Sadis Agen Bank di Gresik, Jasad Berubah Posisi hingga Dikira Digigit Ular
Ketua RT 3/RW 5, Arif Gunawan, mengungkapkan setelah pulang tarawih dia langsung mendapat kabar dari istrinya terkait laporan itu.
"Kejadiannya, pas saya pulang tarawih diberitahu oleh istri."
"Kalau ada orang teriak minta tolong. Lalu ada tetangga yang dengar terus pergi ke rumah saya," ujar Arif.
Kemudian, menurut penuturan Arif, istrinya langsung bergegas menuju ke rumah korban dengan mengajak tetangganya.
Setibanya di lokasi kejadian, ia melihat rumah Purwaningsih sudah dalam keadaan gelap gulita.
Istri Arif lantas masuk ke dalam rumah dan mendapati Purwaningsih dalam keadaan babak belur di wajah dan lebam di kepala.
Purwaningsih ditemukan di bagian depan rumahnya.
"Kata istri saya Bu Pur bilang gini, tolong lihatkan adekku."
"Akhirnya tiga orang tadi masuk ke dalam ruangan gelap, karena nggak ada lampu akhirnya pakai senter," jelasnya.
Sontak istri Arif dan tetangganya kaget ketika melihat Agus sudah meninggal dunia dalam keadaan tengkurap.
Di sisi lain terdapat pisau yang menancap di leher korban.
Atas kejadian ini, korban kehilangan satu buah ponsel. (surya malang/Lu'lu'ul Isnainiyah)
Baca Berita Selengkapnya di Google News Surya.co.id
pembunuhan di Malang
Esther Sri Purwaningsih
Mangliawan
Polres Malang
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Pembunuhan Lansia
Teriakan Minta Tolong Esther Ungkap Pembunuhan di Malang, Agus Tewas dengan Pisau Menancap di Leher |
![]() |
---|
Cewek Yatim Piatu yang Dibunuh di Malang Karena Terlibat Cinta Segiempat, Begini Ceritanya |
![]() |
---|
Identitas Pembunuh Cewek Pemandu Karaoke Tanpa Busana di Malang Terungkap, Ditangkap di Pasuruan |
![]() |
---|
Penyebab Cewek Pemandu Lagu Tanpa Busana Tewas Terungkap, Ada Cinta Segiempat, Pelaku W Ditangkap |
![]() |
---|
Sosok Pemandu Lagu yang Tewas di Semak-semak Malang, Disebut Yatim Piatu dan Tinggal di Kontrakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.