Pemilu 2024

Perolehan Kursi DPRD Jatim Merosot di Pemilu 2024, PDIP Jatim Lakukan Evaluasi Mendalam

Dari hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024, PDI Perjuangan Jatim hanya mendapat 21 kursi atau turun enam kursi dibanding Pemilu 2019 lalu.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: irwan sy
SURYA.CO.ID/Yusron Naufal Putra
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah 

SURYA.co.id, SURABAYA - PDI Perjuangan Jatim melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penurunan kursi di DPRD Jatim pada Pemilu 2024.

Dari hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024, PDI Perjuangan Jatim hanya mendapat 21 kursi atau turun enam kursi dibanding Pemilu 2019 lalu.

Bahkan, PDI Perjuangan Jatim pun melorot ke posisi kedua di bawah PKB pada daftar parpol peraih kursi terbanyak di DPRD Jatim.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah, menyatakan dari hasil evaluasi internal ada sejumlah faktor penyebab turunnya kursi.

"Turunnya itu karena kami sudah dianggap oleh masyarakat meninggalkan wong cilik," kata politisi kawakan asal Sumenep Madura itu saat dikonfirmasi, Rabu (3/4/2024).

PDIP mengakui hal itu cukup berpengaruh  terhadap penurunan tajam kursi di legislatif.

Menurut Said, PDIP telah memiliki branding sebagai partai wong cilik.

Namun belakangan itu dianggap luntur, sehingga evaluasi ini dianggap sebagai pelecut kepada setiap kader.

"Oleh karena itu, kami harus balik atau kembali kepada brand kami. Bahwa PDI Perjuangan adalah partai wong cilik, karena itu stempel publik kepada kami," ungkap Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Jatim.

Menurut Said, evaluasi itu juga dilakukan dengan melibatkan lembaga survei.

Sedikitnya enam lembaga survei dilibatkan.

Tujuannya untuk memetakan persepsi publik terhadap partainya.

Dari pemetaan yang dilakukan, basis pemilih PDIP di Jawa Timur mayoritas merupakan kaum Nahdliyin atau masyarakat pengikut Nahdlatul Ulama, utamanya warga Nahdliyin yang masuk kategori wong cilik.

Kepentingan itu harus dikawal oleh fraksi PDIP sebagai etalase partai di lembaga legislatif di semua tingkatan bahkan juga termasuk para kepala daerah yang berlatar belakang PDIP.

"Kami ingin mengembalikan jati diri itu," ujar Said.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved