Berita Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Doakan Pasien RS Unair yang Dievakuasi Pascalahiran karena Gempa

Pantauan di RS Unair, pasien mulai dipindahkan kembali ke dalam. Setelah berada di tenda, mereka dipindahkan ke lobi sebelum ke kamar perawatan

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat berkunjung ke RS Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat (22/3/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 160 pasien RS Universitas Airlangga (Unair) dievakuasi dampak Gempa Bawean pada Jumat (22/3/2024).

Bahkan, mereka sempat dirawat di sejumlah tenda darurat yang berada di depan rumah sakit hingga Sabtu (23/3/2024) pagi.

Pantauan di RS Unair, pasien mulai berangsur dipindahkan kembali ke dalam. Setelah berada di tenda, mereka dipindahkan ke lobi RS sebelum akhirnya kembali ke kamar perawatan.

Satu di antara keluarga pasien tersebut adalah Pardi. Warga Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya itu mengantarkan istrinya yang melahirkan sejak Rabu (20/3/2024).

Ia bercerita momen menegangkan tersebut. Awalnya, ujar Pardi, istrinya dirawat di salah satu lantai setelah menjalani operasi Caesar untuk bayi perempuan mereka.

"Saya ditemani ibu saya menjaga istri," kata Pardi ditemui di lobi RS Unair.

Hingga akhirnya pada Jumat siang, gempa mengguncang beberapa kali kawasan Bawean serta Tuban hingga terasa di Surabaya.

"Kalau yang siang berasa, tapi nggak panik. Baru yang sore harinya itu sangat terasa," tegasnya.

Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, ia bergegas memindahkan anggota keluarganya ke luar gedung.

"Yang saya pikirkan pertama ibu dan istri saya harus keluar dulu. Bagaimana pun keselamatan yang diutamakan. Saya kemudian mengambil anak saya," tutur Pardi.

Beruntung, tak ada korban akibat kejadian tersebut. Pardi dan ratusan pasien lainnya berhasil keluar dan sempat mendapatkan perawatan sementara di tenda darurat.

Mengutip data yang dihimpun dari berbagai sumber, sebanyak 160 pasien dievakuasi saat kejadian tersebut.

Sebanyak 60 pasien merupakan pasien ICU, kemudian 80 pasien dewasa, dan sisanya anak-anak.

Dari jumlah tersebut, 147 orang yang sudah kembali ke dalam ruang perawatan. Sisanya, diperbolehkan pulang hari ini, karena telah pulih dari perawatan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun sempat berbincang dengan beberapa pasien yang tengah dirawat di lobi RS Unair, di antaranya Pardi.

Di hadapan Pardi, Wali Kota mendoakan putri Pardi menjadi pribadi kuat ketika dewasa.

"Orang tua mana yang nggak deg-degan ketika mendapatkan musibah gempa seperti ini. Insya Allah anaknya jadi orang yang kuat," kata pria yang akrab disapa Cak Eri.

Secara khusus, Cak Eri juga mengapresiasi penanganan di RS Unair.

"Gempa ini kan nggak bisa diprediksi. Untuk RS di seluruh Surabaya harus waspada. Bagaimana penanganan pasien, jalur evakuasi, ini pembelajaran. Alhamdulillah, RS Unair bisa melakukan evakuasi dengan cepat meskipun goncangan (gempa) agak lama," ujarnya.

"Kami juga koordinasi dengan rumah sakit yang lain, sehingga pasien-pasien bisa memiliki keyakinan dan ketenangan. Jangan terlalu khawatir, karena tiap RS sudah memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur). Namun, tetap waspada," tutur Alumni Institut Teknologi 10 November (ITS) ini.

Sebelumnya, Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Dr Martha Kurnia K SpKFR K melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, bahwa RSUA terkena dampak gempa Tuban. Yakni, adanya kerusakan non struktur di gedung Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI, bukan RS Unair) di sisi luar dan sambungan antarbagian.

"Gedung RSKI selama ini lebih banyak dipakai untuk aktivitas riset, sehingga minim pasien," tuturnya.

Terkait pengamanan pasien, dikatakan dr Martha, merupakan prosedur baku yang dilakukan RS Unair apabila terjadi gempa bumi (code Green). Yaitu pasien dan semua pengunjung dievakuasi dari gedung rumah sakit untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada pasien.

"RS Unair telah melaksanakan penanganan sesuai SOP terkait musibah gempa yang terjadi, termasuk dengan mengamankan pasien serta pasien rentan (bayi). RS Unair juga telah memastikan bahwa tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penculikan bayi dan anak (code Pink) serta pasien ICU," paparnya.

Untuk diketahui, Surabaya menjadi salah satu kota terdampak gempa Bawean pada Jumat (22/3/2024). Total, ada 5 bangunan roboh termasuk rumah sakit yang sebagian di antaranya ikut terdampak. Satu orang korban dinyatakan terluka.

Mengutip Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga Sabtu (23/3/2024) pagi ada 150 kali gempa susulan, usai gempa pertama yang terjadi pada Jumat (22/3/2024).

Dari jumlah tersebut, dua di antaranya memiliki kekuatan besar yakni magnitudo 6,0 (pukul 11.22 WIB) dan magnitudo 6,5 (pukul 15.52 WIB).

Pusat gempa ini terletak di 35 kilometer arah barat Pulau Bawean atau 114 kilometer dari arah timur Tuban dengan kedalaman 12 kilometer.

Selain Surabaya, gempa sempat dirasakan hingga Jawa Tengah dan Kalimantan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved