Berita Viral

UPDATE Nasib 6 Driver Ojol Surabaya Termakan Orderan Fiktif, Begini Cara Lapor dan Klaim Ganti Rugi

Beginilah nasib 6 Driver Ojol Surabaya Termakan Orderan Fiktif. Berikut Cara Lapor dan Klaim Ganti Rugi ke Aplikator.

kolase TikTok
Nasib para Driver Ojol Surabaya Termakan Orderan Fiktif. Begini Cara Lapor dan Klaim Ganti Rugi. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Kasus orderan fiktif yang dialami sejumlah driver ojol di Surabaya kembali viral baru-baru ini.

Nasib mereka sungguh pilu, ada sebanyak 6 drivel ojol menjadi korban orderan fiktif makanan by aplikasi pada Sabtu (23/3/2024) malam lalu.

Meski sudah menjadi masalah lama, tapi kasus ini kerap menjadi perhatian berbagai pihak.

Sekjen DPP Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), David Walalangi menanggapi kekacauan itu.

Ia mengatakan, modus penipuan itu adalah masalah lama.

Baca juga: Dalam Semalam 6 Driver Ojol Termakan Order Fiktif di Surabaya, Ini Modus Yang Patut Diwaspadai

Saking lamanya, ia sampai menyindir sudah terjadi sejak dari zaman baheula.

Lantas, bagaimana nasib para driver ojol yang kena prank orderan fiktif tersebut?

Tidakkah pihak aplikator memberikan ganti rugi?

VP Corporate Affairs Food & Groceries Gojek Rosel Lavina pernah mengatakan, pihaknya menyediakan layanan untuk melaporkan tindak orderan fiktif.

Pelanggan maupun mitra bisa melaporkan hal tersebut melalui:

- Halaman Bantuan di aplikasi Gojek atau Pusat Bantuan di website Gojek

- E-mail: customerservice@gojek.com

- Telepon ke +6221-5084-9000.

Baca juga: Pilu Driver Ojol Surabaya Gegara Orderan Fiktif, Cuma Bisa Nangis Tahu Tabungan Habis: Itu Buat Ibu

Adapun aturannya sebagai berikut: Mitra driver Gojek yang mendapatkan pesanan namun tidak dapat mengantarkan pesanan tersebut ke tangan pelanggan karena prank, atau tindakan dalam bentuk canda atau olok-olok yang bertujuan untuk hiburan dan merugikan, dapat mengklaim pesanan tersebut ke kantor Gojek atau langsung menyumbangkan pesanan tersebut ke Panti Asuhan atau Panti Jompo sesuai dengan ketentuan SOP yang berlaku untuk mendapatkan penggantian atas kerugian yang dialami.

Rosel juga mengimbau masyarakat tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas mitra Gojek, apalagi yang bersifat tidak pantas.

"Gojek siap mengambil tindakan tegas, mulai dari pemblokiran akun sampai proses hukum lebih lanjut apabila diperlukan," ujar Rosel pada thaun 2021 lalu.

Dia menambahkan, mitra driver adalah bagian dari keluarga besar Gojek yang selama ini telah turut berkontribusi bagi masyarakat dalam menghadirkan kemudahan melalui pemanfaatan teknologi, sehingga patut kita hargai bersama.

Sebelumnya, pada Sabtu (23/3/2024) malam lalu, ada sebanyak 6 drivel ojol menjadi korban orderan fiktif makanan by aplikasi.

Titik antarnya di sekitaran Puskesmas Lidah Kulon, Kecamatan Menganti sekitar pukul 22.30 WIB.

Cahyo adalah salah warga yang melihat kejadian tersebut. Saat itu ia sedang nongkrong di warung kopi samping Puskesmas Lidah Kulon.

Tiba-tiba datang satu driver ojol membawa banyak makanan namun hingga setengah jam lebih terlihat kebingungan mencari pemesan.

Baca juga: Kisah Lengkap Driver Ojol Surabaya Dapat Orderan Fiktif: Bayar Barang 250 Ribu, Sisanya Top Up Saldo

Masalah satu driver belum selesai, kemudian datang pula lima driver ojol lain secara bergantian.

"Jadi ada enam orang ojol yang menjadi korban. Pesanannnya juga banyak. Ada order bawa makanan dengan total harga Rp163.000, ada juga yang sampai Rp 370.000," ujarnya

Raut kekecewaan terlihat di para wajah ojol itu. Bagaimana tidak, mereka ternyata menjadi korban order fiktif yang belakangan sangat melukai mereka.

Bukan untung yang didapat, mereka justru mengalami kerugian.

"Sayangnya saya lupa nama akun yang pesan, pokoknya namanya aneh," kata salah satu driver ojol.

Sekjen DPP Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), David Walalangi menanggapi kekacauan itu. Ia mengatakan, modus penipuan itu adalah masalah lama. Saking lamanya, ia sampai menyindir sudah terjadi sejak dari zaman baheula.

"Tetapi ya begitu, aplikator tidak pernah ada solusi untuk memperkecil resiko ojek online dan taksi online terkena orderan palsu," kata David.

Baca juga: Kronologi Lengkap Ganjar Dilaporkan ke KPK oleh Sugeng Teguh, Diperiksa Setelah Pemilu 2024 Selesai

David menerangkan, orderan fiktif rentan terjadi pada layanan orderan makanan. Ciri-ciri orderan palsu, nama akun pemesan tidak jelas, makanan yang dipesan banyak, namun dibayar secara tunai alias baru dibayar ketika tiba di alamat yang dituju.

Inilah yang membuat driver menjadi rugi karena harus terlebih dahulu menalangi pembayaran makanan di penjualnya.

"Sebaliknya kalau driver menolak pesanan maka harus siap mendapat resiko nilai performa turun dari aplikator. Kalau sudah gitu, susah dapat orderan," terang David.

Menurut David, seharusnya para aplikator mulai menerapkan sistem pendaftaran ketat untuk konsumen seperti driver saat melamar menjadi mitra. Seperti halnya menginput foto serta data-data konsumen. Sehingga apabila ada konsumen yang jahil terhadap driver, bisa langsung dilacak.

"Aplikator itu ibaratnya membuat pertandingan, sesama driver disuruh bersaing mencari orderan. Tetapi sebaiknya jangan hanya menjadi panitia saja, yang lebih tepat juga harus menjadi wasit. Apabila ada salah satu pihak yang melanggar, maka langsung disemprit," tandasnya.

Driver Ojol Surabaya Nangis Gegara Orderan Fiktif

Sementara itu, baru-baru ini seorang driver ojek online Surabaya cuma bisa menangis saat tahu dia mendapat orderan fiktif dari pelanggan.

Bagaimana tidak, driver tersebut mendapat orderan sejumlah Rp 400 ribu yang harusnya dibayar secara COD.

Namun apesnya, ketika driver tersebut mengirim ke alamat yang dituju, tidak ada nama pelanggan yang dia maksud.

Aksi memilukan itu terekam kamera pemilik akun TikTok @randy.gragaz.

Tampak dalam video, driver Ojol tersebut terkena orderan fiktif sebesar Rp 400 ribu dari seorang customer bernama Nova Yulia.

Customer tersebut justru memberikan lokasi pengirimanan makanan yang dipesannya ke alamat orang lain.

Sang pemilik alamat yang dititikkan ke rumahnya pun bingung dan merasa tidak memesan order Ojol.

"Tolong dong @Gojek Indonesia kalo orderan dalam jml besar pembayaran lsg gopay mau sampai kpn begini.. bs2 rumah sy jd langganan orderan fiktif.. #gojek #gojekindonesia #orderanfiktif #fakeorder #fakeorders #fakeordergojek," Tulis pemilik akun Tiktok @randy.gragaz.

Ternyata dibalik tangisan Ojol tersebut menyimpan kisah hidup yang pilu.

Driver Ojol tersebut mengaku terpaksa berhenti kuliah dan bekerja sebagai ojek online untuk membantu membayar utang ibunya.

"Sebenarnya saya juga masih kuliah saya berhenti karena mau bantu nyelesain utang ibu," kata Driver Ojol tersebut sambil menangis.

"jadi masnya ini dapat orderan fiktif Rp 400 ribu lebih, sudah sama top up ovo, dia dari Manuan terus orangnya kirim poto rumah saya dari gojek," kata @randy.gragaz.

Setelah di cek kontak customer tersebut bernama Nova Yulia.

Pemilik rumah pun mengecam tindakan pelaku order fiktif yang membuat driver Ojol kehilangan rezekinya.

"Nova, kamu ini kurang ajar banget, kamu ngerjain orang, ini gojeknya habis uang Rp 400 ribu dan kamu mengatasnamakan rumah saya," terangnya.

Di akhir video, pemilik rumah memberikan rezeki kepada sang driver Ojol tersebut.

Unggahannya itu pun ramai mendapat atensi dari publik. Tak sedikit yang terenyuh dengan kejadian yang dialami sang Ojol.

"laki2 kalo sudah nangis tandanya sangat mulia kan ortunya," kata GAMET

"Sy prnh nanya sm Driver Gojek, klo dpt orderan Fiktif itu mereka Claim ke Gojek dpt ganti koq..."kata Alghiez Rifai.

"Harusnya dibuat aja peraturan kl pembelian diatas 100rbu cm bisa pembayaran non tunai gt pake gopay misalnya, kasus gini udh bnyak bgt, kasian drivernya," kata Be Happy.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved